Suar.ID -Di media sosial sedang viral seorang diduga anggota DPR Sumatera Barat sedang memprovokasi mahasiswa untuk menunkan Presiden Joko Widodo.
Salah satu pengunggah video tersebut adalah akun @DianaSmnjntk.
Dalam video tersebut terlihat sejumlah perwakilan DPRD Sumatera Barat berdialog dengan mahasiswa dan menanyakan tentang laporan para mahasiswa.
Awalnya anggota DPRD yang diketahui bernama Hidayat tersebut mengatakan kalau pihaknya tidak kinerja mereka untuk mengurusi undang-undang.
Tiba-tiba Hidayat menantang mahasiswa untuk turunkan Jokowi dalam agenda tersebut.
"Kalau boleh saya tantang adalah buat rekomendasi hari ini, turunkan Presiden Jokowi berani tidak?" kata Hidayat sembari berteriak semangat.
Pertanyaan tersebut dibalas sorakan "Berani!" oleh mahasiswa yang ada di depan Hidayat.
Melihat dugaan provokasi tersebut, salah seorang mahasiswa langsung menyela dan mengingatkan tujuan para mahasiswa yang sebenarnya.
"Kawan-kawan ingat apa tujuan kita di sini?" teriak sang mahasiswa yang berdiri di sisi kanan anggota DPRD.
"Jangan terprovokasi, ingat apa tujuan kita di sini.
"Tidak ada turunkan Jokowi.
"Bapak jangan menggiring opini Pak.
"Bapak Dewan Perwakilan Rakyat, Bapak harus mewakilkan suara ini," bentak sang mahasiswa sambil menunjuk ke arah Hidayat.
Kemudian sang pria menegaskan kepada Hidayat agar tidak menggiring opini.
"Jangan giring opini!" tegas mahasiswa yang tak mengenakan almamater tersebut.
Mendapat bentakan tersebut, Hidayat kemudian tak berkutik dan melanjutkan omongannya dengan nada yang lebih pelan.
Hidayat kemudian menjelaskan tentang RUU KUHP yang sudah sampai ke Presiden dan ditunda saat sidang paripurna DPR RI.
Video tersebut kemudian terpotong sampai di sana.
Menurut laporan Tribun Padang, Hidayat mengakui kalau omongannya tentang Turunkan Jokowi itu benar keluar dari mulutnya sendiri.
Dalam wawancara terpisah, Hidayat menceritakan kondisinya yang sudah menerima utusan mahasiswa untuk melakukan dialog.
Dalam proses dialog tersebut, anggota dewan pun meminta agar disampaikan apa yang menjadi aspirasi mahasiswa.
Dikatakan Hidayat saat itu dialog tidak terjadi.
Hidayat menuturkan kalau dirinya bersepakat UU KPK ditangguhkan.
"Sepakat kita waktu itu, tapi adik-adik mahasiswa tidak percaya. Sampai kami tawarkan opsi mari kita berangkat ke Jakarta," kata Hidayat.
Hidayat mengatakan kalau mahasiswa saat itu terus melakukan interupsi sehingga tidak menghasilkan solusi.
Dirinya kemudian terpancing menanyakan isu turunkan Jokowi.
"Saat itu saya tanyakan apalagi tuntutan adik-adik yang mesti kami fasilitasi. Ketika itu memang terpancing saya. Saya katakan bagaimana isunya menurunkan Jokowi. Itu memang benar saya yang katakan seperti itu," katanya.
"Saya ingin tahu saja sebenarnya, apa sih sebetulnya yang diinginkan oleh adik-adik mahasiswa ini. Semua sudah kita fasilitasi, kita respon. Namun tidak dihargai, tidak dihormati," katanya.
Hidayat mengakui kalau omongannya tersebut merupakan tanggung jawabnya pribadi.
Namun dirinya juga menjelaskan sebelum pernyataan itu keluar, ruang DPRD sempat dirusak dan dianggap sudah brutal.
Hidayat mengaku tak ada niat untuk melakukan provokasi.
Hidayat sebagai anggota fraksi Gerindra kembali mengatakan kalau perkataan tersebut merupakan tanggung jawabnya pribadi dan dirinya hanya secara spontan melontarkan omongan itu. (Angriawan Cahyo/Grid Hot)