Suar.ID - Seiring bertambahnya usia, biasanya seorang anak akan semakin sadar betapa sulitnya perjuangan orangtua membesarkan dirinya.
Perempuan asal asal Hubei, China, ini pun merasakannya.
Dia sadar, betapa sang ibunda yang merupakan seorang janda, telah bekerja keras membesarkan dia dan adiknya seorang diri.
Sang ibu selalu mementingkan keperluan anak-anaknya dibanding dirinya sendiri.
Dilaporkan SCMP pada 15 Oktober 2018 lalu, wanita bernama Ma Er (bukan nama sebenarnya) baru menyadari bahwa orangtuanya tidak pernah memiliki foto pernikahan meski ibu dan ayahnya telah menikah begitu lama.
Memang merupakan hal biasa bagi pasangan di Tiongkok pada saat itu, terutama mereka yang berasal dari latar belakang yang tidak mampu.
Bagi mereka, foto pernikahan adalah sesuatu yang dianggap mewah.
Namun, kini Ma Er ingin membuat ibunya memiliki kenangan yang indah dengan mengajak ibunya melakukan foto pernikahan.
Baca Juga: Heboh! Syahrini Diusir Satpam Saat Nonton Aladdin di Singapura, Ternyata Karena Barang Ini
"Setiap wanita ingin mengenakan gaun yang indah," katanya.
Ma Er pun membawa ibunya ke studio foto untuk mengambil foto pernikahan yang tidak mampu dilakukan ibunya bertahun-tahun yang lalu.
Hal yang membuat sesi foto pernikahan ibunda Ma Er menjadi begitu menyentuh yaitu karena ia tak berfoto dengan sang suami atau ayah Ma Er.
Melainkan berfoto dengan putrinya.
Hal itu karena ayah Ma Er telah tiada.
Ia meninggal sekitar 20 tahun lalu saat Ma Er masih berusia 7 tahun.
Sejak saat itulah sang ibu yang buta huruf banting tulang seorang diri demi membesarkan Ma Er dan adiknya dengan melakukan dua pekerjaan sekaligus, yaitu sebagai pembersih jalan dan pemulung.
Setelah kepergian suaminya, ibunda Ma Er memilih untuk tetap menjanda tanpa menikah lagi.
Meski begitu, Ma Er tak membiarkan sang ibu melakukan foto pernikahan itu seorang diri.
Ia tampil menggantikan sang ayah untuk berfoto.
Bahkan, Ma Er lengkap memakai setelan jas dan topi menunjukkan sisi maskulin layaknya pengantin pria.
Sementara itu sang ibu begitu cantik mengenakan gaun pengantin berwarna putih lengkap dengan tiara atau mahkota dan penutup kepala.
Ma Er pun membuat sang ibu ber-make-up untuk menyempurnakan penampilannya.
Dilaporkan bahwa ibunya menangis setelah Ma Er memberikan karangan bunga padanya.
"Adikku dan aku tidak mengerti betapa sulitnya situasi di mana ibuku berada. Aku menyadari ketika aku tumbuh dewasa," katanya.
“Ketika kita masih muda, tidak peduli seberapa miskinnya kita, ibuku akan membeli baju baru untukku dan kakakku untuk merayakan Festival Musim Semi. Tapi dia tidak membeli apapun untuknya sendiri, bahkan sepasang kaus kaki," sambungnya.
Apa yang dilakukan Ma Er tentu tak sebanding dengan apa yang telah dilakukan ibunya, namun setidaknya ia telah melakukan sesuatu untuk membuat sang ibu bahagia.
“Ibuku tidak pernah punya kesempatan. Jadi saya memutuskan untuk mewujudkannya. Saya ingin melakukan ini selama bertahun-tahun, ungkapnya.