Suar.ID - Terpilihnya Kalimantan Timur sebagai provinsi ibu kota baru menggantikan Jakarta, melegitimasi kehadiran Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).
Infrastruktur konektivitas ini tak hanya merupakan yang perdana di bumi Kalimantan, melainkan juga sebagai referensi bagi pembangunan infrastruktur berkualitas tinggi (high quality infrastructure).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPJT) Danang Parikesit memberikan penilaiannya terhadap jalan bebas hambatan tersebut kepada Kompas.com, Sabtu (7/9/2019) malam.
Menurut Danang, Tol Balsam juga dirancang sebagai penghubung ibu kota Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda, dengan sejumlah kota bisnis lainnya seperti Balikpapan, Penajam Paser Utara, Kutai Kertanegara, dan Bontang.
"Terutama Penajam Paser Utara, akan memiliki modal infrastruktur berkualitas tinggi yang melayani fungsi ibu kota negara," ujar Danang.
Dia menambahkan, Tol Balsam semakin strategis ketika didukung infrastruktur konektivitas lainnya menuju Pelabuhan Semayang di Balikpapan, dan Pelabuhan Samarinda.
"Konektivitas dengan pelabuhan ini untuk mendukung livelihood bagi ibu kota negara," ucap Danang.
Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) STH Saragi mengatakan hal senada.
Menurutnya, sebagai yang pertama dibangun di Kalimantan, secara otomatis juga menjadi awal bagi pengembangan jalan tol di ibu kota baru.
"Sekarang, jadi tol yang pertama," kata Saragi.
Adapun konstruksi fisiknya menunjukkan perkembangan signifikan, menyusul target penyelesaian yang ditetapkan yakni pada Oktober 2019.
Direktur Teknik PT JBS Edy Nugraha menuturkan, perkembangan konstruksi fisik ruas yang menjadi porsi badan usaha jalan tol (BUJT) telah mencapai 97,57 persen.
"Masih ada deviasi sekitar 1,16 persen dari rencana 98,73 persen," kata Edy.
Tol Balsam merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun dengan skema investasi dan viability gap fund (VGF).
Untuk skema investasi yang dikerjakan PT JBS mencakup Seksi I Km 13, Seksi II, Seksi III, dan Seksi IV (Samboja-Jembatan Mahkota II).
Sementara skema VGF yang dikerjakan pemerintah meliputi Seksi 1 (KM13-Samboja) dan Segmen 5 (KM 13-Bandara Sepinggan) Jalan berbayar ini bakal dilengkapi dengan empat gerbang tol.
Keempatnya terletak di gerbang tol (GT) Manggar dengan ramp on/ramp off di Jl Mulawarman dan GT Karang Joang dengan ramp on/ramp off di Jl Soekarno-Hatta KM 13.
Kemudian, GT Samboja dengan ramp on/ramp off yang berada di Jl. Soekarno-Hatta Km 38 dan GT Palaran dengan ramp on/ramp off di Jl. Soekarno-Hatta km 4 (Samarinda). (Hilda B Alexander/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jalan Tol Pertama di Provinsi Ibu Kota Baru Dinilai Berkualitas Tinggi"