Suar.ID -Polisi Nigeria berhasil membebaskan 19 wanita hamil dari sebuah permukiman di Lagos.
Tempat itu dijuluki sebagai 'pabrik bayi', dan wanita-wanita tersebut adalah korban penculikan.
Dalam sebuah pernyataan polisi menyebutkan, wanita-wanita disana sengaja dihamili untuk kemudian bayi yang dilahirkan dijual.
Melansir dari BBC (30/9/2019), dalam penggerebekan itu, dua orang wanita yang bertugas sebagai perawat ditangkap.
Sayangnya, otak dari 'pabrik bayi' ini berhasil kabur dan kini dalam pencarian.
Polisi mengatakan bayi laki-laki dijual seharga Rp 19 juta, sementara bayi perempuan dijual dengan harga Rp 16 juta.
Polisi belum menemukan kejelasan kepada siapa bayi-bayi tersebut dijual, namun dipastikan mereka memang akan dijual.
Para wanita yang diselamatkan berusia sekitar 15 hingga 28 tahun.
Mereka awalnya tertarik ditawari pekerjaan di Lagos, kota terbesar di Nigeria.
Tetapi mereka berakhir di tempat tersebut dan diperkosa.
"Seorang wanita datang untuk menjemput saya di taman [bus] dan membawa saya ke sini," kata salah satu wanita kepada surat kabar Vanguard.
"Keesokan harinya, saya dipanggil oleh nyonya kami, yang mengatakan kepada saya bahwa saya tidak akan meninggalkan tempat itu sampai tahun depan," sambungnya.
Wanita tersebut memberi kesaksian dirinya telah tidur dengan beberapa pria.
Dan ia mengandung tanpa tahu siapa ayah dari bayi tersebut.
Bos-nya mengatakan dirinya akan dibayar mahal setelah melahirkan.
"Sejauh ini, aku telah tidur dengan tujuh pria berbeda sebelum aku tahu aku hamil. Aku diberitahu bahwa setelah melahirkan, aku akan dibayar mahal."
Korban yang lain mengungkap dirinya sampai dikurung agar tak kabur setelah mengetahui bayinya kelak akan dijual.
Uang dan ponsel mereka diambil dan tidak diizinkan keluar meski butuh perawatan medis.
Para wanita dan bayi-bayi sekarang sedang direhabilitasi.
Dalam penggerebekan ini ada empat bayi yang berhasil diselamatkan.
Kisah-kisah tentang 'pabrik bayi' ini bukan hal asing lagi di Nigeria.
Ada beberapa penggerebekan di masa lalu termasuk satu tahun lalu ketika 160 anak diselamatkan.