Suar.ID - Belum lama ini isu penghentian Audisi PB Djarum yang akan dimulai tahun 2020 oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjadi topik hangat yang diperbincangkan masyarakat Indonesia.
Penyebabnya adalah KPAI menuding PB Djarum bahwa audisi tersebut mengekspolitasi anak, untuk mempromosikan rokok mereka.
Berbagai kecaman pun muncul atas tindakan KPAI yang dinilai dapat menghambat pertumbuhan bibit muda pebulu tangkis di Indonesia, yang dikhawatirkan banyak pihak akan berdampak terhadap performabulu tangkis di Indonesia saat berkiprah di kancah internasional demi mengharumkan nama bangsa.
Kecaman pun muncul dari banyak pihak, salah satunya adalah dari para Netizen Indonesia.
Atas dasar itulah seorang Netizen yang bernama Davin Arkana membuat sebuah petisi mengenai hal tersebut.
Petisi tersebut pun mendapatkan respon positif dari masyarakat Indonesia.
Jumlah Penandatangan Petisi Kembalikan Audisi PB Djarum pun kini terus bertambah dari waktu ke waktu.
Petisi tersebut muncul setelah PB Djarum tiba-tiba menghentikan audisi yang telah berlangsung lebih dari 20 tahun.
Tuduhan tersebut dianggap sang pembuat petisi sebagai 'tidak berdasar'.
Di dalam petisinya tersebut Davin Arkana menulis :
"Assalamualaikum wr wb
Ig: @davinarkn
Baru saja saya mendapat kabar bahwakompetisi PB Djarum yg rutin diadakan sejak 2006 mulai tahun depan resmi diberhentikan, alasanya karna satu hal, KomisiPerlindungan Anak Indonesia (KPAI) menuding PB Djarum mengeksploitasi anak lewat audisi bulu tangkis demi promosi merek dagangnya, yang mana PB Djarum adalah salah satu produsen rokok ternama di Indonesia. Padahal dari tahun ke tahun PB Djarum selalu menghasilkan atlet" bulutangkis ternama sebut saja Tontowi ahmad dan Kevin Sanjaya yang sering kali membawa harum nama Indonesia di pentas bulutangkis internasional. Dengan penutupan ini secara tidak langsung KPAI menutup kemungkinan lahirnya atlet" bagus & berkualitas, dan ini akan berdampak sangat besar bagi kemajuan bulutangkis di Indonesia. Jika KPAI menuding pb Djarum melakukan eksploitasi anak, bagimana dengan sinetron" di tv yg menanyangkan adegan" tidak pantas untuk ditiru oleh anak" dibawah umur. Saya rasa ini ada korelasi antara Sinetron anak dan badminton. Biarlah anak" menyalurkan bakat" mereka agar kelak suatu hari nanti mereka bisa mengibarkan merah putih di puncak tertinggi.
Sekian, wasalamualaikum wr wb"
Hingga berita ini diturunkan (10/9/2019), tercatatlebih dari 70.000 orang yang telah ikut menandatangani petisi yang dibuat oleh Davin Arkana.
Audisi PB Djarum yang telah berlangsung sejak tahun 2006 ini telah melahirkan sejumlah atlet bulu tangkis berkelas dunia seperti Tontowi Ahmad dan Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Mereka sering kali membawa harum nama Indonesia di pentas bulutangkis internasional.
Penutupan audisi bulutangkis PB Djarum secara tidak langsung KPAI menutup kemungkinan lahirnya atlet-atlet bagus dan berkualitas.
Petisi tersebut memang dibuat untuk mengkritisi kinerja KPAI yang dianggap tidak melakukan pencegahan terhadap tayangan sinetron yang tak pantas ditiru oleh anak-anak.
Petisi tersebut memperoleh komentar dari penandatangannya, antara lain :
Rully Dwi rahayu= "Saya menandatangani krn saya prihatin dgn KPAI, yg mana lbh suka generasi tiktok ketimbang generasi badminton yg mana sdh dr dulu membawa nama Indonesia di kancah internasional."
Lamsar Silaban = "DUKUNG PB JARUM MEMBANGUN BULUTANGKIS NASIONAL."
Bella Audina: Sebenernya yang kamu bela siapa? Anak-anak Indonesia apa egomu sendiri? Ga usah seakan-akan menjadi pahlawan ketika sebenarnya kamu adalah villain yg telah menghancurkan mimpi anak-anak Indonesia yang ingin menjadi atlit dan ingin membanggakan bangsa dan negaranya.
(Ervananto Ekadilla/Suar.ID)