Suar.ID -Berapa banyak nyawa yang harus hilang sebelum kita menyadari pentingnya bersikap baik antara satu sama lain?
Apakah itu di dalam layar kacamaupun di luar layar kaca, kata-kata kita memiliki kekuatan untuk membuat orang lain senang atau menghancurkan orang lain dan sudah saatnya kita mengakui kekuatan sebenarnya di balik apa yang kita katakan.
Baru-baru ini, dunia berduka atas kehilangan bintang K-pop yang masih berusia 25 tahun, Sulli, yang secara tragis mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri dan ditemukan tewas di rumahnya di Seongnam, Korea Selatan beberapa hari yang lalu.
Beberapa orang masih mencoba untukmenyadaridampak dari kejadian yang luar biasa ini.
Banyak netizen telah menggunakan Twitter denganhashtag #RIPSULLI untuk mengomentari bagaimana keputusannyauntuk mengakhiri hidupyang didapat karena cyberbullying.
Dilansir dariStar 2, Sulli mempertahankan citranya sebagai wanita seksi dan blak-blakan, bahkan dirinya sering menjadi target utama cyberbullying.
Dia bahkan tidak bisa memposting foto hubungan pribadinya dengan tenang akibat nyinyiran dari netizen.
Ketika Sulli masih bersama pasangannya, Choiza dari Dynamic Duo,para haters akan menyerang postingannya tersebut dengan komentar provokatif yang menurunkan harga dirinya.
Dan ketika hubungan itu berakhir, parahaters mulai menyerang setiap hubungan lain dalam hidupnya.
Pada 2017, desas-desus muncul di internet bahwa Sulli adalah seorang lesbian saat dia mencium teman lamanya, Goo Hara di bibir.
Reaksi yang dihadapinya karena interaksi yang tampaknya hanya sekadar bercanda dengan sahabatnya tersebut, menjadi sebuah spekulasi online yang terlalu dilebih-lebihkan dannetizen mulai mendiskriminasiSullikarena pilihan seksualitasnya.
"Aku bertaruhdia (Sulli) meninggalkan Choiza, pasti karena dia lesbian."
"Apakah mereka lesbian?Sungguh menjijikkan ... Tidak heran Choiza meninggalkannya."
Sungguh sadis sekali komentar dari para netizen.
Baca Juga: Depresi dan Akhirnya Gantung Diri, Beginilah Isi Pesan Sulli Eks F(x) kepada Para Penggemarnya
Sulliyang tengah berjuang untuk menjaga nama baiknya, diserang dari segala sudut, dari perusahaan yang mempekerjakannya hingga cara berpakaiannya.
Parahaters tidak pernah membiarkan Sulli beristirahat dengan tenang.
"Kamu bener-benerpengen telanjang, ya?"
"Siapa yang melakukan hal seperti ini? Siapa yang mengambil gambar seperti ini dan mempostingnya? "
Melihat kembali segala pelecehan yang diterima oleh Sulli, seorang netizen bahkan berkomentar bahwa kematian Sulli seharusnya dikategorikan sebagai pembunuhan, bukannya bunuh diri.
Kematian Sulli tidakseharusnya dilaporkan sebagai tindakan bunuh diri tetapi pembunuhan.
Salah satu penggemar membuat sebuah postingan di Twitter meyatakan bahwaSulli "Diserang secara terus-menerus" dan "setiap orang pasti punya titik batasnya".
"Semoga malaikat menuntunnya & membawanya ke bintang-bintang di mana ia bisa tetap bersinar dan bahagia selamanya."
Hanya karena seorang selebritistertangkap kamera dengan gaya hidup mewah yang glamor, hal ini tidak mengurangi fakta bahwa mereka juga memiliki perasaan.
Dan ingat, kata-kata "bisa melukai" dan meninggalkan luka yang amat dalam.
Selamat jalanSulli.
Biarkanlah hal ini menjadi pengingat kenetizen bahwa kata-katamerekamemiliki dampak yang signifikan.
Jadi bijaklah dalam menulis di internet.(Ervananto Ekadilla/Suar.ID)