Empat Remaja, Salah Satunya dari Indonesia, Menangis Histeris di Penjara, Dijebloskan Setelah Bunuh Bayi Teman Mereka Sendiri

Selasa, 24 September 2019 | 17:00
pixabay

ilustrasi

Suar.ID -Empat remaja, 3 orang dari Filipina dan 1 orang asal Indonesia dijebloskan ke penjara.

Remaja-remaja berusia antara 16 hingga 19 tahun ditangkap atas tuduhan pembunuhan terhadap seorang bayi.

Bayi yang baru berusia 20 bulan itu dianiaya oleh mereka hingga akhirnya meninggal dunia.

Diberitakan AsiaOne (23/9/2019), sang bayi adalah anak dari teman serumah mereka yang berusia 23 tahun.

Baca Juga: 7 Fakta Penangkapan Bandar Narkoba di Samarinda, Dibuntuti Polisi, Nyungsep ke Parit hingga Tewas Tertembak di Kepala

Keempat remaja itu diberi tugas oleh ibu sang bayi untuk membantu merawat bayinya.

Pada Jumat (20/9), lalu sang ibu membawa bayi laki-laki itu ke Rumah Sakit Semporna, Kinabalu, Malaysia

Ia khawatir saat menyadari putranya lemah, pucat dan tidak bernapas dengan benar.

Ditemukan luka memar di beberapa bagian tubuh bocah itu.

Sore harinya, sekitar pukul 18.45, bayi malang itu meninggal dunia.

Terpukul dengan kematian anak satu-satunya, ibu muda yang sudah bercerai itu membuat laporan ke kepolisian.

Baca Juga: Sempat Viral, MD Pictures Umumkan Angkat Kisah 'KKN di Desa Penari' ke Layar Lebar, Sosok Ini Diharapkan Jadi Sutradaranya

Polisi pun segera melakukan penyelidikan.

Keesokan harinya, Sabtu (21/9) keempat remaja itu ditangkap atas dugaan pembunuhan.

Supt Sabarudin Rahmat, kepala polisi wilayah Samporna, saat dihubungi mengatakan ada saksi mata yang melihat keempat remaja itu berlaku kasar ke sang bayi.

Mereka diduga memukul, menendang, dan melempar anak tersebut ke kasur.

Baca Juga: Sudah Seperti Oplas Gagal dan Terlihat Jontor, Wanita Cantik Ini Mengaku Masih Ingin Mempertebal Bibirnya Lagi

Salah satu dari mereka bahkan dilaporkan telah menginjak punggung bayi itu.

Dugaan sementara mereka melakukan tindakan keji itu hanya karena si bayi tak berhenti menangis.

Dan mereka tak tahu bagaiman cara agar bayi tersebut berhenti menangis.

Namun, polisi mengatakan masih perlu berbicara dengan keempat tersangka untuk mengetahui lebih lanjut.

Baca Juga: Bikin Terharu, Video Seorang Gadis Penjual Onde-onde Menangis Terobos Barisan Polisi, Ini Alasannya

Dan menetapkan penyebab utama kematian bayi itu.

Sayangnya, polisi masih kesulitan untuk menginterogasi mereka berempat lantaran remaja-remaja itu terus menangis histeris di dalam penjara.

"Mereka sekarang menangis hampir sepanjang waktu di penjara. Kami berusaha berbicara dengan mereka," kata Sabarudin.

Hasil tes medis, keempat remaja itu dinyatakan negatif .

Mereka kemungkinan akan didakwa atas kematian bayi tersebut minggu depan setelah penyelidikan selesai.

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : asiaone

Baca Lainnya