Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Umumkan Kebijakan Perangnya, Rupanya Didasarkan oleh Doktrin Perang Tokoh-Tokoh Terkenal lho!

Sabtu, 16 November 2019 | 07:30
Tribunnews

Suar.ID - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menekankan bahwa konsep pertahanan dan keamanan negara harus berdasarkan pada sistem pertahanan rakyat semesta, saatrapat kerja perdana bersama Komisi I DPR RI, Senin (11/11/2019).

Menurut Prabowo, konsep tersebut telah menjadi doktrin pertahanan yangditerapkan oleh Bangsa Indonesia selama ini.

Olehkarena itu, apabila suatu saat Indonesia terlibat perang, maka seluruh rakyat harus ikut terlibat.

Rupanya kebijakan tersebut iakutip dari beberapa pepatahmengenai doktrin perang.

Baca Juga: Sosok Wanita yang Pimpin Rapat Komisi I DPR RI dengan Prabowo Ini Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Pernah Disandera Pria Bersenjata Selama 168 Jam

Melansir dari Tribun Timur, wawasan filosofis terkait pertahanan negara ia jelaskan melalui pepatah-pepatah dan istilah doktrin perang.

Doktrin atau pepatah tersebut di antaranya berasal dari beberapa tokoh:

1. Thucydides

Wikimedia Commons
Wikimedia Commons

Thucydides adalah seorang ahli sejarah dan penulis yangmenjelaskan perang Sparta dan Athena pada era abad ke-4 sebelum Masehi.

Thucydides juga disebut sebagai Bapak Sekolah Realisme Politik.

Dia melihat hubungan antar bangsa berdasarkan siapa yang kuat, bukan siapa yang benar.

Mungkin apabila anda menonton tayanganDebat Capres 2019 lalu, anda akan mengingat Prabowo sempat mengatakan pepatah ini beberapa kali:

"'The strong will do what they can and the weak will suffer what they must," Prabowo Subianto mengutip Thucydides.

Baca Juga: Dulu Sama-sama Dirikan Sat-81 Kopassus, Sosok Ini Ternyata Sempat Dimintai Pertimbangan oleh Jokowi Sebelum Tunjuk Prabowo Jadi Menteri Pertahanan

2. Publius Flavius Vegetius Renatus

Medium
Medium

Vegetius Renatus adalah pakar militer di era abad ke-4 Kekaisaran Romawi.

Kutipan terkenal Vegetius Renatus yaitu 'Si vis, Pacem Para Bellum' ('Jika kau menghendaki perdamaian, bersiaplah untuk perang').

3. Konsep Pertahanan Semesta (Concept of Total People War)

Thoughtco
Thoughtco

Menurut Prabowo Subianto, mengenai doktrin pertahanan dan keamanan negara (Hankamneg) kemampuan militer bagi Indonesia bukan bersifat ofensif tapi bersifat defensif atau wawasan dalam bertahan.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi untuk Keperluan Pertahanan Keamanan Negara, Bab I Ketentuan Umum Pasal 1, Poin 1 dijelaskan apa yang dimaksud Hankamneg.

Hankamneg adalah pertahanan keamanan Negara Republik Indonesia sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara yang mencakup upaya dalam bidang pertahanan yang ditujukan terhadap segala ancaman dari luar negeri dan upaya dalam bidang keamanan yang ditujukan terhadap ancaman dari dalam negeri.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap! Inilah Sosok yang Usulkan Prabowo jadi Menteri Pertahanan, Dulu Orang ini Sangat Kritis Sama Jokowi!

"Konsep pertahanan rakyat semesta, concept of total people war. Itu adalah doktrin Indonesia selama ini," ujar Prabowo.

Menhan menjelaskan tentang konsep Pertahanan Rakyat Semesta adalah doktrin yang selama ini Indonesia miliki dengan komponen utamanya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Komponen kedua yang tengah dibangun adalah komponen cadangan.

Kemudian yang ketiga adalah komponen pendukung yang disiapkan dari beragam sektor, di antaranya petani, nelayan, swasta, ormas dan lain - lain.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Ivan Seventeen Digosipkan akan Menikahi Wanita yang Pernah Digerebek Bersamanya hingga Prabowo Tak akan Ambil Gaji Menteri yang Besarnya 18,6 Juta

Menurut Prabowo, peperangan terkait ideologi berujung pada perebutan sumber daya ekonomi.

Prabowo menuturkan sudah melakukan koordinasi bersama Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.

"Kita ingin bersahabat dengan semua pihak. Saya sendiri menganut filosof seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak," kata Prabowo.

Dalam rapat bersama Komisi I DPR RI tersebut, Prabowo menyampaikan agar tidak melihat pertahanan dari segi biaya, namun juga dari sisi investasi.

Baca Juga: Pernah Foto Bareng Prabowo, Ini 5 Potret Cantik Calon Istri Ajudan Pribadi Menteri Pertahanan Baru, Ada yang Nyebut Mirip Istri Ahmad Dhani

Prabowo kembali menyampaikan bahwa dirinya belajar dari Thucydides.

"Yang mendorong pemikiran kami adalah dua filosofi kuno yang selalu saya gunakan sebagai pegangan dan sebagai pelajaran di mana-mana dan saya anjurkan dari elite bangsa pelajaran dari Thucydides," kata Prabowo.

"'The strong will do what they can and the weak will suffer what they must'", Pepatah Thucydides yang Prabowo lantangkan saat rapat kerja bersama Komisi I DPR RI.

Rapat yang dipimpin Ketua Komisi I, Meutya Viada Hafid dari Fraksi Partai Golkar tersebut sempat diawali hujan interupsi terkait keputusan soal tema pembahasan anggaran.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Identitas Penyewa PA hingga Nasib Memprihatinkan Santri yang Pernah 'Ramal' Prabowo Jadi Menteri

Prabowo pun menjelaskan rapat digelar tertutup karena bersifat rahasia negara.

"Kalau soal anggaran terbuka, tapi soal kemampuan dan kesiapan itu tidak boleh terbuka. Kadang-kadang kesiapan dan kemampuan itu berkaitan dengan anggaran" tegas Prabowo.(Desi Triana Aswan/Tribun Timur)

Artikel ini telah tayang di Tribun Timur dengan judulIkut Rapat Kerja Pertama bersama Komisi I DPR RI, Prabowo Subianto Kutip 3 Kata Doktrin Perang

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Tribun Timur

Baca Lainnya