Dikenal Sebagai Sosok Serius, Ternyata BJ Habibie dan Ainun Penggemar Berat Sinetron 'Cinta Fitri', Begini Ceritanya

Sabtu, 14 September 2019 | 14:09
Tabloid Nova/ Daniel Supriyono via Instisari Online

BJ Habibie dan Ainun mengundang pemeran sinetron Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar yang memerankan sinetron favorit mereka, Cinta Fitri

Suar.ID - Duka masih terasa setelah kepergian sosok inspirator, Bacharuddin Jusuf Habibie.

Beliau dipanggil menghadap Yang Maha Kuasa pada hari Rabu (11/9/2019).

Sebelumnya, BJ Habibie telah ditinggalkan lebih dulu oleh sang istri, Hasrie Ainun Habibie, yang meninggal 9 tahun lalu, selang beberapa hari setelah perayaan HUT Pernikahan mereka yang ke 48.

Baca Juga: Inilah sosok Widya Leksmanawati, Wanita yang Berhasil Mencuri Hati Putra Bungsu Habibie, Ternyata Bukan Orang Sembarangan lho!

Kesetiaan seorang BJ Habibie pada sang istri tak diragukan lagi.

Bahkan, saat raga Ainun tak lagi di dekatnya, Habibie pun masih menunjukkan kesetiannya menepati janji menemani sang kekasih hati.

Berikut ini sesaat setelah Hasri Ainun Habibie berpulang, yang telah tayang di Tabloid NOVA edisi 1162/XXIII Juni 2010, dengan judul asli Doktor pun Jadi Doyan Sinetron.

Baca Juga: Ilham Habibie yang Selalu Dapat Nilai A karena Saking Pintarnya Ternyata Pernah Merasa Seperti Badut di Sekolah, Juga Pernah Jeblok Gara-gara Ini

--

Lahir di Semarang 72 tahun silam, ketika hadir di dunia, ia diberi nama Hasri Ainun alias si mata indah. Ainun tak cuma bermata indah, tapi juga berparas cantik dan berbudi manis.

Tak heran jika BJ Habibie merasa begitu kehilangan ketika Ainun menghadap Sang Pencipta hanya beberapa hari setelah merayakan HUT perkawinan mereka (12 Mei) yang ke-48.

Kisah cinta sejoli bertubuh mungil ini pun unik. Mereka saling kenal sejak kecil karena bertetangga di Bandung.

Bahkan Rudy, begitu panggilan Ainun untuk Habibie, adalah teman main kelereng kakaknya.

Semasa SMA pun, mereka satu sekolah meski Habibie satu kelas lebih tinggi.

“Dia selalu jadi siswa paling kecil dan paling muda di kelas. Begitu juga saya,” tulis Ainun dalam sebuah buku yang dibuat suaminya.

Baca Juga: Tengah Berkarier di Klub Sepak Bola Ternama Tanah Air, Cucu Habibie yang Satu Ini Langsung Pulang Usai Mendapatkan Kabar Duka

Mereka pun kerap dijodoh-jodohkan yang akhirnya jadi kenyataan.

Selepas SMA, putri keempat dari delapan bersaudara keluarga H. Mohammad Besari ini melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).

Setelah menjadi dokter, ia sempat bekerja di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta kendati tak lama karena bertemu lagi dengan kawan lamanya, Habibie, yang saat itu sedang berlibur ke Jakarta.

Pada masa itu, Habibie yang mendapat beasiswa Pemerintah Indonesia, kuliah di Universitas Technische, Jerman.

Alkisah, cinta lama pun bersemi kembali. Tanpa menunggu lama-lama, Habibie melamar Ainun dan mereka pun menikah 12 Mei 1962.

Adalah Kaliurang, Bali, dan Ujungpandang yang menjadi saksi bisu bulan madu pasangan pengantin baru ini.

Baca Juga: Setia Temani BJ Habibie Sejak Kecil, Berikut Ini Potret Farrah Habibie, Putri Thareq Kemal yang Jarang Terekspos

Setelah itu, Ainun terpaksa meninggalkan pekerjaannya di RSCM demi mendampingi sang suami meneruskan pendidikan doktornya di Jerman.

Masa-masa awal di negara itu bukanlah masa menyenangkan kendati kebahagiaan Ainun-Habibie semakin lengkap dengan lahirnya dua buah hati mereka, Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Ainun harus ikut membantu bekerja dan menjahit baju sendiri agar uang beasiswa cukup untuk hidup di negeri orang.

Nenek enam cucu ini pula yang terus menyemangati Habibie ketika ia nyaris patah arang gara-gara topik tesisnya diambil pembimbingnya.

Segala pengorbanan Ainun tak sia-sia karena Habibie berhasil menjadi doktor dengan predikat Cum Laude.

Seakan ingin menunjukkan rasa terimakasihnya kepada sang istri tercinta, saat acara penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa dari UI, Habibie bertutur, “Di balik seorang tokoh, selalu tersembunyi peran dua perempuan, yaitu ibu dan istri.

Baca Juga: Dua Pesawat Kertas 'Mendarat' di Pusara BJ Habibie, Jadi Hal Istimewa Usai Pemakaman

Saya juga menerima penghargaan ini atas nama keluarga, anak-anak, dan cucu-cucu saya, khususnya istri saya yang terus mendampingi saya dengan tulus dan ikhlas, sehingga saya menjadi hamba Allah seperti sekarang ini.”

Sebagai ibu, Ainun juga berhasil mendidik dua anak lelakinya. Ilham yang mendalami ilmu Aeronautika di Jerman, meraih gelar PhD dengan predikat Summa Cum Laude sedangkan Thareq menyelesaikan Diploma Ingeneur di Braunsweig, Jerman.

Dari dua anaknya ini, Ainun mendapat enam cucu.

Sama seperti ayah mereka, Ilham dan Thareq, sangat kehilangan Ainun.

Tanggal 12 Mei silam, kisah Ilham, ia tiba di Munchen.

Hari itu bertepatan dengan HUT perkawinan orangtuanya ke-48. Meski sudah tak bisa berkomunikasi langsung, “Saya tahu, Ibu mendengar ucapan saya.”

Siapa sangka, itulah komunikasi terakhir Ilham dengan ibunya karena ia lalu kembali ke Jakarta.

“Begitu banyak kenangan indah kami bersama Ibu yang tak mungkin bisa dilupakan dan sulit untuk menceritakannya,” kenangnya akan sang bunda yang rajin mengaji, senantiasa bersikap tenang, tapi to the point.

Baca Juga: Mengenang Kisah Romansa Sepanjang Masa, BJ Habibie Ceritakan Awalnya Sama Sekali Tak Tertarik dengan Ainun

Sedangkan Thareq mengenang ibunya sebagai sosok yang senantiasa menanamkan kejujuran.

“Ibu juga enggak pernah marah atau menghukum kalau kami salah. Cuma dinasehati. Ibu, kan, dokter anak, jadi tahu bagaimana memperlakukan anak,” ujar Thareq sambil menambahkan, selama dirawat, ibunya selalu menggeleng bila ditanya apakah merasa kesakitan.

Kendati merasa amat kehilangan, toh kakak-beradik ini ikhlas.

“Kalau saya sedih berkepanjangan, malah menghambat ‘jalannya’ Ibu. Dua hari sebelum meninggal, saya bilang ke Ibu, saya ikhlas kalau ia harus pergi, berdoa saja semoga diterima di sisi-Nya, dan diampuni semua dosanya.”

Begitu kuatnya sosok Ainun bagi Habibie, ia bahkan sanggup membuat Habibie yang dikenal serius jadi hobi menonton sinetron 'Cinta Fitri'.

Bahkan para pemain sinetron itu sampai diundang makan malam di rumahnya. Apa gerangan yang membuat pasangan mantan Presiden RI ini terbius sinetron itu?

Rupanya mereka menganggap kisah cinta di sinetron itu mirip dengan kisah asmara mereka!

Begitulah peran besar dan penting Ainun dalam kehidupan seorang Habibie. Tak heran jika Habibie begitu menyayangi Ainun.

Baca Juga: Cerita Eks Ajudan yang Terharu saat Mengenang Kemesraan Habibie-Ainun: Seperti Pengantin Baru Saja Tiap Hari

Selama kurang lebih tiga bulan Ainun dirawat di RS di Jerman, Habibie dengan setia mendampinginya.

Di RS itu, Ainun menjalani sembilan kali operasi pengangkatan kanker. Segala upaya dan pengobatan sudah dilakukan karena Habibie ingin memberi yang terbaik bagi pendamping hidupnya itu.

Tapi Tuhan berkehendak lain. Ainun kembali ke Rahmatullah pada 22 Mei 2010.

Habibie pun harus rela melepas kepergian sang istri meski dengan berat hati, seperti yang dikatakannya, “Ainun, saya sangat menyintaimu tapi Allah lebih menyintaimu sehingga saya merelakan kamu pergi...”. (K. Tatik Wardayati)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judulMengenang BJ Habibie: Gara-gara 'Cinta Fitri' Sang Doktor pun Jadi Doyan Nonton Sinetron, Kok Bisa?

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber : intisari-online.com

Baca Lainnya