Suar.ID -Beberapa waktu lalu sebuah surat cinta milik seorang kakek berumur 61 tahun menjadi viral.
Surat cinta tersebut ditujukan kepada seorang bocah SD yang masih berumur 12 tahundengan inisialFS.
Dilansir Tribunnews.com, dalam surat tersebut si kakek yang bernisial AR ini bahkan memanggil bocah SD tersebut dengan panggilan gadis manisku.
Pada permulaan surat cinta tersebut mengungkapkan rasa rindu sang kakek.
Baca Juga: Punya Ranjang Berukuran 4 Meter, Nia Ramadhani Blak-blakan Ungkap Kebiasaan Suami Saat Tidur
Si kakek yang bernisial AR ini menuliskan surat cinta tersebut dengan penuh ungkapan romantis kepada FS yang masih SD.
FS saat itu tak menceritakan mengenai surat cinta yang diberikan sang kakek kepada orangtuanya.
Namun orangtua FS tak sengaja menemukan surat tersebut.
Kejadian ini terjadi di wilayah Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Berikut ini beberapa fakta mengenai kasus kakek berumur 61 tahun yang kirim surat cinta kepada bocah SD.
1. Kirin lebih dari satu surat cinta
Diketahui lewat ketua RT setempat yang bernama Sukin, kakek ini mengirimi lebih dari satu surat cinta kepada FS.
Bahkan Sukin ini juga memiliki salah satu salinan dari surat cinta milik AR.
Kini surat-surat tersebut sudah diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Dia menulis semacam surat cinta ke korban. Dia tulis tangan sendiri, saya punya kopian suratnya,"
"Ada banyak cuma saya kopi satu untuk berkas," kata Sukin, Senin (16/9/2019) dikutip dari Tribun Jakarta.
Awalnya surat cinta si kakek ini ditemukan oleh orangtua FS.
Saat ditanya siapa yang mengirimi surat cinta tersebut korban pun mengaku bahwa yang memberinya surat cinta itu adalah baoak aki uban alias AR.
Orangtua korban yang mengetahui hal tersebut pun segera melaporkan kejadian tersebut ke RT.
Sukin dan pihak RT pun akhirnya menemui sang kakek AR untuk mengetahui kebenaran dari surat tersebut.
AR pun akhirnya mengaku bahwa surat cinta tersebut memang betul tulisan tangannya.
"Dia mengaku itu tulisan dia," tambahnya.
2. Panggil gadis manisku dan sedang rindu
Salah satu salinan surat yang disimpan Sukin pun sempat ditunjukkan kepada wartawan Tribun Jakarta.
Pada awal kalimat permulaan sang kakek menyebut FS dengan panggilan "gadis manisku".
Tak sampai disitu AR juga mengatakan bahwa sedang rindu dengan FS.
Berikut ini kalimat pembuka surat cinta kakek AR.
"Buat Gadis Manisku yang sedang marah
Yang telah memenjarakan dan menawan hatiku
Yang telah membuat aku tak berdaya saat ini"
Saat kutuliskan surat ini
Aku sedang merindukanmu"
Baca Juga: Akibat Vape, Paru-paru Remaja Ini Dipenuhi Minyak yang Mengeras, Kemungkinan Rusak Seumur Hidup
Surat cinta ini ditulis AR sendiri sepanjang dua lembar kertas.
Selain itu AR juga sempat curhat mengenai pencabulan yang dituduhkan ibu korban kepadanya.
"Ibumu telah mencacimaki aku habis-habisan di rumah atas sesuatu yang tidak aku lakukan padamu," tulisnya.
3. Diduga pernah lakukan pencabulan
AR diduga pernah lakukan pencabulan kepada korban FS.
Sebelumnya orangtua FS , FW menceritakan anaknya ini pernah mengadu kepadanya mengenai kelakuan sang kakek.
Kejadian pertama ini dilakukan AR pada bulan Maret.
AR kemudian mengulangi perbuatannya ini pada bulan Agustus.
"Pertama bulan Maret, terus yang kedua Agustus sebelum Iduladha, dia cerita katanya di anuin orang. kata syaa "diapain?" "sama siapa?" katanya "aki-aki" saya langsung disitu udah kesal," kata FW, pada Senin (16/9/2019) dikutip dari Tribun Jakarta.
Mengetahui hal itu FW pun pernah melabrak pelaku ia selalu berkelit tak melakukan apa yang dituduhkan.
Hingga akhirnya surat cintanya ini ditemukan oleh orangtua korban.
Senada dengan orangtua FS, Sukin, ketua RT setempat juga mengatakan bahwa AR mulai berbuat asusila pada Maret 2019.
Sukin pun menceritakan bahwa korban dan tiga temannya saat itu tengah bermain di kontrakan AR.
AR kemudian mengiming-ngimingi sesuatu kepada bocah tersebut.
"Jadi anak-anak sering main di TKP. Posisi kontrakan pelaku ini dekat situ."
"Ketika main suka didekati," katanya dikutip dari Tribun Jakarta.
Pada bulan Agustus, AR berusaha mengulangi perbuatannya, namun FS mengadu kepada orangtuanya.
Setelah berhasil mendesak pelaku, kakek ini pun akhirnya mengakui perbuatannya.
Keluarga pun segera melaporkan hal ini ke polisi.
4. Pelaku sudah punya istri
Sukin menjelaskan bahwa AR ini merupakan warga baru di lingkungannya.
"Belum ada setahun tinggal di sini, dia ngontrak di deket TKP (tempat kejadian perkara), asal Makassar kalau enggak salah," katanya, dikutip dari Tribun Jakarta.
AR ini tinggal berdua bersama dengan istrinya di rumah kontrakan.
AR juga jarang sekali membaur dengan warga sekitar.
Ia lebih kerap berada di kontrakannya dengan sang istri.
Sukin sendiri hingga kini masih tidak mengetahui pekerjaan dari anak-anak pelaku.
"Jarang sosialisasi, tinggal berdua saja sama istrinya, anak-anak enggak tinggal disini udah pada berkeluarga kayanya," jelas dia.
Sukin jug mengungkapkan bahwa dirinya juga tidak mengetahui pekerjaan dari sang kakek tadi.
Ia hany berada diruymah dan tidak ada kegiatan seperti orang kerja.
Baca Juga: Ngeri! Viral Video Rendang Jadi Media Untuk Selundupkan Narkoba, Sekilas Tampak Biasa!
"Kurang tahu apa pensiunan atau ditanggung anak-anaknya, yang pasti emang seperti itu aja lebih sering di dalam rumah," tambahnya.
5. Korban dibawa ke psikiater
FW mengatakan bahwa anaknya ini mengalami trauma atas kejadian yang meninmpanya ini.
FS bahkan kini takut untuk keluar rumah, ia hanya keluar rumah ketika sekolah saja.
Saat ini teman-teman FS telah mendengar apa yang terjadi padanya dan ini membuatnya minder.
"Di sekolah ya kaya gitu, suka ngedrop karena temen-temennya banyak yang tahu juga," katanya, Senin (16/9/2019) dikutip dari Tribun Jakarta.
Sejak dua minggu kejadian yang menimpa anaknya ini FW langsung membawanya ke psikiater.
"Waktu kejadian itu selama dua minggu udah ke psikiater, tadi juga dia minta lagi sudah kontak sama orang KPAD,"
Sebelum Pelaku ditangkap pada Kamis (12/9), warga sekitar kerap mendatangi kontrakan pelaku ramai-ramai.
Baca Juga: Inilah 3 Zodiak Paling Tidak Cemburuan, Berpacaran dengan Mereka Kamu Dijamin Bebas dari Drama!
Warga yang sempat tersulit emosinya hampir menghakimi terduga pelaku cabul tersebut.
Sementara itu, Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Eka Mulyana juga membenarkan informasi tersebut.
"Pelaku sudah kita amankan, tapi detailnya saya tunggu laporan lagi nanti rencana kita akan ekspose," katanya, Senin (16/9/2019).