Jadi Saksi Hidup Kekejaman Keluarga Kim Jong Un, Pria Ini Saksikan Eksekusi Sejak Usia 6 Tahun, Mayat di Jalanan, hingga Ibu Memakan Anaknya

Selasa, 08 Oktober 2019 | 08:00
Kolase: The Telegraph dan Metro

Jadi Saksi Hidup Kekejaman Keluarga Kim Jong Un, Pria ini Saksikan Banyak Mayat Bergelimpangan di Jalanan hingga Lihat Sendiri Seorang Ibu Memakan Anankya Sendiri!

Suar.ID -Negara Korea Utara dikenal sebagai negara yang memiliki berbagai kontroversi.

Seorang pria yang tumbuh di negara tersebut sempat membongkar kontroversi di negara diktator ini.

Fakta mengerikan dari Korea Utara pernah dimuat dalam Mirrorpada tanggal 1 Maret 2019.

Gim Gyu Min(44) mengungkapkan bagaimana rasanya tumbuh di bawah kediktatoran ketika negara itu dilandakelaparanhebat.

Baca Juga: Inilah 7 Alasan Drama Korea Terbaru 'The Tale of Nokdu' Menarik untuk Ditonton, Dapat Rating Tinggi saat Tayang Perdana hingga Penampilan Berbeda dari Kim So Hyun!

Dia menyatakan telah menyaksikaneksekusihariandan mayat-mayat menumpuk di jalan-jalan di bawah kediktatoran keluarga Kim.

Gim Gyu Min baru berusia 20-an ketika negara itu dilanda krisis kelaparan pada 1990-an.

Makanan menjadi lebih langka dan segalanya menjadi lebih sulit bagi jutaan warga Korea Utara, yang mengakibatkan kekurangan gizi parah dan akhirnya kematian bagi lebih dari 10 persen populasi.

Berbicara kepadaMetro,seperti dilansir dariMirror,Gyu Min berkata, "Orang-orang sekarat. Jika Anda pergi ke luar di mana pun di Korea Utara ... Anda akan melihat mayat-mayat yang menumpuk di jalan.

Baca Juga: Viral Curhatan Seorang Pria yang Pilih jadi Bapak Rumah Tangga Setelah Menikah Nanti Gara-gara Gaji Kekasihnya Lebih Besar

"Bisa jadi siapa sajatewaskelaparan, tidak membeda-bedakan jika Anda seorang pria, wanita atau anak-anak."

Ketika orang-orang semakin putus asa untuk mendapatkan makanan, beberapa ibu bahkan diduga terpaksa makan anak-anak mereka sendiri.

Dia berkata, "Saya telah mendengar cerita tentang orang-orang yang makan anak-anak mereka sendiri, dan menyaksikan salah seorang wanita di lingkungan saya ditangkap oleh polisi dan diseret pergi setelah ditangkap."

Siapa pun yang ketahuan memakan kerabat mereka akan dikirim untuk dieksekusi di depan umum dengan dakwaan berbeda, kata Gyu Min.

Baca Juga: Sudah Rebut Suami Orang, Wanita Ini Malah Umpat Istri Sah yang Baru Saja Melahirkan, di Hatinya Isinya Apa Ya?

Bahkan pria 44 tahun itu mengatakan dia melihat eksekusi pertamanya ketika dia baru berusia enam tahun.

Dia mengklaim itu biasanya akan melibatkan hukuman yang diambil di balik tirai dan kepala mereka dipukul untuk membuatmereka tidak berdaya, jadi ketika mereka diikat mereka tidak akan melawan.

Mereka kemudian akan ditembak.

Gim Gyu Min via Mirror
Gim Gyu Min via Mirror

Gim Gyu Min (44) menyaksikan pelanggaran kemanusiaan selama tumbuh di Korea Utara

Menggambarkan satu eksekusi tertentu yang menonjol, dia berkata, "Saya ingat suatu ketika orang selamat dari tembakan di kepala dan menggeliat-geliat di lantai sehingga seorang penjaga mendorong pistolnya ke engkorak di mana ada lubang peluru dan menarik pelatuknya."

Bertahun-tahun kemudian, dalam sebuah peristiwa, Gyu Min mendapati dirinya dihukum mati karena menghancurkan potret pendiri negaranya, Kim Il-sung.

Baca Juga: Tiga Belas Pendaki Terjebak Kebakaran Hutan di Gunung Raung, Begini Proses Penyelamatan Mereka yang Berlangsung Menegangkan

Dia menjadi semakin membenci rezim dan menghancurkan potret di tempat pemungutan suara selama pemilihan provinsi adalah tindakan perlawanan yang dilakukannya.

Dia ditangkap dan dikirim ke penjara di mana dia diberitahu bahwa dia akan dieksekusi.

Dia segera memutuskan untuk menelan paku logam dari lantai sehingga dia akan dibawa ke rumah sakit, kemudian bisa mencoba melarikan diri.

Selama operasi untuk mengangkat paku, dia berhasil melarikan diri dan berjalan selama 40 hari untuk mencapai perbatasan China dalam upaya putus asa untuk menyelamatkan hidupnya.

Baca Juga: Inilah Operasi Pembebasan Pesawat Woyla oleh Kopassus yang Sungguh Menegangkan, Tercatat sebagai Peristiwa Terorisme Pertama dalam Sejarah Penerbangan Indonesia

Gim Gyu Min via Mirror
Gim Gyu Min via Mirror

Gyu Min sekarang adalah pembuat film yang menyoroti hak asasi manusia

Di sini, dia jatuh cinta dengan seorang gadis Tionghoa tetapi ditangkap lagi oleh otoritas Tiongkok karena menjadi seorang imigran ilegal.

Dia kemudian dikirim ke kamp penampungan dengan pembelot Korea Utara lainnya sebelum dideportasi dan dipenjara di kamp penjara.

Gyu Min mengatakan dia menyaksikan pelanggaran tak terbayangkan terhadap hak asasi manusia di kamp, ​​termasuk aborsi paksa dan pemukulan.

Dia akhirnya berhasil melarikan diri lagi tapi kali ini dia tahu dia tidak bisa mencari keluarganya, dia harus menghilang.

Baca Juga: Gara-gara Penyakit Langka Pemakan Daging, Ibu Muda yang Harusnya Bahagia Ini Justru Menderita: Penyakit Itu Telah Memakan Perutku

Bertahun-tahun kemudian, dia mengetahui orang tuanya telah meninggal setelah dihukum karena pembelotannya dan saudaranya ditembak dan dibunuh.

Sekarang,Gim Gyu Minadalah pembuat film dan telah mengabdikan hidupnya untuk menyoroti pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan yang dia saksikan di bawah rezim komunis.

Baca Juga: Gelisah saat Jomblo? Bisa Jadi Kamu Menderita Anuptaphobia, Beginilah Gejalanya

(Nieko Octavi Septiana)

Artikel ini telah tayang di Intisari.ID dengan judul"Tumbuh di Bawah Kediktatoran Keluarga Kim Jong-Un, Pria Ini Saksikan Eksekusi Harian, Tumpukan Mayat Bahkan Ibu Makan Anaknya Saat Kelaparan Melanda".

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : Intisari

Baca Lainnya