Suar.ID -Belakangan iniceritahoror mengenai KKN di Desa Penari sedang viral di media sosial.
Saking viralnya kisah ini, muncul hashtag #kkndidesapenari yang menjadi trending topic di Twitter, Jumat (30/8/2019).
Cerita KKN di Desa Penari ini dibagikan di Twitter oleh akun anonim SimpleMan.
Dalam kisah ini, diceritakan tentang sekelompok mahasiswa yang melakukan KKN di sebuah desa yang terletak di tengah hutan.
Kisah KKN di Desa Penari ini diulas juga oleh Raditya Dika lewat video yang diunggah di kanal YouTubenya.
Kisah ini tak pelak menjadi viral di media sosial karena kisahnya yang begitu mencekam dan di luar logika.
Namun menurut pemilik akun Twitter SimpleMan, kisah tersebut adalah kisah nyata yang didapatnya dari seorang mahasiswa yang mengalami kejadian tersebut secara langsung.
Nah mengapa cerita ini bisa menjadi viral di masyarakat luas, tentu saja ada alasannya.
Psikolog asal Solo, Hening Widyastuti pun mencoba untuk memberi tanggapan soalkisah-kisah horor yang kerap diminati masyarakat.
Hening menilai hal tersebut karena adanya sensasi berbeda yang didapatkan oleh seseorang ketika menonton film horor.
Dikutip dari Kompas.com pada Kamis (29/8/2019), Hening menambahkan bahwa para penggemar cerita horor, kebanyakan adalah orang yang menyukai sensasi tantangan dan memiliki jiwa yang tidak monoton.
Campuran antara emosi dan rasa takut seseorang bisa terjadi saat membaca atau menonton cerita horor.
"Rasa sensasional yang paling dicari saat film horor ditayangkan, rasa deg-degan bercampur takut yang luar biasa serta keingintahuan yang besar akan apa yang akan terjadi di cerita berikutnya," ucap Hening.
Hening juga menambahkan bahwa cerita horor dapat menjadi salah satu cara bagi seseorang dalam menghilangkan stres.
Dengan menonton atau membaca cerita horor, pikiran dapat segar kembali.
"Biasanya dengan melihat film horor rasa jenuh stres yang dia miliki di alam nyata akan berkurang."
"Paling tidak mengurangi pikiran yang ruwet. Sehingga dia kembali fresh dengan adanya cerita horor yang menimbulkan deg-degan luar biasa," ujarnya.
Hening kembali menambahkan, membiarkan diri sendiri untuk "me time" (memiliki waktu privasi) dalam membaca maupun menonton cerita horor dapat menjadi cara untuk mengatasi stres.
Namun, Hening juga menyarankan dalam menikmati cerita horor, tentu saja harus dalam batasan yang wajar.
"Apapun yang dilakukan dalam batas kewajaran semuanya baik baik saja," tambahnya.(Suar.ID)