BERITA TERPOPULER: Mantan Presiden Indonesia yang Bikin Kangen dengan Caranya Mengatasi Akar Masalah Papua hingga Gadis Cantik yang Sindir Jokowi Ternyata Bukan Gadis Biasa

Kamis, 22 Agustus 2019 | 07:46
Kolase Fotokita/Instagram Sherly

Berita terpopuler: Kerusuhan Meluas di Papua Barat: Inilah Mantan Presiden Indonesia yang Bikin Kita Rindu dengan Caranya Mengatasi Akar Masalah di Papua dan Gadis yang Viral Sindir Jokowi Ini Rupanya Bukan Gadis Biasa

Suar.ID - Berikut berita terpopuler Suar, Rabu (21/8):

Kerusuhan Meluas di Papua Barat: Inilah Mantan Presiden Indonesia yang Bikin Kita Rindu dengan Caranya Mengatasi Akar Masalah di Papua

Pada akhir 2008, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menerbitkan buku "Papua Road Map" sebagai hasil penelitian pemetaan masalah utama di Papua.

Dalam penelitiannya, LIPI menyebut persoalan marjinalisasi, diskriminasi dan pelanggaran HAM sebagai bagian dari banyak isu utama di Papua.

Marjinalisasi dan diskriminasi dialami orang asli Papua, baik secara politik, ekonomi, maupun sosial-budaya.

Sedangkan, sampai hari ini belum ada masalah pelanggaran HAM yang diselesaikan secara adil, termasuk juga belum berhasil diputusnya siklus kekerasan di Papua yang dilakukan negara.

Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Wahid mengatakan, Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebenarnya memiliki warisan dalam menyelesaikan persoalan di Papua.

Gus Dur selalu mengedepankan dialog dalam menangani masalah di sana.

Ia berharap, pendekatan dialog juga diterapkan oleh pemerintah saat ini dalam menangani situasi setelah aksi unjuk rasa.

"Teladan ini perlu dicontoh sehingga warga Papua tidak lagi diperlakukan secara diskriminatif, didengar aspirasinya, serta dihargai martabat kemanusiaannya," ujar Alissa melalui keterangan tertulisnya, Selasa (20/8/2019).

Semasa hidupnya, Gus Dur memberikan teladan tentang kepedulian akan situasi di Papua.

Ia selalu mengedepankan dialog dengan melibatkan kepala suku dan tokoh agama dengan prinsip partisipatif, tanpa kekerasan dan mengutamakan keadilan.

Ia mencontohkan langkah Gus Dur untuk mengembalikan nama Papua sebagai nama resmi dan mengizinkan pengibaran bendera bintang kejora sebagai bendera kebangaan dan identitas kultural masyarakat Papua.

Upaya tersebut merupakan bagian dari pendekatan dialog yang dilakukan oleh Gus Dur.

"Gus Dur selalu mengedepankan dialog dan pelibatan tokoh-tokoh non-formal, misalnya kepala suku dan pemimpin agama dengan prinsip partisipatif, non-kekerasan, dan adil," kata Alissa.

Jaringan Gusdurian menyadari sepenuhnya bahwa selama ini Papua sebagai tempat yang memiliki kekayaan alam melimpah justru menjadi kawasan yang tertinggal di Indonesia.

Oleh sebab itu, keadilan dan perlakuan yang tidak setara masih terjadi di Papua hingga sekarang.

BACA BERITA SELENGKAPNYA==>

Gadis yang Viral Sindir Jokowi Ini Rupanya Bukan Gadis Biasa

Sosok Sherly Annavita tiba-tiba jadi sorotan dalam program Indonesia Laywer Club (ILC) TV One tadi malam, Seasa (20/8/2019).

Sherly Annavita di dalam acara tersebut memberikan pandangan mengenai pemindahan ibu kota ke Kalimantan.

Sherly menyindir gagasan presiden Joko Widodo yang berencana akan melakukan pemindahan ibu kota ke Kalimantan tersebut.

Pada penampilannya di ILC, TV One malam tadi, Sherly langsung menyampaikan kritik ke Jokowi terkait rencana pemindahan ibu kota tersebut.

Reaksi spontan Rocky, Fadli, dan Tsamara, usai Sherly memberikan pernyataan terlihat pada cuplikan video yang dilansir akun Youtube Indonesia Lawyers Club.

Di awal pemaparannya, Sherly menyampaikan pandangannya terkait rencana pemindahan ibu kota dari perspektif kalangan millenial.

"Sebagaimana kita ketahui pemindahan ibu kota ini bukan wacana baru kata Bang Fadli, ini sudah diwacanakan presiden-presiden sebelumnya," kata Sherly.

"Namun alasan utama Presiden yang sama-sama kita saksikan di awal program ini, setidaknya ada empat hal yang ingin saya highlight Bang karni. Yang pertama alasannya terkait banjir, macet, polusi, dan perataan tanah," ujarnya.

BACA BERITA SELENGKAPNYA==>

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya