Suar.ID -Keluarga seorang mahasiswi yang meninggal karena mengambil foto selfie menyalahkan manajemen tempat wisata salah satu gunung paling terkenal diChina.
Mahasiswi itu, yang hanya diidentifikasi bermarga Deng, meninggal pada akhir Oktober setelah jatuh dari Gunung Huashan, yang dikenal karena tebingnya yang curam dan jalur pendakian yang menakutkan, di provinsi Shaanxi.
Melansir dari SCMP (12/11/2019), Keluarganya mengklaim penghalang di gunung itu tidak memadai.
Sementara manajemen Taman Nasional Huashan mengatakanmahasiswi itu adalah orang dewasa yang bertanggung jawab atas tindakannya sendiri, menurut sebuah laporan pada hari Senin oleh situs Pear Video.
Deng telah berbagi selfie di gunung dengan teman-teman sekelasnya dalam kelompok obrolan sampai menghilang secara tiba-tiba, kata laporan itu.
Universitasnya, di provinsi Hunan tengah, memberi tahu polisi sehari kemudian setelah gagal menghubunginya, dan juga memberi tahu keluarganya bahwa dia hilang.
Polisi memeriksa rekaman pengawasan dan mengonfirmasi bahwa Deng telah jatuh dari bagian barat gunung.
Seorang pekerja di tempat wisata, yang bermarga Liu, mengatakan kepada Pear Video bahwa Deng mengabaikan peringatan keselamatan, dan bahwa dua karyawan berdiri di dekatnya untuk mengingatkan para wisatawan tentang risiko.
"Kami memiliki bukti yang akan membuktikan bahwa kami telah memenuhi kewajiban kami dalam memastikan keselamatan wisatawan," kata Liu.
Otoritas gunung telah setuju untuk memberi keluarga Deng 40.000 yuan (Rp 80 juta) sebagai "bantuan kemanusiaan", tetapi keluarga itu merasa manajemen harus bertanggung jawab penuh atas kematian wanita muda itu.
Ibu Deng, yang bermarga Yang, mengatakan keluarga itu sedang bernegosiasi dengan manajemen lokasi wisata.
"Manajemen bersikeras mereka tidak bertanggung jawab sama sekali."
"Mereka mengatakan putri saya sudah dewasa dan kematiannya disebabkan oleh tindakan selfie-nya," kata Yang dikutip.
Netizen terpecah, beberapa menyelahkan Deng, yang lain menyelahkan pengelola wisata. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)