Suar.ID -Pernyataanini diungkap oleh seorang anak indigo bernama Frislly Herlindyang berbicara mengenaicerita KKN Desa Penari yang sempat heboh beberapa waktu lalu.
Menurut Frislly, roh dua tokoh di kisah KKN Desa Penari yang meninggal dunia hingga saat ini masihbernaung di desa tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Frislly, lewat kanal Youtube Gritte Agatha.
Dilansir dari PalembangTribunnews.com dari Youtube tersebut, Sabtu, (7/9/2019), Frislly mengakutengah mengulik cerita itu sendiri.
"Aku nembusinnya udah bukan lewat cerita, tapi aku tidur dulu terus jalan-jalan ke sana (desa yang dimaksud)," jelas Frislly.
Kemudian Gritte pun menanyakan soal keaslian dari cerita tersebut.
"Kalau dari kejadian atau yang dialami sama beberapa orang itu benar-benar cerita nyata," kata Frislly.
Namun ia mengaku kalau akun SimpleMan menulis cerita itu di Twitter dengan diberi bumbu agar kelihatan lebih menarik.
Lebih lanjut Gritte menanyakan lagi soal mitos di kisah KKN Desa Penari.
Menurut Frislly, desa tersebut memang benar ada.
Baca Juga: Seorang Ayah Tiri Tega Menyiksa Anaknya dengan menyiram Air Panas, Alasannya Sungguh di Luar Nalar
"Desanya (beneran) ada tapi mungkin bukan Desa Penari, padahal namanya desa X atau Y," kata dia.
Menurut Frislly Herlind yang sudah menembus ke desa tersebut, desa itu memang memiliki aura yang sangat gelap.
"Tapi aku ngerasanya, kenapa ini tempat emang auranya gelap banget, karena untuk masuk ke desa ini kita harus melewati hutan, terus desa ini deket banget sama bawah kaki pegunungan gitu, jadi emang untuk kita lihat lampu itu jarang, warga di sana emang terbiasa sama kegelapan," ungkapnya.
Bahkan, ia pun takut jika harus masuk ke sana lagi meskipun ia seorang indigo.
"Seorang anak indigo aja takut, jujur aku takut," akunya.
Baca Juga: Nekat Naik Ke Puncak Gunung, Seorang Kakek 81 Tahun Ditemukan Tergeletak Tak Berdaya di Tengah Hutan
Frislly kemudian menceritakan bahwa guardian angel atau sosok penjaga Nur di cerita KKN Desa Penari yang sempat ditolak oleh para penghuni di Desa Penari.
Menurut Frislly, setiap orang pasti memiliki guardian angel, dan bentuknya pun beragam.
"Kalau dari tokoh Nur ini dijagain sama nenek-nenek yang memang garis keturunan keluarganya, jadi itu emang turun temurun, entah sebelumnya jagain Mamahnya Nur, atau siapanya Nur," jelas Frislly.
Ia juga menyebut kalau guardian angel yang dimiliki setiap orang pasti positif, termasuk Nur.
"Kalau misalkan kita datang ke tempat yang memang jarang dimasuki sama manusia, udah pasti jin-jinnya itu merasa ada teman atau mainan baru, kalau dia lihat ada penjaganya pasti mencoba untuk mengusir," jelasnya.
Frislly Herlind juga mengatakan, tak hanya Ayu saja yang memiliki penjaga, tapi semua tokoh di cerita tersebut juga memilikinya.
"Kan ada dua tokoh yang disebutin meninggal, itu sebenarnya yang jagain ada, tapi pas masuk (ke Desa Penari) mereka memilih buat pergi lagi karena mereka takut sama jin-jin yang ada di tempat itu," jelas Frislly.
Menurut Frislly, dua tokoh di KKN Desa Penari ini sebenarnya bukanlah menjadi tumbal.
"Kalau dari versi Frislly nih ya, aku nggak melihat mereka berdua menjadi tumbal, tapi mereka berdua ini keseret ke dimensinya mereka (gaib), kan dimensi kita sama dimensi gaib itu bersebelahan, jadi kalau jiwa kita ada di sini tapi rohnya ke rumah dia dan gak bisa balik, otomatis kelepas dan jiwanya kosong sehingga bisa meninggal," jelas Frislly.
Bahkan, ia menyebut kalau roh kedua tokoh itu masih ada di sana.
"Jadi rohnya si dua orang ini yang aku lihat masih di desa, sampai sekarang, jadi emang pas aku nembusin aja kayak, 'oh oke', dan memang kenapa mereka bisa keseret di sana karena emang negatif," kata Frislly lagi.
"Emang mereka auranya negatif?," tanya Gritte.
"Laki-lakinya, sorry to say, bahkan dia punya pikiran yang lumayan jorok ke cewek-cewek yang ada di sana," ungkap Frislly lagi.
Menurutnya, jiwa dari kedua tokoh itu disimpan di dimensi lain.
"Jiwanya itu disimpan di dimensi mereka, kalau di cerita KKN Desa penari ini kan jinnya menyerupai cewek cantik, memang cantik sih, tapi dia ular, di lain sisi dia kayak punya kerajaan. Jadi mungkin merekanya dikunci di sana," jelas Frislly Herlind. (Vivi Febrianti/PalembangTribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di PalembangTribunnews.com dengan juduloh Bima dan Ayu hingga Kini Masih Ada, Cerita Anak Indigo yang Menembus Lokasi KKN di Desa Penari