Suar.ID - Belum lama ini, ditemukan bayiyang terkubur hidup-hidup di dalam sebuah pot.
Bayi malang berusia tiga hari itu ditemukan di lahan krematorium desa di India Utara.
Untungnya, bayi tersebut dapat diselamatkan meski dalam kondisi kritis.
Melansir dari The Sun, pada Selasa (15/10/2019) bayi yang dikubur hidup-hidup dalam sebuah pot itu ditemukan oleh pekerja yang tengah menggali kuburan untuk menguburkan anak lain.
Saat itu, pasangan lain bernama Hitesh dan Vaishali Kumar merasa sangat hancur melihat bayi malang yang ditemukan di krematorium desa India Utara itu.
Mereka mengaku akan menguburkan puterinya yang baru dilahirkan.
"Istri saya melahirkan anak dan tidak dapat diselamatkan di rumah sakit swasta di daerah Rampur Garden," ungkapnya.
Saat itu, mereka akan memakamkan anak mereka.
Tiba-tiba, sekop yang digunakan untuk menggali mengenai benda keras.
Setelah diperiksa, mereka menemukan pot yang dibungkus dalam sebuah tas.
Setelah membuka tas tersebut, para pekerja menemukan bayi dari dalam pot.
"Ketika mengeluarkan dari tas, bayi tersebut masih hidup dan menangis," jelas Hitesh.
"Pada satu titik kami pikir, bayiku akan kembali hidup, hanya saja suara itu dari tempat lain," tambahnya.
Setelah memastikan bayi itu masih hidup, pasangan tersebut meminta penjaga untuk segera mengeluarkan bayi itu dari tempatnya.
"Kami memanggil ambulan dan memberitahu polisi bahwa bayi tersebut hidup dan selamat," ungkapnya.
Polisi dan pihak rumah sakit pun membawa bayi mungil itu ke rumah sakit.
"Kami berusaha menemukan orangtua bayi ini, kami curiga ini terjadi atas dasar persetujuan," ungkap Abinandan Singh selaku kepala polisi.
Baca Juga: Cowok Pakai Hijab Kian Ngetren Bahkan Berani Masuk ke Saf Wanita di Masjid, Begini Tanggapan MUI
Dokter menyampaikan bahwa bayi prematur biasanya lebih sedikit membutuhkan oksigen.
"Bayi prematur membutuhkan lebih sedikit pasokan oksigen, dia benar-benar berjuang," ucap Dokter Saurabh Anjan.
Dokter juga tidak menyangka bahwa bayi ajaib itu masih hidup.
Terlebih kini kondisinya mengalami hipotermia.
"Dia saat ini dalam kondisi hipotermia dan terus-menerus menggunakan dukungan oksigen. Paru-parunya telah terinfeksi dan dia tidak bisa bernafas secara langsung," paparnya.
Untuk bertahan hidup, bayi itu telah menggunakan lemak cokelat yang dikenal sebagai jaringan Brown Adipose.
Itu adalah jenis lemak tubuh yang berfungsi khusus, dan akan aktif untuk mempertahankan suhu tubuh inti untuk bertahan hidup.
"Dia bertahan meskipun jumlah trombositnya turun menjadi 10 ribu, sedangkan kisaran normal adalah 150 ribu dan bayi ini memiliki karakter pejuang sejati," ujarnya.
"Kami menyediakan setiap perawatan yang mungkin untuknya," pungkasnya.
Sementara pasangan suami istri yang menemukan bayi itu, yang saat itu kehilangan puterinya, menyatakan bahwa mereka bersedia mengadopsi anak itu.
"Saya bersedia mengadopsinya dan akan melaporkan komite kesejahteraan anak begitu dia benar-benar sembuh dan cukup sehat untuk dibawa pulang," ujarnya.