Demi Perawan Pilihan, Kim Jong-un Rela Habiskan Dana Rp 51 Miliar untuk Membeli Pakaian Dalam Wanita

Sabtu, 05 Oktober 2019 | 09:45
Independent

Kim Jong-un

Suar.ID - Tahukah kamu di Korea Utara ada sebuah kelompok Gadis yang masih perawan dan dibentuk secara resmi oleh pemerintah Korea Utara?

Kelompok ini dinamakan Kippumjo atau Gippeumjo.

Kippumjo atau Gippeumjo (juga dikenal dengan Pleasure Group, Pleasure Squad, Pleasure Brigade, atau Joy Division) adalah kelompok yang beranggotakan sekitar 2.000 wanita dan anak perempuan yang dipelihara oleh pemimpin Korea Utara untuk tujuan tertentu.

Tujuan tersebut antara lain memberikan kesenangan (sebagian besar bersifat seksual), dan hiburan bagi pejabat Partai Buruh Korea (WPK) yang berpangkat tinggi dan keluarga mereka, serta kadang-kadang menjadi pelayan tamu penting.

Baca Juga: Berita Terpopuler: Ayu Ting Ting Pakai Perhiasan Mahal saat Masak Mi Rebus hingga Kim Jong-un Eksekusi Jenderalnya dalam Tangki Penuh Piranha

Kippumjo ini harus beranggotakan gadis perawan pilihan untuk melayani elit Korea Utara

Mengutip dari Mirror.co.uk, Kippumjo ini bahkan merekrut anak sekolah yang masih berusia 13 tahun!

Anak perempuan yang berusia 13 tahun diambil dari kelas mereka oleh tentara dan diperintahkan untuk tidak berbicara dengan keluarganya atau akan menghadapi eksekusi, menurutpenuturan gadis yang berhasil kabur.

Bahkan Kim Jong-Un, dilaporkan telah menyia-nyiakan sekitar Rp 51 miliar untuk pembelian pakaian dalam wanita.

Baca Juga: Mengerikan, Kim Jong-un Kembali Lenyapkan Seorang Jendral Pengkhianat dengan Dibuang ke Tangki Berisi Ratusan Piranha

Mirror

Kim Jong-un

Pakaian dalam itu sendiri nantinya akan dipakai oleh wanita-wanita perawan pilihan yang tergabung dalam Kippumjo.

Pembelian yang tidak masuk akal tersebut mengonfirmasi secara gamblang bahwa diktator Korea Utara sangat menikmati layanan wanita sementara dua juta warganya berjuang untuk mendapatkan persediaan makanan yang memadai.

Gadis-gadis yang masuk Kippumjo tersebut diduga dipilih oleh tentara.

Namun kadang-kadang sekolah yang memberikan rekomendasi dan dipaksa untuk melayani lingkaran militer kecil elit Korea Utara.

Sejarah medis mereka diperiksa secara seksama, dan pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan keperawanan mereka tetap utuh.

Klaim tersebut telah dilakukan oleh sejumlah pembelot yang berhasil kabur dari Korea Utara.

Seorang wanita menceritakan kisahnya kepada Marie Claire pada tahun 2010 setelah dia melarikan diri ke Korea Selatan.

Dia mengatakan bahwa saat dia berusia 15 tahun penjaga membawanya dari kelas secara tiba-tiba dan bertanya apakah dia pernah berhubungan seks dengan anak laki-laki.

Baca Juga: Kim Jong-un Mengeksekusi Seorang Jendral dalam Tangki Berisi Ratusan Ikan Piranha karena Dituduh akan Melakukan Kudeta

Dia menghabiskan satu dekade penuh untuk melayani Kim Jong-il, ayah dari Kim Jong-un, yang tidak pernah memanggilnya untuk melakukan hubungan seks, tapi dia yakin dia akan dipanggil jika dia tinggal lebih lama.

Kim Jong-un, yang menikahi penyanyi Ri Sol-ju dan memiliki seorang anak perempuan, telah membangkitkan tradisi tersebut dan mengirim pejabatnya untuk merekrut wanita muda yang tinggi dan cantik.

Sebaliknya, seorang wanita yang melarikan diri dari sebuah kamp kerja paksa Korea Utara mengungkapkan bagaimana dia terpaksa membersihkan toilet dengan tangannya yang telanjang sementara orang-orang memakan tikus untuk bertahan hidup.

YouTube/Rumoaohepta7
YouTube/Rumoaohepta7

Moranbong, band asal Korea Utara yang anggotanya dipilih sendiri oleh Kim Jong-un

Dia menghabiskan satu tahun di salah satu kamp penahanan Korea Utara setelah dideportasi dari China di mana dia melarikan diri karena dia khawatir kelaparan sampai mati.

Berbicara kepada Amnesty International dalam sebuah film berjudul "The Other Interview", Ji-hyun berkata, "Sungguh tak bisa diceritakan dengan kata-kata. Anda bisa mengatakan bahwa seluruh Korea Utara adalah satu penjara yang besar."

"Orang-orang semuanya lapar dan sekarang bahkan tidak ada tikus, ular atau tumbuhan liar yang tersisa untuk mereka makan."

Ji-hyun pertama kali meninggalkan Korea Utara saat terjadi kelaparan yang melanda negara itu pada akhir tahun 1990an ketika empat juta orang diperkirakan telah meninggal dunia. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Mirror

Baca Lainnya