Dinobatkan sebagai yang Paling Nikmat di Dunia, Ternyata Sosok Ini yang Berada di Balik Kelezatan Mi Instan Favorit Kita Semua Ini

Sabtu, 16 November 2019 | 19:45
Kolase/Freepik, Kontan

Dinobatkan sebagai Ramen Terenak versi LA Times, Inilah Fakta Seputar Indomie

Suar.ID -Indomie baru saja ditahbiskan jadi mi instan paling nikmat di dunia.

Bahkan mengalahkan Jepang dan Korea Selatan.

Tentu kita penasaran, siapa sosok di balik nikmatnya rasa mi instan kebanggaan kita semua itu?

DialahaNunu Nuraini.

Namanya mungkin terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia, tapi varian rasa Indomie ciptaannya sukses mendunia.

Indomie dinobatkan sebagai mi instan terenak di dunia versi media Amerika Serikat, Los Angeles Times.

Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri ketika ada nama Indonesia ataupun sesuatu yang berhubungan dengan Indonesia mendunia.

Kebanggaan bahwa Indonesia bisa bersaing di dunia internasional menjadi nilai tambahnya.

Bahkan dapat menyabet peringkat pertama di persaingan global tersebut.

Baru-baru ini, makanan yang berhubungan dengan Indonesia tersebut mendunia dan menjadi perbincangan.

Makanan tersebut mungkin hampir setiap hari kita jumpa di berbagai tempat, baik di rumah maupun di luar rumah.

Belum lama ini media asal negara Paman Sam, Amerika Serikat merilis 25 mi instan yang masuk daftar mi instan dengan rasa terbaik.

Los Angeles Times Selasa (5/11/19) ini merilis daftar 25 mi instan dengan rasa terenak di dunia.

Lucas Kwan Peterson, seorang kolumnis makanan yang membuat laporan mengenai mi instan di seluruh dunia ini.

Melansir dari L.A Times, dalam penilaian mengenai mi instan tersebut, Lucas mempertimbangkan dua aspek penilaian.

Yang pertama adalah cita rasa mi instan tersebut, dan yang kedua adalah tingkat keaslian mi instan dengan gambar mi yang ada di bungkusnya.

"Apakah rasanya seperti hal yang ingin dicicipi? Apakah ramen udang rasanya seperti udang? Apakah ayamnya terasa seperti ayam?" Tulis Lucas yang diterjemahkan dari L.A Times.

Asian parent
Asian parent

Nunuk Nuraini

Bahkan ia rela untuk sedikit merepotkan dirinya sendiri karena tekanan darah naik 3x lipat setelah mencicipi semua mi instan tersebut.

Namun semua itu ia lakukan demi sebuah artikel berita yang menarik untuk dibaca dan memang dekat dengan masyarakat.

"Untuk peringkat ini, saya menderita dan ekstremitas saya membengkak; tekanan darah saya sekitar tiga kali lipat. Tetapi saya melakukan ini untuk Anda, pembaca yang budiman. Dan untuk Jurnalisme-J modal," tambah Lucas yang diterjemahkan dari L.A Times.

Sudah bukan barang rahasia lagi bila mi instan asal Indonesia, Indomie telah dipasarkan di penjuru dunia.

Hal tersebut mungkin menjadi salah satu faktor kenapa Indomie menjadi terkenal sampai saat ini.

Dalam rilis 25 mi instan yang memiliki cita rasa terenak di dunia versi L.A. Times tersebut, ada dua menu andalan dari mi instan asal Indonesia (Indomie) ini.

Keduanya menduduki peringkat 10 besar mi instan dengan rasa yang mendunia.

Yang pertama adalah Indomie goreng, dengan bercokol di posisi ke sepuluh peringkat mi instan terenak di dunia versi L.A. Times.

Tak hanya merasa kelezatan dari indomie goreng asal Indonesia ini, namun Lucas juga kagum dengan kisah pencapaian Indomie di salah satu negara di Afrika.

Dalam keterangannya Lucas menuliskan bahwa ia sangat kagum bagaimana cerita mi instan Indomie menjadi bahasa baku untuk rumah tangga.

Indomie yang masuk ke Afrika barat pada tahun 80-an tersebut berkembang pesat di Nigeria kala itu.

freepik.com
freepik.com/dashu83

Ilustrasi mi instan

Hingga akhirnya pada tahun 1995, brand mi instan asal Indonesia tersebut melebarkan sayap dengan membuka pabrik produdksi di sana.

Bermula dari hal tersebutlah yang menjadikan penyebutan indomie seperti dibaku kan untuk menyebutkan.

Bahkan sebenarnya ada lebih dari selusin mi instan yang beredar di Nigeria.

Namun Indomie mendominasi 74% pasar mi instan di sana sampai detik ini.

Dan yang mecengangkan adalah bercokolnya Indomie rasa ayam barbeque (bbc) di peringkat teratas.

Walau dalam hal ini Lucas sebenarnya hanya mereview makanan yang berjenis ramen, namun ia juga tidak memungkiri cita rasa Indomie mengalihkan penilaiannya mengenai mi instan.

"Lima paket rasa berbeda yang datang dengan mie menarik dalam diri mereka. Ada tiga cairan (beberapa minyak bawang, kecap manis, sedikit saus cabai) dan dua sachet kering (bubuk ayam kaya MSG dan beberapa bawang merah goreng). " tulis Lucas yang diterjemahkan dari L.A. Times.

Lukas juga menambahkan bahwa jika masih ada keraguan mengenai cita rasa Indomie tersebut, Lucas menuliskan bahwa ia meminta orang yang meragukan hal tersebut untuk menonton penghormatan Rapper J2O mengenai mi instan.

Indomie makin digemari, ketika tahun 1983 muncul varian rasa Indomie Mi Goreng.

Indomie pertama kali dibuat oleh PT Sanmaru Food Manufacturing Co Ltd.

Namun, kemudian tahun 1984 perusahaan ini dibeli oleh PT Sarimi Asli Jaya yang memproduksi Sarimi.

Selanjutnya tahun 1990, PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang sebelumnya bernama PT Panganjaya Intikusuma mengakuisisi perusahaan tersebut sehingga Sarimi dan Indomie berada di bawah satu perusahaan.

Keberadaan PT Indofood tidak bisa terlepas dari sosok Sudono Salim atau Liem Sioe Liong.

Melansir dari harian Kompas, Minggu (20/12/1992), Salim dengan Salim Groupnya menerapkan strategi bisnis yang terintegrasi.

Sedikitnya 90 persen pasar domestik mi instan saat itu dikuasai Salim Grup melalui produk Supermi, Sarimi, Super Cup, dan sebagainya. Bahkan omzet penjualan hampir Rp 1 triliun pada tahun 1990.

Ternyata, belum lama ini Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau yang sering disapa dengan sapaan Kang Emil pernah mengunggah sosok dibalik cita rasa Indomie yang mendunia.

Dilansir dari Grid.ID, Kang Emil pernah mengunggah foto sosok wanita dibalik varian rasa Indomie.

Wanita lulusan Universitas Padjajaran tersebut menjadi peracik bumbu varian rasa Indomie, ia bernama Nunuk Nuraini.

"Coba anak-anak mahasiswa, ucapkan terima kasih dan doa yang baik untuk ibu Nunuk, sosok pahlawan bagi anak-anak kos, terutama jika akhir bulan. Hidup Unpad." tulis akun Instagram @ridwankamil.

Kabarnya, Ibu Nunuk sudah 28 tahun mengabdikan diri sebagai Flavor Development Manager Indofood.

Ia adalah lulusan Teknologi Pangan Universitas Padjajaran Bandung, ia lebih memilih berkarya di belakang layar hingga sudah banyak orang Indonesia maupun mancanegara bisa merasakan nikmatnya Indomie. (Andreas Chris Febrianto Nugroho/Sosok.ID)

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad