Suar.ID - Artis Dian Sastrowardoyo akhirnya memutuskan menjajal profesi lain, setelah 20 tahun wira-wiri di perfilman Indonesia sebagai bintang film.
Belakangan ini, ia terlibat dalam pembuatan film bertema pendidikan yang berjudul "Guru-Guru Gokil".
Di film ini, Dian tidak terlibat sebagai pemeran, namun sebagai seorang produser.
Baca Juga: Sudah 14 Tahun Bercerai, Ternyata Seperti Inilah Hubungan Mulan Jameela dengan Istri Mantan Suami
Dian mengungkapkan, profesi barunya ini akan membuat pusing kepala, namun dia yakin bisa memberikan pembelajaran yang baik untuk dia.
"Produser kreatif kerja samanya dengan penulis. Kami merancang cerita bareng-bareng. Lebih ribet, jauh lebih pusing, tetapi ini pembelajaran yang sangat baik," kata Dian Sastrowardoyo saat ditemui di Ideafest 2019 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat melansir dari Kompas.com, Sabtu (5/10/2019).
Dian Sastro mengatakan, dengan menjadi produser, ia bisa memberikan kontribusi lebih kepada dunia perfilman.
"Kenapa saya mau jadi produser, karena saya melihat setelah saya 20 tahunan di dunia film, saya melihat kayaknya saya kepingin ambil bagian menjadi orang-orang yang bisa ikut memberi bentuk kepada industri," ujar Dian.
Dian Sastro mengaku tertantang dengan posisi produser yang bisa menentukan seperti apa sebuah film akan digarap.
"Mendesain mau bikin film seperti apa, untuk penonton yang seperti apa, bercerita tentang apa, itu baru bisa kita lakukan secara full kalau kita di produser," kata Dian Sastro.
Seperti dalam film "Guru-Guru Gokil", bersama sang sutradara, Shanty Harmayn, Dian Sastro akan membuat sebuah film yang sarat edukasi namun juga menarik untuk ditonton.
"Untuk bisa mengawinkan kedua kebutuhan itu, kami bikin sebuah tontonan yang bergizi, punya fungsi edukasi, tetapi juga di-package dalam bentuk yang sangat lezat dan sangat bisa mengundang appetite penonton orang Indonesia," ujar Dian Sastro.
Film pertama yang ia produseri tersebut mengangkat soal pendidikan dan dibumbui unsur komedi.
Film ini berkisah mengenai seorang pria yang karena suatu hal harus menjalani profesi sebagai guru pengganti.
Karakter yang tak disebutkan namanya itu awalnya menganut konsep kesuksesan identik dengan memiliki uang yang banyak.
Perlahan setelah menjadi guru pengganti, konsep kesuksesan dia pun berubah.
Dian mengatakan melalui film ini dia ingin mengapresiasi kinerja para guru yang sudah berjasa membentuk karakter dan pengetahuan seseorang.
Ke depannya, dia berharap bisa memproduksi lebih banyak film yang genre-nya berbeda-beda.