Suar.ID - Seorang kakek ditemukan setelah tersesat di hutan saat hendak mendaki puncak Gunung Lawu.
Kakek yang bernama Masirin (81) merupakan warga Desa Wonosemi, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Kakek tersebut ditemukan oleh pencari rumput di wilayah hutan Sabrangan Taman Hutan Raya Ngargoyoso (Tahura).
Mbah Masirin yang nekat mendaki puncak Lawu sendirian diduga tersesat dan kelelahan karena saat ditemukan tergeletak tak berdaya di tengah hutan.
"Ditemukan kondisinya tergeletak tapi masih sadar. Ditemukan warga yang sedang mencari rumput," ujar Marwoto, salah satu petugas di Tahura, melalui pesan singkat, Sabtu (7/9/2019) melansir dari Kompas.com.
Ketika tas yang dibawa Masirin dicek, petugas Tahura hanya menemukan baju ganti dan KTP tanpa perbekalan yang memadai.
Marwoto mengatakan, Masirin berangkat menuju puncak Lawu melalui pos Cemoro Kandang pada Rabu (4/9/2019).
Saat itu, pengelola Pos Cemoro Kandang mengimbau kakek tersebut untuk tidak melakukan pendakian karena faktor usia.
Namun, pada Kamis pagi kakek tersebut nekat melakukan pendakian tanpa sepengetahuan pengelola.
"Ngakunya naik ke puncak pada Kamis pagi, kemudian tersesat dan ditemukan oleh pencari rumput pada Sabtu pagi," kata Marwoto.
Mutholib, warga Desa Sidomukti, Kabupaten Karanganyar, yang menjemput Mbah Masirin mengaku jika Masirin merupakan tetangga yang tinggal di depan rumahnya di Kabupaten Blora.
"Iya saya jemput tadi sore. Tahunya dari media sosial. Mbah Masirin ini tinggalnya di depan rumah saya di Blora," ujarnya dilansir dari Kompas.com Sabtu (7/9/2019).
Baca Juga: Punya 10 Anak Laki-laki, Ibu Ini Akhirnya Melahirkan Anak ke-11 yang Berjenis Kelamin Perempuan
"Dari Blora jalan kaki, kalau dalam rangka apa saya tidak tahu," lanjutnya.
Mutholib menambahkan, saat ini Masirin beristirahat di rumahnya menunggu untuk dijemput keluarganya dari Blora.
Ia mengatakan, kegiatan mendaki puncak Gunung Lawu setiap Bulan Sura sudah sering dilakukan kakek yang mengalami gangguan pendengaran tersebut, sehingga keluarganya tidak mengkhawatirkan kepergiannya.
Mbah Masirin mengaku nekat melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu untuk merayakan pergantian tahun baru Jawa dengan melakukan tirakat di puncak Gunung Lawu.
Diduga faktor usia dan kelelahan karena jalan kaki dari Blora membuat Mbah Masirin tersesat di Hutan Sabrangan Taman Hutan Raya Ngargoyoso (Tahura) Gunung Lawu, Jawa Tengah.