Suar.ID - Layaknya menyaksikan adegan film horor, anak-anak yang sedang bermain ini menyaksikan dengan ngeri satu per satu bagian tubuh terlempar dari balkon salah satu lantai apartemen.
Bagian tubuh tersebut, termasuk kepalanya yang terpenggal, terlempar dari lantai 12 sebuah blok apartemen setelah dia dibunuh.
Anak-anak itu bermain di luar ketika pakaian bernoda darah pertama kali dilempar dari balkon lantai tersebut.
Mereka memandang ketika bagian-bagian tubuh wanita yang sudah terpotong, termasuk kepalanya, kemudian dilemparkan dari sebuah apartemen di kota Chita, Siberia, Rusia Tenggara.
Melansir dari Daily Mirror, korban merupakan seorang gadis berusia 19 tahun bernama Elizaveta, yang bekerja di sebuah klub penari erotis bernama Zazhigalka.
Tersangka pembunuhan tersebut kini sudah ditangkap.
Pria yang dikabarkan media setempat berusia 38 tahun tersebut, ditangkap saat dilakukan penggerebekan di apartemen sewaannya.
Seorang saksi bernama Igor Shalaev (15) mengatakan, "Saya dan teman-teman saya yang menemukan bagian-bagian tubuh. Itu sangat menakutkan."
"Pertama-tama pakaian itu dibuang, semua berlumuran darah dan kemudian kepala. Sangat menakutkan," ujarnya.
Beberapa bagian tubuh korban mendarat di atap yang menutupi pintu blok apartemen 15 lantai itu.
Beberapa laporan mengatakan bahwa korban merupakan pacar tersangka.
Seorang juru bicara kepolisian menyampaikan bahwa telah melakukan penyelidikan kasus pembunuhan tersebut.
"Wanita yang meninggal itu telah diidentifikasi sebagai warga negara Chita yang berusia 19 tahun."
"Sedangkan, pria itu lahir pada tahun 1981, yang menyewa sebuah apartemen di blok yang sama, telah ditahan dan dibawa ke penyelidik untuk diinterogasi," ujar juru bicara kepolisian.
Beberapa warga pun juga ikut diinterogasi atas insiden tersebut.
"Penyelidik sedang memeriksa tempat kejadian dan menginterogasi penghuni blok apartemen dengan partisipasi penyelidik forensik," kata Komite Investigasi Rusia.
"Saksi mata untuk kejahatan telah ditetapkan," sambungnya.
Seorang teman wanita yang sudah meninggal itu membantu mengumpulkan donasiuntuk pemakamannya.
"Dia dibesarkan di panti asuhan, dan tinggal bersama neneknya, tidak ada uang untuk pemakamannya," kata teman itu.