5 Fakta Penemuan Kerangka Manusia di Banyumas: Diduga Satu Keluarga hingga Sudah Menghilang Bertahun-tahun

Selasa, 27 Agustus 2019 | 07:00
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN

Ditemukan Kerangka Manusia di Banyumas, Berikut 5 Fakta Penemuan Tersebut, Diduga Satu Keluarga Hingga Menghilang Bertahun-tahun

Suar.ID -Beberapa waktu lalu warga Banyumas dibuat geger dengan penemuan empat kerangka manusia di kebun belakang rumah seorang warga bernama Misem.

Penemuan empat kerangka ini di daerah Gumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Diduga keempat kerangka tersebut merupakan satu keluarga, yaitukakak beradik Ratno, Yono (50), Heri (40) dan Pipin, anak Ratno.

Mereka diketahui telah "menghilang" dari rumah orangtuanya, Misem, sejak empat atau lima tahun lalu.

Baca Juga: Mengusung Budaya Tionghoa, Intip Keseruan Teapai Roger Danuarta dan Cut Meyriska Sebelum Melangsungkan Resepsi

1. Ditemukan warga saat mencangkul

Kerangka tersebut kali pertama diketahui Rasman (63), warga setempat, saat sedang membersihkan kebun di belakang rumah Misem, Kamis (22/8/2019).

Saat sedang mencangkul tanah, dia menemukan kain di dalam tanah dan tengkorak manusia.

Namun, saat itu Rasman tidak langsung memberitahukan temuan tersebut kepada orang lain.

Pada Sabtu (24/8/2019), Rasman baru menceritakan temuan tersebut kepada Saren (55), yang rumahnya berada di belakang kebun.

Baca Juga: Jokowi Sudah Tentukan Lokasi Calon Ibu Kota Indonesia Baru: Ini Bukan Kesalahan Pemprov DKI Jakarta

2. Terpendam di lubang bekas kubangan lumpur

Kerangka ditemukan terpendam di kebun, tepatnya di sebuah lubang bekas kubangan lumpur dengan lebar kurang lebih 1 meter, panjang 1 meter, dan kedalaman hanya sekitar 50 sentimeter.

Setelah dilakukan penggalian, polisi menemukan empat tengkorak manusia beserta tulang-belulang dengan jumlah cukup banyak.

3. Ditemukan pakaian, HP, korek api, dan sandal

Di lokasi tersebut, polisi juga menemukan pakaian yang diduga milik korban, antara lain berupa baju dan celana dengan warna ungu dan abu-abu.

Bahkan, di salah satu saku celana yang ditemukan, terdapat HP dan korek api. Di lubang yang sama juga ditemukan benda lain, seperti sandal.

Baca Juga: Tengah Hamil Bayi Kembar, Penampilan Irish Bella Curi Perhatian Saat Hadiri Resepsi Cut Meyriska dan Roger Danuarta

4. Korban diduga satu keluarga

Keempat kerangka tersebut diduga merupakan kakak beradik anak dari Misem, yaitu Ratno, Yono (50), Heri (40), serta seorang perempuan bernama Pipin, anak Ratno.

Dugaan tersebut muncul karena selama ini keempat orang tersebut dilaporkan "menghilang".

Berdasarkan informasi yang diterima warga dari keluarga, keempat orang tersebut merantau ke luar kota, tetapi tidak pernah kembali hingga saat ini.

Keluarga Misem selama ini dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi dengan tetangga di sekitarnya sehingga warga tidak tahu persis keseharian mereka.

Keluarga tersebut telah tinggal di desa itu selama kurang lebih 20 tahun.

Baca Juga: Resmi! Jokowi Pindahkan Ibukota ke Kalimantan Timur: 'Lokasi Ibu Kota Baru Paling Ideal Adalah Panajam Panser dan Kutai Kartanegara'

5. Polisi belum ungkap identitas korban

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, belum dapat memastikan identitas keempat kerangka tubuh tersebut.

Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter forensik.

"Belum bisa dipastikan itu tengkorak siapa, sedang dilakukan pemeriksaan oleh dokter forensik. Sesuai keterangan saksi-saksi memang empat orang itu 'menghilang'," kata Bambang, melalui pesan singkat.

Polisi hingga saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.

Baca Juga: Sempat Diisukan Bangkrut dan Kariernya Meredup Usai Tersangkut Kasus Narkoba, Kini Roger Danuarta Gelar Resepsi Pernikahan Super Mewah di Hotel Bintang Lima, Ternyata Ini Sumber Kekayaan Lain Milik Suami Cut Meyriska

(Fadlan Mukhtar Zain)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"5 Fakta Penemuan Kerangka Manusia di Banyumas, Korban Diduga Satu Keluarga, Menghilang Bertahun-tahun".

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber Kompas.com