Suar.ID -Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan sedang marak dan meresahkan warga Meksiko.
Dilaporkan terjadi puluhan kasus rudapaksa atau pemerkosaan setiap harinya.
Bulan Agustus lalu, ratusan perempuan turun ke jalanan Meksiko untuk menuntut perlindungan dari polisi.
Oleh karena maraknya kasus kekerasan seksual, ketika seorang pelaku tertangkap tak ayal langsung menjadi bulan-bulanan.
Baca Juga: Tega Banget! Ibu Kandung Jual Bayi Kembarnya Seharga Rp 127 Juta Hanya Demi Penuhi Gaya Hidupnya
Dilaporkan Metro.co.uk (9/9/2019), seorang pria yang diduga pelaku pemerkosaan jadi bulan-bulanan sekelompok orang yang diduga geng kartel narkoba.
Pria berusia sekitar 30-an tahun itu telanjangi.
Ia diduga merupakan pelaku pemerkosaan terhadap seorang seorang wanita di Kota Meksiko bulan lalu.
Baca Juga: Tragis, Tak Ingin Berpisah dengan Istrinya, Pria Ini Gantung Mati 4 Anaknya Lalu Berniat Bunuh Diri
Tak hanya ditelanjangi, ia juga diborgol dan dipegangi oleh lima orang.
Sementara di seekor anjing jenis pitbull dilepaskan.
Anjing berwarna putih itu pun 'mengebiri' alat vital pria tersebut dengan memakannya.
Video hukuman penyiksaan itu pun beredar.
Lima orang yang menyiksa terduga pelaku pemerkosa itu diyakini adalah anggota dari geng kartel narkoba.
Terdengar si pria bernasib tragis itu berteriak minta tolong dalam video.
Baca Juga: Viral Video Mobil Seorang Pria Dikeroyok Massa, Hampir Semua Kaca Mobilnya Pecah!
"Berhenti, tinggalkan aku sekarang, tinggalkan aku," teriaknya dalam bahasa Spanyol.
Salah satu anggota geng kemudian menyumpal mulut pria itu dengan kain.
Setelah penyiksaan tersebut, terlihat si pria terlentang dengan darah segar tak henti-hentinya mengalir.
Video tersebut tersebar luas sejak bulan lalu.
Sengaja dipublikasikan oleh orang-orang yang diyakini anggota geng kartel narkoba, sebagai peringatan bagi para laki-laki hidung belang.
Media setempat memberitakan bahwa metode penyiksaan oleh organisasi kriminal Meksiko telah meningkat.
Begitupun tingkat kekejaman mereka.
Kekerasan seksual di Meksiko bahkan melibatkan anggota polisi sebagai pelaku.
Aksi turun ke jalan yang dilakukan para perempuan bulan lalu juga didasari keterlibatan polisi yang merudapaksa dua remaja.
Satu berusia 17 tahun, yang mengatakan empat petugas polisi memperkosanya di mobil patroli mereka.
Satu lagi berusia 16 tahun, yang mengatakan seorang petugas memperkosanya di sebuah museum.