Bom Bunuh Diri di Medan Ternyata Hadiah untuk Sosok yang Baru Dipilih Presiden Jokowi Ini, Adik Amrozi juga Buka-bukaan kenapa Aksi Ini Gagal

Rabu, 13 November 2019 | 16:15
Tribun Jatim

Ali Fauzi bongkar target bom Medan

Suar.ID -Indonesia kembali digoncang bom bunuh diri.

Kali ini terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11).

Menurut Ali Fauzi, adik kandung Amrozi satu dari trio bomber Bali, aksi teroris di Medan ternyata tidak lepas dari jaringan Jamaah Ansharut Tauhid (JAD).

Analisis itu diungkapkan saat dihubungi Surya.co.id (Grup TribunJatim.com), Rabu (13/11/2019) terkait aksi teroris di Medan.

Pendapat Ali Fauzi ini didasarkan pada analisanya pada tipe bom yang diledakkan sama dengan anggota JAD sebelumnya.

"Targetnya sama, modusnya sana dan tipe bomnya juga sama," katanya.

Sementara ideologinya sama yakni JAD dengan sasaran pada polisi yang dianggapnya toghut, perspektif itu adalah ideoligi JAD.

Dan yang paling menonjol adalah, kata Ali Fauzi, "Gobloknya sama."

Jadi, pemainnya adalah para pendatang baru yang tidak paham teknik dan strategi, hanya asal berani.

Kegoblokan itu, menurut sang mantan instruktur perakit bom di Filipina ini, bisa dilihat dengan ketidakmampuan perakit bom maupun pelakunya.

IST
IST

Kronologi Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan, Sebelum Melakukan Aksinya Pelaku Sempat Melawan

Makanya, bom-bom rakitan yang dibawa para pelaku itu selalu meledak sebelum waktunya.

"Ini pemain baru, jauh lebih minim pengetahuannya," kata Manzi, panggilan lapangan Ali Fauzi.

Mereka adalah geng baru yang belum terlatih. Dan bukan kelompok lama.

"Gang lama sudah berhenti atau off," katanya.

Soal bom yang meledak, menurut Ali Fauzi, yang pertama termasuk bom high sensitif, sehingga saat dibawa masuk ke dalam sebelum mencapai sasaran sudah meledak.

Dan yang kedua bom itu ada kesalahan saat perakitan dan perhitungan.

"Artinya salah pemicunya," ungkapnya seraya menambahkan kelompok JAD ini masih harus perlu belajar.

Ditanya motif kelompok ini, Ali Fauzi membeberkan, ini termasuk bom bunuh untuk hadiah Kapolri yang baru.

Youtube channel Kompas tv
Youtube channel Kompas tv

Ledakan diduga bom terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019)

Kelompok ini merasa tidak senang dengan visi misi Kapolri Jenderal Idham Aziz.

Ia meyakini kelompok JAD ini masih akan terus melakukan aksi serupa.

Kelompok ini banyak berkembang di wilayah Indonesia, utamanya di Jawa Barat.

"Kalau terbanyak di pulau Jawa," ungkapnya.

Sel-sel mereka masih ditumbuhkan dan tumbuh lagi.

Dipilihnya Meda sebagai tempat beraksi, menurur Ali Fauzi karena di Medan juga sangat banyak.

Bom bunuh diri yang dilakukan seorang wanita beberapa waktu sebelumnya juga dari Medan.

"Medan dari dulu banyak," katanya.

Kejadian ini menurut Ali Fauzi jangan pernah diartikan sebagai pengalihan isu.

Penafsiran pengalihan isu itu dinilainya sebagai penafsiran yang salah besar.

Seharusnya masyarakat waspada dan membantu polisi, jika mengetahui ada sesuatu yang mencurigakan.

Data yang didapat Ali Fauzi, sampai hari ini terhityng sudah ada sebanyak 315 insiden serupa. (Hanif Manshuri/Tribun Jatim)

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad