Suar.ID -Bukan tugas yang mudah merawat dan membesarkan anak, apalagi tiga orang anak sekaligus seorang diri.
Tak sampai disitu, ketiga anak Mohd Zain Abdullah (53) memiliki kekurangan.
Khairul Nisaa ' (25), Muhammad Amir (18), dan Ain Husna (17) didiagnosis mengidap cerebral palsy atau lumpuh otak sejak mereka masih bayi.
Ketiga telah hanya bisa terbaring di tempat tidur.
Baca Juga: Dipicu Cekcok Rumah Tangga, Polisi Tembak Mati Istri Lalu Bunuh Diri, Warga Dengar 3 Suara Tembakan
Bagi Mohd Zain tidaklah mudah merawat ketiga anak istimewanya, tetapi ia teguh pada tanggung jawabnya.
Mengutip dari Bernama (3/10/2019), istri Mohd Zain telah meninggal dunia dua tahun lalu.
Noraini Ismail, tutup usia setelah berjuang melawan kanker payudara yang diidapnya.
Keteguhan dan ketabahan Mohd Zain juga adalah janjinya pada mendiang sang istri.
"Keinginan terakhir istri saya untuk merawat anak-anak ini sudah tertanam kuat di hati saya, dan itu membuat saya kuat dan tabah dalam merawat anak-anak istimewa ini," katanya.
Sebelumnya, delegasi Malaysia Airports Sdn Bhd (MASB) dipimpin oleh manajer Bandara Sultan Ismail Petra Ahmad Fikri Samsudin telah mengunjungi kediaman Mohd Zain.
Kunjungan itu dalam rangka memberikan sumbangan dalam bentuk kebutuhan sehari-hari, popok, dan uang tunai.
Mohd Zain hanya bekerja sebagai kuli bangunan di sekitar desanya dan bekerja paruh waktu dengan penghasilan tak menentu.
Sehari-harinya lebih banyak ia habiskan untuk merawat ketiga anaknya.
Selain tiga anak istimewanya, Mohd Zain juga memiliki empat anak lain yang normal.
"Bukannya keempat anak saya yang lain tidak merawat ketiga 'anak istimewa' ini tetapi saya satu-satunya yang dapat memandikan mereka, karena mengangkat mereka membutuhkan energi yang kuat," kata ayah tujuh anak ini.
Dia mengatakan dua dari anak sulungnya, Umi Shamira (26) dan Mohd Amar Aizat (21) juga membantunya merawat tiga anak istimewanya, termasuk memberi makan mereka.
Meski tak berpenghasilan tetap, Moh Zain berterimakasih kepada Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM) karena memberikan RM1.050 Rp 3,5 juta) dalam bentuk bantuan bulanan untuk tiga anak istimewanya.
Sementara itu, Ahmad Fikri mengatakan MASB merasa terdorong untuk memberikan bantuan kepada keluarga Mohd Zain setelah penderitaan mereka viral di media sosial.