Suar.ID - Menggunakan toilet merupakan hal yang umum dilakukan oleh orang-orang.
Namun, siapa sangka jika mahasiswi ini bisa mengalami hal mengenaskan karena hal itu.
Dilansir dari Sina.com (4/10/2019), Seorang mahasiswi berusia 19 tahun di Busan, Korea Selatan, mengalami koma hampir dua bulan setelah menghirup 'bau' di toilet umum.
Kemudian, kini pelajar malang itu dikonfirmasi telah meninggal pada 27 September lalu.
Menurut Hapskorea, insiden itu terjadi pada tanggal 29 Juli di pagi hari.
Saat itu, si mahasiswi memasuki toilet di dekat Pantai Guang'an di Busan.
Setelah beberapa saat masuk ke toilet itu, teman-teman si mahasiswi tak juga melihatnya keluar.
Betapa terkejutnya mereka ketika menemukan mahasiswi itu sudah jatuh di toilet. Mereka kemudian membawanya keluar dan segera melakukan pertolongan pertama dengan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation).
Setelah dikirim ke rumah sakit untuk perawatan, situasi gadis itu pun membaik, namun ia mengalami koma.
Saat ditanya oleh polisi, teman-temannya menjelaskan bagaimana kronologi kejadian yang menimpa si mahasiswi.
"Dia tidak keluar selama 20 menit, saya hampir pingsan dua kali, dan meludah banyak, karena saya mencium bau gas beracun," katanya.
Sementara itu, rumah sakit tempat si mahasiswi dirawat mengatakan bahwa gadis malang itu meninggal karena kerusakan otak hipoksia yang disebabkan oleh keracunan hidrogen sulfida.
Baca Juga: Krisdayanti Mengaku Keliru Telah Mempercayai Raul yang Mengaku Duda: Saya Sangat Terpukul
Hidrogen sulfida merupakan gas yang tidak berwarna dan sangat beracun. Gas beracun ini memiliki bau seperti 'telur busuk'.
Menurut berita Korea Herald, penyelidikan awal polisi menemukan bahwa udara toilet tempat kejadian mengandung hidrogen sulfida yang berlebihan.
Dilaporkan bahwa konsentrasi hidrogen sulfida yang terdeteksi di lokasi mencapai 1000 ppm, yang 60 kali lebih tinggi dari standar keamanan yaitu 15 ppm.
Gas beracun itu biasanya dilepaskan oleh reaksi kimia dalam limbah, tangki septic tank, dan tempat pembuangan sampah.
Gas tersebut juga memiliki efek serius pada paru-paru.
Pemerintah setempat meyakini bahwa pipa knalpot bangunan di lokasi kejadian memiliki sejarah lebih dari 20 tahun dan merupakan sumber kebocoran gas.
Sementara itu orang yang bertanggung jawab atas kantor mengatakan bahwa proyek septic tank sedang berlangsung pada dini hari dan hidrogen sulfida bocor.
Insiden itu bukanlah yang pertama terjadi.
Pada Desember tahun lalu, tiga pekerja di pabrik pengolahan limbah di Busan pun meningga dunia karena terpapar hidrogen sulfida.
Selain itu, ada setidaknya tujuh orang yang kehilangan kesadaran karena hal yang sama.
Departemen Pemadam Kebakaran Busan mengatakan bahwa ketika para pekerja menuangkan air alkali ke dalam sumur, mereka menghasilkan gas beracun.