Suar.ID -Acara reuni seharusnya menjadi momen yang menyenangkan untuk kembali mengenang masa-masa sekolah.
Namun, acara reuni yang sedianya menjadi momen bahagia itu berubah menjadi tragedi.
Rupanya selain hal-hal menyenangkan, kejadian-kejadian buruk di sekolah juga masih dikenang sebagian orang.
Thanapat (69), pria yang baru saja pensiun dari Angkatan Laut Thailand ini rupanya masih menyimpan rasa sakit hati atas bullying yang dialaminya.
Melansir dari China Press (27/8/2019), Thanapat menghadiri sebuah acara reuni kelas pada 24 Agustus 2019 lalu.
Acara reuni itu juga dihadiri oleh mantan teman sekelasnya yang pernah mem-bully-nya saat di sekolah dulu.
Mereka yang menghadiri reuni itu adalah rekan sekelas pada tahun 1966, namun sudah tak berkomunikasi lagi sejak 50 tahun lalu.
Acara reuni kecil-kecilan itu digelar di sebuah rumah makan, di sana mereka asyik ngobrol dan minum.
Suthud, nama salah satu mantan teman sekelas Thanapat, dulu biasa mem-bully-nya di sekolah.
Suthud bahkan pernah mengajak seluruh teman sekelasnya untuk mengubur Thanapat hidup-hidup.
Thanapat nyaris mati, beruntung ia berhasil keluar daritempatnya dikubur hidup-hidup.
Baca Juga: Viral Video Anak SD Di-bully oleh Teman-temannya, Walau Menangis Tetap Disiksa Bertubi-tubi
Karena insiden itu Thanpat pun keluar dari sekolahnya.
Saat menghadiri acara reuni itu, Thanapat tak percaya teman-temannya berhasil menghubunginya setelah sekian lama.
Yang lebih buruk lagi, teman-teman sekelasnya itu dengan santai mengobrol seolah di masa lalu tak pernah terjadi apa-apa.
Terduduk diantara mantan teman-teman sekelasnya, Thanapat kemudian teringat seluruh kenangan buruk yang didapatnya saat bersama mereka di sekolah.
Dia bahkan menutup telinganya, namun suara mereka masih terdengar.
Merasa sudah tak tahan lagi, Thanapat kemudian mengeluarkan pistol dan menembak perut Suthud.
Suthud jatuh ke tanah dengan perut deras mengeluarkan darah.
Beberapa temannya yang lain lari berhamburan melarikan diri dari TKP, sementara yang lain membawa Suthud ke rumah sakit.
Nahas, nyawa Suthud tak tertolong dan ia dinyatakan meninggal.
Thanapat tak melarikan diri dari TKP, ia duduk sendirian di dalam rumah makan itu sambil menghisap rokok.
Tak lama polisi tiba dan segera mengamankan pistol dari tangan Thanpat.
Ia juga kedapatan membawa beberapa senjata lain.
Tetapi Thanapat mengatakan dirinya memiliki izin untuk membawa senjata dengan amunisi pelatihan setelah pensiun.
Kepada polisi Thanapat mengaku tak menyesal atas tindakannya.
Ia merasa apa yang dilakukannya seperti mengubur Suthud hidup-hidup.
Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi.