Menunggu Eksekusi Mati, Seperti Inilah Kehidupan Pembunuh Berantai, Ryan Jombang yang Berubah Drastis di Penjara

Senin, 02 September 2019 | 15:57
Tribunnews.com / Yogi Gustaman

Sambil menunggu eksekusi, Ryan Jombang kini memanfaatkan waktunya dengan beribadah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cirebon, Jawa Barat

Suar.ID - Lelaki yang memiliki nama lengkap Verry Idham Henyansyah alias Ryan Jombang, dikenal dengan kasus pembunuhan dan mutilasi.

Ia telah menghabisi nyawa 11 orang di Jombang dan Jakarta.

Pembunuhan yang paling membekas diingatan saat mutilasi terhadap teman dekatnya, Heri Santoso, hingga tujuh potongan di Depok, lalu dibuang di Jalan Kebagusan, Jakarta (12/7/2008).

Kondisi Ryan Jombang kini berubah total.

Baca Juga: Masa Lalunya Kelam: Diperkosa di Usia Dini, Lalu Dibuang Ibunya, Kini Jadi Salah Satu Perempuan Paling Inspiratif di Dunia

Ryan Jombang yang dulu seorang pembunuh kejam, kini menjadi sosok taat beribadah.

Ryan banyak memohon ampun kepada Allah SWT, rajin berpuasa dan mengajar mengaji di dalam Lapas Kelas I Cirebon, tempat ia menunggu pelaksanaan eksekusi mati.

Ryan memang sebuah fenomena sehingga layak masuk dalam catatan sejarah kelam umat manusia.

Nama Ryan, setidaknya di Indonesia, akan dikenang sama kejam dan sama jahatnya dengan Jack the Ripper, Ted Bundy, dan kawan-kawannya, para pembunuh berantai dunia.

Baca Juga: Dulu Hidup Melarat Sampai Makan Roti Campur Mi Instan, Kini Ashrat Sinclair Hidup Bergelimang Harta dan Tinggal di Rumah dengan Kolam Renang Pribadi

Namun, mengutip psikolog Ratih Ibrahim, seperti pernah ditulis Intisari September 2008 yang dikutip melalui Nakita.ID, upaya untuk memahami Ryan mestinya tidak sebatas mengenal paket lengkap Ryan saja.

Tak hanya sosoknya, masa kecilnya, kerabatnya, korban-korbannya, kita juga harus mengenali Ryan sebagai anggota kelompok masyarakat berperbuatan dan berkarakter serupa.

Sambil menunggu eksekusi, seperti dilaporkan Metro TV, Ryan kini memanfaatkan waktunya dengan beribadah di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cirebon, Jawa Barat.

Ia menganggap itu sebagai tanggung jawab atas pembunuhan yang dilakukan pada 2008.

Baca Juga: Geger Video Mesum di Banjarmasin, Pasangan Pemeran Adegan Panas Bukan Orang Biasa dan Tak Bisa Dijerat Hukum

Tapi ia memiliki satu harapan sebelum berada di depan juru tembak.

"Ryan bicara sama saya. Dia mau melaksanakan puasa kifarat dulu," kata Kepala Lapas Kelas I Cirebon, Taufiqurrokman, Selasa (7/6/2016) dilansir dari Nakita.ID.

Puasa kifarat (kafarat) diberlakukan atas pelanggaran yang dilakukan seorang Muslim atas hukum Allah yang sudah berketetapan.

Karena perbuatan yang ia lakukan tersebut Allah masih memberikan maaf, di samping bertobat ia harus melakukan atau membayar kafarat tersebut agar tobatnya diterima.

Baca Juga: Sepak Terjang Elza Syarief, Pengacara yang Berseteru dengan Nikita Mirzani: Karyawan O.C Kaligis hingga Langganan Dampingi Kasus Keluarga Cendana

Taufiq mengaku banyak perubahan yang dicapai Ryan. Selama berada di sel, Ryan fokus pada beribadah dan memohon ampunan.

Ia juga mengajar mengaji di dalam lapas.

Lantaran itu pula, Ryan pasrah dengan hukuman yang dijatuhkan padanya.

"Ryan mengaku siap dieksekusi kapan saja, tapi ia berharap, ekseskusi tersebut dilaksanakan setelah puasa kifarat yang ia laksanakan selesai,” ujar Taufiq.

Tag

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber Nakita.ID