Suar.ID -Sosok Mayangsari memang dikenal sebagai sosok yang kontroversial.
Bagaimana tidak, karena menikahi Bambang Trihatmodjo, sebutan sebagai seorang pelakor pun sudah ia dapatakan hampir selama 20 tahun ini.
Dari hasil pernikahannya dengan putra Soeharto ini, Mayangsari memperoleh seorang putri bernama Khirani.
Namun tahukan Anda sebelum Khiran bisa diterima seperti sekarang ini oleh keluarga Cendana, Putri Mayangsari ini harus melalui satu hal.
Khiran harus melalui sebuah tes DNA terlebih dahulu.
Dilansir Nova, hasil tes DNA Khiran ini memang banyak dinanti oleh berbagai kalangan.
Karena dengan adanya tes DNA ini akan bisa membuktikan siapakah ayah Khiran sebenaranya.
Jika memang anak Bambang Trihatmodjo, maka nantinya keluarga Cendana akan dengan senang hati menerimanya sebagai anggota Trah Cendana.
Namun jika tidak terbukti maka Bambang Trihatmodjo akan diminta untuk memutuskan hubungannya dengan Mayangsari.

:quality(100)/photo/2019/10/21/1969007199.jpg)
Bambang Trihatmodjo, Mayangsari dan Khirani Trihatmodjo
Namun salah seorang keluarga Mayangsari tepatnya adalah sang ayah yang bernama Ki Soegito Poerbotjarito pun mulai angkat bicara mengenai hal ini.
Ayah Mayangsari ini sangat yakin bahwa Khiran adalah buah hati dari Bambang-Mayangsari.
"Gimana mau tes DNA, wong itu memang anak Mayang-Bambang sendiri."
"Saya yakin. fakta yang akan bicara nanti," tegas Soegito.
Soegito sendiri ini yakin karena berdasarkan sebuah peristiwa yang terjadi di saat Khiran lahir di RS Internasional Bintaro.
Saat itu Soegito menyebutkan bahwa ada seseorang yang mengusulkan untuk melakukan tes DNA pada Khiran, namun dokter menampiknya.
Bambang Trihatmodjo dan Mayangsari
"Dulu, sewaktu Khiran lahir, kan dokter yang menangani kelahirannya sudah mengatakan, tak mau melakukan tes DNA."
"Saya waktu itu mendengar langsung dari dokter yang menangani proses persalinan Mayang," ujar Soegito.
Soegiarto sendiri menilai bahwa isu tersebut adalah sebuah cobaan bagi Mayangsari dan keluarganya.
Ia sendiri mengaku sudah kebal dengna semua isu miring mengenai Mayangsari.
"Biasalah, manusia punya mulut ya memang untuk bicara. Mau bicara apa saja silakan."
"Saya tak terlalu mempedulikan itu. Justru saya mendoakan mereka yang memojokkan Mayang, agar sadar dengan perbuatannya itu. Tuhan Yang MahaTahu." katanya.
Soegiarto sendiri berprinsip omongan orang yang memojokkan Mayangsari biarkan saja.
Ia menganggap bahwa orang-orang seperti ini nantinya akan berhenti sendiri.