Suar.ID -Memberi kejutan untuk orang tua merupakan salah satu hal manis yang bisa dilakukan seorang anak untuk orang tuanya.
Sayangnya, momen kejutan yang seharusnya berakhir indah berubah tragis setelah sang anak ditembak oleh ibunya.
Kejadian nahas itu menimpa seorang remaja berusia 18 tahun di Girard, Ohio, Amerika Serikat.
Remaja perempuan itu awalnya merencanakan sebuah kunjungan kejutan.
Lantaran sang anak sedang menempuh bangku kuliah, jadi ia tinggal terpisah dari ibunya.
Jauh-jauh ia datang untuk megunjungi ibunya, namun ia justru bernasib nahas.
Melansir Asia One (6/9/2019), sang ibu memang memiliki izin kepemilikan senjata api jenis revolver .38 special.
Baca Juga: Seorang Ayah Tiri Tega Menyiksa Anaknya dengan menyiram Air Panas, Alasannya Sungguh di Luar Nalar
Di hari kejadian sang ibu kebetulan sedang berada di rumah seorang diri.
Tiba-tiba ia mendengar suara gaduh dari dapur rumahnya.
Sang ibu pun cuirga dan mengira ada pencuri yang masuk ke rumahnya.
Meraih revolver miliknya, ibu itu pun mendekati sumber suara gaduh masih mengira ada pencuri.
Baca Juga: Nekat Naik Ke Puncak Gunung, Seorang Kakek 81 Tahun Ditemukan Tergeletak Tak Berdaya di Tengah Hutan
Saat pintu kamarnya dibuka oleh seseorang yang dikiranya pencuri sang ibu langsung mengarahkan senjatanya dan menembakkan timah panas.
"Dia langsung menembak, saat anaknya masuk ke kamar," kata Kepala Kepolisian John Norman.
Betapa terkejutnya sang ibu saat tahu ia telah menembak putrinya sendiri.
Beruntung remaja yang diketahui namanya itu tidak tertembak di bagian fatal.
Timah panas dari revolver milik sang ibu bersarang di lengannya dan nyawanya tak berada dalam bahaya.
Menurut keterangan jaksa penuntut umum, Girard Michael Scala kasus ini tak masuk kategori kejahatan.
Namun, Scala juga tak ingin ada yang berpikir kasus ini akan lewat begitu saja.
Permasalah utama kasus ini apakah ibu tersebut dianggap lalai sehingga melukai putriya sendiri.
Baca Juga: Punya 10 Anak Laki-laki, Ibu Ini Akhirnya Melahirkan Anak ke-11 yang Berjenis Kelamin Perempuan
Berbagai sudut pandang seperti bukti dan lokasi kejadian pun menjadi pertimbangan lebih lanjut.
"Berdasarkan bukti, kunjungan dadakan, malam kejadian, dan fakta sang ibu tinggal sendiri, ku putuskan untuk tak meneruskan kasus ini," kata Scala.
Scala juga menambahkan individu memiliki hak untuk menggunakan 'senjata mematikan untuk melindungi duru terhadap penyusup di rumah mereka'.
Kepemilikan senjata oleh individu memang diizinkan di AS dan dijamin dalam Amandemen Kedua dalam Konstitusi AS.