Wow Keren, Demi Hormati Satu-satunya Siswa Berjilbab di Sana, Sekolah Baptis di Australia Ini Rela Ubah Aturan Seragam

Senin, 16 September 2019 | 15:25
Facebook & Casey

Seorang ayah warga negara Singapura muslim yang tinggal di Australia, Syahrom Rahmad, membagikan cerita tentang pengalaman anak perempuannya yang bersekolah di Perguruan Tinggi Baptis lokal

Suar.ID - Untuk orangtua yang bekerja di negara asing, memilih sekolah yang tepat untuk anaknya adalah sebuah tantangan.

Banyak hal yang harus dipertimbangkan demi kenyamanan dan kelancaran anak menuntut pendidikan.

Terlebih bagi keluarga muslim yang hidup di wilayah dimana muslim sebagai minoritas.

Baca Juga: Warga Keluhkan Bau Busuk, Polisi Lakukan Penggalian dan Temukan 44 Jasad Termutilasi dalam Sebuah Sumur

Disamping mengharapkan kualitas pendidikan yang bagus, keluarga juga harus mempertimbangkan toleransi dan penerimaan komunitas itu sendiri.

Dikabarkan, seorang ayah warga negara Singapura muslim yang tinggal di Australia, Syahrom Rahmad, membagikan cerita tentang pengalaman anak perempuannya yang bersekolah di Perguruan Tinggi Baptis lokal.

Melansir dari World Of Buzz, Sabtu (14/9/2019), ia menulis, "Saat Sumaiyah bergabung dalam Perguruan Tinggi Baptis lokal, kami diberitahu bahwa dia adalah murid berhijab pertama di sekolah menengah atas." tulisnya.

"Kepala sekolah mengambil upaya untuk mempersiapkan tempat shalat untuk Sumaiyah." sambungnya.

Baca Juga: Menegangkan! Detik-detik Sebuah Mobil Milik Seorang Guru di Tegal Tertabrak Kereta, Bagaimana Nasib Penumpangnya?

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa istrinya melakukan diskusi dengan kepala sekolah.

Mereka mengusulkan kepada dewan sekolah agar jilbab dan pakaian yang menutup aurat dimasukkan sebagai bagian dari seragam sekolah.

Anggota dewan pun menyetujui usulan tersebut.

Mulai tahun 2020, pakaian seperti legging hitam, atasan lengan panjang putih, dan jilbab putih atau hitam akan dimasukkan sebagai bagian dari seragam sekolah.

Baca Juga: Kini Lumpuh, Pria Ini Masih Harus Menerima Kenyataan Pahit Ketiga Putrinya Tewas dalam Kecelakaan yang Menimpa Mereka

Mereka merasa senang karena masyarakat lokal berusaha keras untuk menegakkan toleransi.

Dan ini merupakan contoh yang harus diikuti oleh setiap komunitas lain.

Perbedaan seharusnya tidak membedakan kita.

Hal tersebut seharusnya menjadi alasan kita untuk tetap bersatu, seperti potongan puzzle yang unik.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber : World of Buzz

Baca Lainnya