Semua Sudah Terlanjut, Istri Kolonel Hendi Harus Rela Terima Kenyataan Suaminya Dipecat dari Jabatan Mentereng Gara-gara Komentar Negatifnya tentang Penusukan Wiranto

Minggu, 13 Oktober 2019 | 08:00
Kolase Sripoku

Istri Kolonel Hendi Suhendi harus rela melihat suaminya dicopot dari dandim Kendari gegara komentar negatifnya soal penusukan Wiranto.

Suar.ID -Ibarat kata, nasi sudah menjadi bubur, semuanya sudah terjadi.

Akibat komentar negatif istrinya di media sosial soal penusukan Wiranto, Kolonel Hendi Suhendi harus meletakkan jabatannya.

Tak hanya itu, dia juga harus menjalani kurungan selama kurang lebih dua minggu.

Sebelumnya, istri Kolonel Hendi yang berinisial IPDN mengunggah konten negatif terkait penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto.

Wiranto ditusuk menggunakan senjata tajam saat berada di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Baca Juga: Viral Pria Berseragam TNI Diduga Nyinyirin Penusukan Wiranto: Apa Kurang Dalam Nusuknya? Sini, biar Aku Bantuin Tusuk-tusuk Lagi

Akibatnya, Kolonel Kav Hendi Suhendi dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1417/ Kendari.

Bahkan, tak tanggung-tanggung, pencopotan Hendi dari jabatannya diumumkan langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa, pada Jumat (11/10/2019).

Kolonel Kav Hendi Suhendi resmi dicopot dari jabatan Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1417/ Kendari.

Pencopotan melalui serah terima jabatan yang dipimpin oleh Komandan Korem 143/Ho Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto di Aula Sudirman Markas Komando Resor Militer Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (12/10/2019).

Acara serah terima jabatan itu dihadiri juga oleh para istri perwira militer, termasuk istri Kolonel Hendi yang berinisial IPDN.

Baca Juga: Belum Selesai Nyinyiran Istri TNI, Kini Viral Postingan Pria Berseragam TNI Komentari Penusukan Wiranto: Sini, biar Aku Bantuin Tusuk-tusuk Lagi

Tribunnews

Ekspresi istri Dandim Kendari Kolonel Hendi Suhendi saat suaminya dicopot dari jabatan.

Berdasarkan pantauan, IPDN hadir dengan mengenakan seragam hijau Persatuan Istri Tentara (Persit). Beberapa kali, IPDN sempat terlihat meneteskan air mata.

Istri mantan Dandim Kendari itu tertunduk saat mendampingi suaminya.

Matanya berkaca-kaca saat pemberian ucapan selamat dari personel Kodim dan Korem, serta ibu-ibu anggota Persit Kendari.

Sementara itu, Kolonel Hendi tampak tegar menerima kenyataan pencopotan dirinya dari jabatan Komandan Kodim.

Seusai acara, Kolonel Hendi menyampaikan bahwa dia menerima apapun keputusan pimpinan yang telah dikeluarkan terhadapnya.

Baca Juga: Dari Caranya Memegang Pisau, Pengamat Teroris Ini Sebut Penusuk Wiranto Bukan Orang Sembarangan: Benar-benar Terlatih

Hendi siap menjalankan hukuman yang dijatuhkan kepadanya.

"Saya terima, jadikan pelajaran, saya terima salah. Apapun keputusan dari pimpinan saya terima, dan memang itu mungkin pelajaran bagi kita semua," ujar Hendi kepada sejumlah wartawan usai Sertijab di Aula Sudirman Makorem Kendari, Sabtu siang.

"Ambil hikmah buat kita semua," kata Hendi. Pencopotan Dandim Kendari itu buntut dari unggahan istrinya di media sosial Facebook.

Sementara itu, Danrem 143/Ho Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto mengatakan, mantan Dandim 1417 Kendari itu baru menjabat selama 55 hari.

Sripoku.com
Sripoku.com

Postingan Facebook istri Kolonel HS

Ia dikenai hukuman disiplin militer karena melanggar saptamarga di tubuh TNI sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 Pasal 8 a dan Pasal 9.

"Seorang prajurit tidak taat terhadap pimpinan dan melanggar Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Jadi ketika prajurit melanggar semua itu, konsekuensi harus diterima," kata Yustinus.

Selanjutnya, menurut Yulistinus, mantan Dandim Kendari tersebut akan menjalani hukuman disiplin militer selama 14 hari ke depan, yaitu penahanan ringan.

Penahanan tehitung mulai hari ini. Kolonel Hendi akan diserahkan ke Denpom Kendari untuk menjalani hukuman militernya.

"Mari kita bijak bermedia sosial," kata Yustinus.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad