Duduk Perkara Anak Bunuh Ayah Sendiri Lalu Mengecor Jazadnya di Septic Tank, Murka karena Sang Ayah Selingkuh dengan Tetangga hingga Alasan Menyerahkan Diri

Kamis, 31 Oktober 2019 | 08:30
Tribun Jateng/Akhtur Gumilang

Duduk Perkara Anak Bunuh Ayah Sendiri Lalu Mengecor Jazadnya di Septic Tank, Murka karena Sang Ayah Selingkuh dengan Tetangga hingga Alasan Menyerahkan Diri

Suar.ID - Peristiwa memilukan terjadi di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Seorang anak tega membunuh ayah kandungnya sendiri dengan sadis.

Peristiwa itu pun menggegerkan warga sekitar.

Wahudin (28) tega membacok sang ayah dengan kapak besar, lalu membungkus jasadnya dengan karpet dan mengecornya di septic tank.

Setelah dibunuh, korban dibungkus karpet dan dicor di septic tank.

Baca Juga: Kocak! Akibat Anggarannya di DKI Jakarta Mencapai Rp 82 Miliar, Pencarian Lem Aibon Meledak di Google, Begini Datanya

Namun karena dihantui rasa bersalah dan ketakutan akan dihukum lama akhirnya pelaku yang pernah mengalami gangguan jiwa ini menyerahkan diri pada warga.

Ternyata sesuai dari data riwayat tersangka, Wahudin (28) yang pernah dirawat beberapa kali di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mitra Siaga, Kabupaten Tegal.

Udin, panggilannya diketahui pernah dirawat di RSJ Mitra Siaga pada tahun 2016, 2017 dan Mei 2019 lalu.

Meski sempat diperiksa di RSJ, warga setempat menuturkan tersangka memiliki keseharian yang wajar seperti orang normal pada umumnya.

Baca Juga: Masih Ingat Jendral Kontroversial Berwajah Sangar ini? Kini Beginilah Nasibnya: Kerja Di Kebun, Nyadap Karet dan Metik Kopi

Hal itu diperkuat saat pelaku dengan jelas dan lancar menjawab sejumlah pertanyaan dari awak media, Rabu (30/10/2019) dini hari.

Saat berada di dalam jeruji sel Mapolsek Warureja, Udin mengaku tak menyesal seusai menghabisi nyawa ayahnya sendiri.

Dia sudah bulat berniat untuk melukai dan membunuh bapaknya sendiri, yakni Rahadi (58) saat berada di rumah.

Tribun Jateng/Akhtur Gumilang
Tribun Jateng/Akhtur Gumilang

Anak bunuh ayah sendiri di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah

"Niatnya mau melukai dan membunuh.

Bapak ku pacaran lagi soalnya," ujar Udin berdialek khas Tegal.

Baca Juga: Viral Pasangan Remaja Rayakan Anniversary Pacaran Setahun dengan Cara yang Tak Biasa hingga Rela Lakukan Hal Ini demi Mengumpulkan Uang

Dia mengaku saat membunuh ayahnya dengan menggunakan prengkul atau biasa disebut kampak yang besar.

Polisi memperlihatkan sebuah kampak yang dipakai tersangka Wahudin membacok korban, Selasa (29/10/2019) sore.

Udin merasa kesal karena ayahnya diduga berpacaran lagi dengan tetangga sebelah.

"Sudah banyak buktinya.

Selingkuhannya pernah dikasih motor oleh bapak saya.

Namanya Nana," sebut Udin.

Baca Juga: Viral Video Water Barrier Bergerak Sendiri hingga Hebohkan Media Sosial, Pihak Jasamarga Ungkap Alasannya

Di puncak prasangka buruk, Udin pun akhirnya menghabisi dengan menghujam kampak ke beberapa bagian tubuh ayahnya.

Dari informasi yang dihimpun Tribunjateng.com di lapangan, pembunuhan diperkirakan berlangsung saat Selasa (29/10/2019) siang hari kemarin.

Kabar pembunuhan itu pun meluas saat Sariah, ibunda pelaku pertama kali melihat banyaknya cipratan darah di rumahnya pada Selasa (29/10/2019) sekira pukul 17.00 WIB.

Seperti diketahui, Udin memang tinggal bersama ayah dan ibunya di kediaman RT 1 RW 2.

Baca Juga: Sempat Digerebek Sekamar Bareng Meski Tak Terbukti Berzina, Vokalis Tampan ini Dikabarkan Akan Menikahi Citra Monica

Tersangka sendiri merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Sebelumnya, setelah melakukan pembunuhan sadis tersebut, Udin berusaha menyembunyikan jejak dengan berbagai cara.

Hingga Udin pergi ke makam desa setempat untuk membuang kapak mautnya.

Usai menyembunyikan kampaknya di makam kuburan, Udin malah menyerahkan diri ke warga setempat.

Dia mengaku takut, apabila kabur, hukuman yang menimpanya bakal lebih berat.

Baca Juga: Gara-gara Hal Sepele Ini Perselingkuhan Mantan Istri Gubernur DKI Jakarta Berhasil Terbongkar, Begini Kesaksian Sang Adik Ipar

"Takut dihukum lama.

Akhirnya, saya serahkan diri.

Ya saya emang sudah kesal lama dengan bapak saya," jawab Udin saat ditanyai penyesalannya usai membunuh ayahnya sendiri.

Sebelumnya diberitakan pembunuhan anak bunuh ayah kandung ini lalu menggegerkan warga RT 1 RW 2 Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal.

Rahadi (58) yang merupakan warga setempat tewas dibacok dengan kampak.

Baca Juga: Viral Pasangan Remaja Rayakan Anniversary Pacaran Setahun dengan Cara yang Tak Biasa hingga Rela Lakukan Hal Ini demi Mengumpulkan Uang

Rahadi dibacok oleh anaknya, Wahudin (28) beberapa kali.

Ukuran kampak terbilang besar.

Polisi memperlihatkan sebuah kampak yang dipakai tersangka Wahudin membacok korban, Selasa (29/10/2019) sore.

Tribun Jateng/Akhtur Gumilang
Tribun Jateng/Akhtur Gumilang

Kapak yang digunakan pelaku untuk membunuh ayah sendiri

Usai menganiaya sang ayah, Wahudin berniat menghilangkan jejak.

Jasad Rahadi dibungkus pelaku menggunakan karpet

Lalu dicor atau disemen dalam septic tank.

Baca Juga: Video Detik-detik Penyerangan AS terhadap ISIS Tersebar: Bola Api Besar dapat Terlihat Meledak di Langit!

Selanjutnya Udin, sapaan pelaku, membuang kampak di taman pemakaman umum desa setempat.

Kabar itu dibenarkan Kapolsek Warureja, Iptu Nugroho saat dikonfirmasi Tribunjateng.com, Rabu (30/10/2019) dini hari.

Dia menjelaskan, informasi pembunuhan tersebut didapat pihaknya pada Selasa (29/10/2019) pukul 17.45 WIB.

Kala itu, kata Iptu Nugroho, pelaku menyerahkan diri ke warga setempat.

Sejumlah warga selanjutnya menyerahkan pelaku ke Mapolsek Warurejo untuk proses hukum.

"Laporan ini kami dapat dari ibu pelaku yang melihat banyak darah bercecer di rumah. Namun, selesai membunuh sang ayah."

Baca Juga: Menteri Pertahanan Tempeli Mobil Pribadinya dengan Plat Mobil Dinas, Benarkah Enggan Pakai Mobil Dinasnya?

Tiba-tiba pelaku menyerahkan diri ke warga setempat. Lalu, pelaku diboyong bareng-bareng oleh warga ke Mapolsek," jelas Nugroho.

Wahudin terancam pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Pernah Gangguan Jiwa

Kades Kendayakan, Rasiun menyebut pelaku pernah masuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mitra Siaga Kabupaten Tegal sebanyak tiga (3) kali.

"Sudah tiga kali. Kalau tidak salah 2016, 2017, dan terakhir bulan puasa 2019 lalu. Meski dibawa ke RSJ, sang pelaku kalau diajak ngobrol biasa aja kayak orang normal.

Pelaku kesehariannya wajar seperti orang biasa," jelas Kades. (Akhtur Gumilang)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Lengkap Anak Nekat Mengkampak Ayah Kandung Lalu Mengecor Jasadnya di Septic Tank

Editor : Khaerunisa

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya