Suar.ID -Tak ada yang tahu nasib seseorang, termasuk orang itu sendiri.
Dulu pernah jadi pesakitan, kini hidup berkalang kehormatan.
Begitulah nasib Dokter Terawan Agus Putranto yang sekarang jadi orang nomor satu di Kementerian Kesehatan.
Pada Rabu (23/10) pagi, Dokter Terawan resmi ditunjuk Presiden Jokowi mengisi pos Menteri Kesehatan.
Salah satu tugas beratnya nanti adalah membereskan persoalan BPJS Kesehatan yang belakangan ini kerap diributkan.
Baca Juga: Inilah Daftar Lengkap Nama-nama 38 Menteri dan Anggota Kabinet Indonesia Maju 2019-2024
Sebelum ini siapa sangka, penemu metode cuci otak ini pernah dipecat dari wadahnya para dokter, Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Siapa sebenarnya dokter kontroversial ini?
Nama dokter Terawan sudah tak asing lagi dengan sepak terjangnya di dunia medis.
Sebelumnya, sosoknya juga jadi sorotan publik saat mendapat perintah langsung dari Presiden Jokowi untuk menangani Alm Ani Yudhoyono saat berjuang mengidap kanker darah.
Dilansir Intisari, nama dokter Terawan sendiri sempat menjadi perbincangan hangat saat dirinya diberhentikan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait meodet 'cuci otak' yang dikembangkannya.
Terapi "cuci otak" dengan Digital Substracion Angiography (DSA) yang dikembangkannya diklaim bisa menghilangkan penyumbatan di otak yang menjadi penyebab stroke.
Namun, metode "cuci otak" yang dikenalkan Terawan menuai pro kontra karena dinilai belum melalui uji klinik dan belum terbukti secara ilmiah dapat mencegah atau mengobati stroke.
Penanganan stroke dengan metode intervensi neuroradiologi yang dikembangkan oleh dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad. (K) RI dan tim di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, belum sepenuhnya diakui kalangan kedokteran Tanah Air.
Tapi melihat tingginya angka keberhasilannya dalam menanggulangi stroke, bahkan pulih total selama masih dalam batas waktu kesembuhan, rekannya pun mencoba menjalaninya untuk pencegahan, sebelum stroke menyerang.
Pada saat itu, rekannya mengaku sering mengalami pening kepala dan mencemaskan dirinya mengalami penyumbatan di pembuluh darah.
Dari media ia pun tahu informasi tentang dokter Terawan yang namanya melambung sejak menangani derita stroke Benny Panjaitan dengan metode yang oleh orang awam disebut “cuci otak”.
Selain itu, seorang petinggi partai, pejabat pemerintahan dan istrinya, juga anggota parlemen tercatat pernah menjalani prosedur itu.
Tak hanya itu, tercatat seorang mantan menteri sembuh dari stroke yang menyerangnya di pagi hari karena segera ditangani dr. Terawan.
Istri seorang pejabat pemerintah daerah yang tiba-tiba ambruk karena selalu menjadi sasaran kemarahan suaminya, juga pulih.
Maka kehebatan dari banyak pasien penderita stroke yang berdatangan untuk mengikuti metode cuci otak yang di perkenalkan oleh dokter Terawan.