Suar.ID - KPI kembali menuai kontroversi.
Hal ini bermula ketika lembaga ini mengeluarkan teguran untuk 14 tayangan televisi dengan berbagai alasan.
Di antaranya adanya muatan kekerasan, adegan kesurupan, adegan horor, pemanggilan arwah, konflik pribadi, ungkapan kasar, dialog dan gerakan sensual, dll.
Publik yang sebelumnya kesal karena keinginan KPI mengawasi konten digital seperti yang disediakan oleh Netflix dan YouTube pun ramai-ramai mengkritik kebijakan ini.
Termasuk sutradara Joko Anwar--di mana promo filmnya juga kena tegur.
Joko mengungkapkan kekesalan atas tindakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang menegur 14 program siaran.
Di antara program tersebut adalahfilm animasi Spongebob Squarepants dan promo film Gundala.
Pada Senin (16/9/2019), Joko Anwar yang baru saja selesai menggarap Gundala sebagai awalan jagat Sinema Bumilangit turut menyerukan tagar 'BubarkanKPI'.
Di dalam unggahan Twitter-nya, @jokoanwar, ia sempat memberi tanggapan terkait teguran KPI itu.
Pertama ia mengunggah '14 Program Siaran Disanksi KPI' dengan menyertakan keterangan foto #BubarkanKPI.
Menyusul unggahan pertama itu, Joko Anwar berkata, "Promo Gundala kena sanksi @KPI_Pusat karena ada dialog bilang 'Bangsat.' Bangsat artinya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:" ujar Joko Anwar diikuti tangkap layar arti kata 'Bangsat' menurut KBBI.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata 'bangsat' memiliki beberapa arti berbeda.
Selain kutu busuk atau kepinding, bangsat juga berarti orang yang bertabiat jahat.
Kata yang sama juga bisa berarti gembel atau miskin.
Penjelasan Joko Anwar terkait promo filmnya yang ditegur KPI
Jika Gundala tersandung karena ucapan 'bangsat', maka Spongebob Squarepants kena masalah akibat adegan melempar kue tart ke muka dan memukul menggunakan kayu.
Selain itu, di episode lain Spongebob Squarepants juga disebutkan adegan seekor kelinci yang melakukan tindak kekerasan terhadap kelinci lain.
Yaitu ketika si kelinci memukul wajah kelinci lain dengan papan, menjatuhkan bola bowling dari atas sehingga mengeai kepala, melayangkan palu ke wajah, dan memukulkan pot kakrus memakai raket ke arah wajah.
Joko Anwar melanjutkan menuangkan kekesalannya.
Menyusul penjelasan tentang kata 'bangsat', ia mengungkapkan penilaiannya terhadap KPI selaku lembaga.
"Kalau ada lembaga yang anggap tontonan kayak SpongeBob melanggar norma kesopanan, lembaga itu nggak layak dipercaya menilai apapun di hidup ini," pungkas Joko Anwar.
Penilaian Joko Anwar tentang KPI
Senada dengan Joko Anwar, netizen juga menilai KPI lebih baik dibubarkan.
Kebanyakan mereka membandingkan dengan adegan-adegan yang ditampilkan sinetron dan menganggap teguran KPI itu salah sasaran.
"Anak 90an nonton nya kartun semua. Fine fine aja ni negara. Semenjak sinetron banyak dan kartun jarang pada jaman sekarang, lihat lah pemuda nya. Bgst semua, sama kayak @KPI_Pusat" tulis pemilik akun @CobaLainnya.
"Lembaga ini gaada kerjaan jadi nyari kerjaan, tapi jadinya ngaco mending #BubarkanKPI" ujar akun @rikiqbal.
"Lama2 liatnya itu sinetron sama acara gossip yang entah faedahnya sebelah mana kartun raib" tulis akun @Adellafa2.