Suar.ID - Belum lama ini, viral berita tentang seorang turis Taiwan di Pantai Boracay, Filipina, yang didenda 2.500 peso (Rp 1,8 juta) karena berjalan-jalan dengan bikini yang dianggap terlalu minim.
Peristiwa itu memicu perburuan besar-besaran untuk foto-foto "cabul", banyak di antaranya dibagikan tanpa menyensor wajah atau bagian dari tubuh gadis itu.
Akibatnya, identitas gadis itu telah terbongkar dan kehidupan sehari-harinya terpengaruh, lapor Apple Daily.
Melansir dari Asia One, pacarnya berbicara dalam sebuah pesan yang dikirim ke publikasi Taiwan pada hari Selasa (15/10/2019), berusaha untuk mengklarifikasi detail dari insiden tersebut sambil menuduh media lokal melaporkan kabaryang salah.
Baca Juga: Makin Kurus, Foto Tika Panggabean Pakai Bikini di Pantai Tuai Pujian, Ternyata Ini Lho Rahasianya
Menurutnya, pacarnya tidak pernah mengaku secara teratur mengenakan bikini seperti itu di Taiwan.
Isi pesannya mengungkapkan bahwa keduanya pertama kali melihat bikini minim yang dijual ketika mereka tiba di Boracay pada 9 Oktober lalu.
Pria itukemudian mengusulkan taruhan bahwa jika pacarnya kalah,gadis ituharus mengenakan bikini.
Keduanya tidak tahu bahwa bikini akan dianggap tidak pantas, berpikir bahwa selama bagian-bagian penting tertutup, itu akan baik-baik saja.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Kenakan Bikini Usai Umroh, Netizen: Kok Bajunya Gitu
Pacarnya mengakui bahwa bikini itu mungkin "sedikit berlebihan" dan memahami reaksi negatif seputar masalah tersebut.
Dia bertanya, "Jika pakaian renang ini dianggap melanggar hukum, lalu mengapa pakaian itu dijual di toko setempat?"
Dia memakai bikini serupa lainnya yang dibeli dari toko yang sama dengan bikini pertama pada 10 Oktober.
Keduanya hanya bermaksud untuk berenang di kolam renang hotel, tetapi memutuskan untuk pergi ke pantai setelah seorang anggota staf hotel mendekati dan meminta mereka untuk memperhatikan pakaian mereka.
Staf hotel menasehatimereka karena pertimbangan banyak anak di sekitar.
Tak satu pun dari merekaakan menyangka bertemu denganpolisi ketika mereka kembali ke hotel.
"Kami tidak tahu bahwa apa yang kami lakukan salah, polisi hanya bersikeras bahwa kami hanya diminta untuk bekerja sama," katanya.
Baru setelah mereka tiba di kantor polisi, mereka diberitahu bahwa banyak orang diam-diam mengambil foto-foto pacarnya.
Karena mereka ingin menyelesaikan situasi secepat mungkin, dia membayar denda tanpa mengeluh.
Mereka awalnya percaya masalah ini akan berakhir di sana, tetapi media terus melaporkan dan mengedarkan foto-foto tanpa menyensor salah satu identitas mereka.
"Kami bahkan tidak tahu orang-orang mengambil foto, kami bukan orang yang mengambil dan menyebarkan foto-foto itu, namun kami yang dihukum," katanya, mempertanyakan mengapa mereka didenda karena melanggar undang-undang yang melarang pengambilan foto dan memajang foto-foto cabul ketika seharusnya dianggap sebagai korban.
Setelah foto tersebar, dia mengatakan pacarnya kini telah berada di bawah banyak tekanan dan di ambang kehancuran.
Dia merasa bersalah juga terhadap pacarnya, karena tak satu pun dari mereka berharap bahwa taruhan akan menghasilkan insiden besar.
"Tolong jangan salahkan dia, tolong jangan bagikan foto atau detail pribadinya lagi". (Adrie P. Saputra/Suar.ID)