Suar.ID - Masih banyak kita temui orang-orang yang membakar sampah di area pemukiman.
Tidak sedikit dari kita yang merasa biasa saja dengan hal itu.
Padahal ada banyak bahaya yang mengintai jika kita membakar sampah sembarangan.
Terlebih jika pembakaran tidak didahului dengan proses pemilihan sampah yang benar.
Mulai dari sampah makanan, daun-daun kering, sampai sampah plastik semua dijadikan satu dan dibakar.
Seperti yang terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat berikut ini.
Diduga karena ulah siswa yang iseng membakar sampah kertas di samping sekolah, dua gedung laboratorium ludes terbakar.
Kejadian tersebut terjadi di Madrasah Tsanawiyah Lutfi Mamuju, Sulawesi Barat pada Senin (16/9/2019).
Melansir dari Kompas.com, Senin (16/9/2019), dua unit gedung laboratorium yang terbakar adalah lab komputer dan bahasa.
Peristiwa itu membuat panik warga, siswa dan para guru di sekolah.
Para siswa yang datang ke sekolah pagi yang seharusnya belajar, terpaksa disibukkan dengan memadamkan api untuk menyelamatkan barang-barang berupa komputer dan dokumen penting lainnya di dua ruang lab tersebut.
Sulitnya mendapatkan air saat musim kemarau ini menjadi kendala pemadaman api.
Para siswa dibantu warga sekitar berusaha memadamkan kebakaran dengan menggunakan peralatan seadanya.
Namun api tak bisa dikendalikan dan malah membesar.
Beberapa saat kemudian, sejumlah unit mobil pemadam kebakaran Mamuju langsung diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Api baru bisa dijinakkan setelah 30 menit kemudian.
Kasat Reskrim Polres Mamuju, AKP Syamsuriansah menjelaskan, peristiwa kebakaran ini terjadi sekitar pukul 07.30 WITA.
Salah seorang siswa berinisial Jab membakar sampah kertas di dekat tumpukan kayu yang berdekatan dengan dua gedung lab tersebut.
"Untuk sementara kebakaran ini diduga karena ulah salah seorang siswa yang mebakar sampah hingga api menjalar dan membakar dua unit laboratorium di lokasi," jelas Syamsuriansah, Senin (16/9/2019).
Pihak kepolisian mengamankan Jab untuk dimintai keterangan pasti penyebab kebakaran yang menghanguskan dua gedung laboratorium sekolah tersebut.
Aparat juga memasang garis polisi guna memudahkan penyelidikan penyebab pasti kebakaran tersebut.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa.
Namun, siswa tidak bisa lagi menggunakan dua gedung lab tersebut dan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.