Suar.ID -Serang pria ditemukan tewas di Hutan Lindung Gunung Kalong, Desa Cikawung, Blok Ciselang, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu pada Senin (26/8) lalu.
Pria yang tewas tersebut diketahui adalah Carudin (32), ia adalah seorang LGBT (Lesbian Gay Biseksual dan Transgender).
Korban ini dibunuh secara sadis dengan cara dibacok dan juga dipukul menggunakan batu besar di bagian kepala belakang.
Dilansir Pos Kupang, eksekutorpembunuhan ini adalah WRSN (55) dan WRD (27), keduanya sudah berhasil di tangkap polisi.
Sedangkan 3 pelaku lainnya masih buron yaitu PJ (17), BJ (16), dan IG (30).
Hasil pemeriksaan WRSN dan WRD memberikan sebuah fakta baru yang mengejutkan.
Rupanya para eksekutor ini tak lain dan tak bukan adalah ibu kandung Carudin sendiri yang berinisial DRH (50).
3 Pelaku Buron
Tiga pelaku dari enam pelaku pembunuhan di Kabupaten Indramayu ini masih buron.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Indramayu , AKBP M. Yoris MY Marzuki saat sedang melakukan konferensi pers di Mapolres Indramayu pada Jumat (27/9).
Ia mengatakn bahwa ketiga tersangka yang berhasil di tangkap polisi ini adalah DRH yang merupaka otak pembunuhan, WRSN dan WRD sebagi eksekutor.
"3 orang pelaku lainnya masih buron, yaitu PJ (17), BJ (16), dan IG (30), mereka bertindak sebagai eksekutor," ujar Kapolres Indramayu, M. Yoris MY Marzuki.
Kapolres juga menjelaskan bahwa pihaknya pada Senin 26 Agustus 2019 pada pukul 11 WIB mendapat laporan mengenai ditemukannya mayat laki-laki di kawasan Hutan Lindung Gunung Kalong.
"Korban yang dibunuh ini bernama Carudin (32), warga Desa Cibereng, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu," ucapnya.
Pihak polisi langsung melakukan penyelidikan dan diketahui bahwa dalang pembunuhan sadis tersebut adalah ibu kandung korban yang berinisial DRH.
Korban dibunuh secara sadis dengan cara dibacok dan dipukuli menggunakan batu besar pada kepala bagian belakang oleh kelima eksekutor.
Hanya dalam waktu 1x24 jam polisi pun behasil menangkap 2 orang pelaku di Desa Jatimunggul, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu.
Sedangkan tiga pelakunya masih DPO dan masih dilakukan pengejaran.
"Saat ini kami masih terus melakukan pengembangan dan pengerjakan terhadap ketiga pelaku ini, yakni PJ (17), BJ (16), dan IG (30)," ujar Kapolres.
Atas perbuatan tersebut, para tersangka akan dikenakan pasal berlapisPasal 340 KUHP dan atau Pasal 365 ayat (4) Jo 55 KUHP tentang pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan.
Dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun.
"Kita harapkan pelaku yang lain yang belum tertangkap bisa segera diamankan," ujar dia.
Baca Juga: Bangun Tidur, Pria Ini Menangis Kesakitan, Ternyata Lengannya Sudah Putus, Begini Kronologinya...
Pengakuan Sang Ibu
DRH pun membeberkan alasanya kenapa tega membunuh anak semata wayangnya ini.
Ia merasa resah karena sering dimintai oleh korban.
"Dia itu suka menjual-jual harta, terakhir itu jual sawah, harganya Rp 100 juta," ucap DRH kepada Tribuncirebon.com seusai konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019).
Saat ditanya detail jumlah harta yang dihabiskan Carudin ini, DRH tak menyampaikan secara detail.
Namun DRH mengakui bahwa uang tabungan serta aset kekayaan seperti sawah dan lain-lainnya sudah hampir ludes karena dijual oleh anaknya sendiri.
DRH juga menceritakan bahwa uang tersebut digunakan hanya untuk memenuhi nafsunya untuk berfoya-foya.
Selain untuk berfoya-foya, uang tersebut juga digunakan anaknya ini untuk memenuhi nafsu korban yang menyimpang, yaitu bergaul secara sesama jenis atau LGBT.
Tak sampai disitu ia juga mengatakan bahwa Carudin ini merupakan pecandu narkoba.
Bahkan untuk memuaskan nafsunya ini korban tak segan melakukan kekerasan terhadap DRH jika keinginannya tak dipenuhi.
DRH sempat berpikir untuk melaporkan tindakan anaknya ini kepada polisi.
Sayangnya karena tidak tega melihat anak satu-satunya ini mendekam penjara, DRH kemudian memilih untuk melenyapkan nyawa anaknya sendiri.
Baca Juga: Diduga Alami Korsleting, Rumah Opick 'Tombo Ati' Terbakar hingga Alami Kerugian yang Fantastis