Suar.ID -Ini berita terpopuler Suar.ID edisi Selasa (20/8):
Pria Ini Rela Menikahi Seorang Wanita Lumpuh yang Dikenalnya dari Game PUBG
Dalam sebuah pernikahan seorang suami harus rela menerima kelebihan dan kekurangan istrinya, begitu pula sebaliknya.
Seperti yang terjadi pada seorang pria asal Malaysia ini.
Meski istrinya lumpuh pada kedua kakinya, hal itu bukan menjadi halangan untuk tetap menikahi istrinya ini.
Dilansir Sinar harian pada Senin (19/8), pasangan ini bernama Amirul Syahmi Mohd Yazid (25) dan Siti Aisyah Zaid (22).
Pasangan ini melangsungkan pernikahannya dalam sebuah pernikahan massal bersama 17 pasangan lainnya.
Pernikahan massal ini dilangsungkan di Institut Pendidikan Guru (IPG) Kampus Tun Hussein Onn Batu Pahat.
Awalnya Siti Aisyah memiliki fisik normal seperti kebanyakan prempuan lainnya, namun ia pernah mengalami kecelakaan kendaraan yang kemudian menyebabkan kedua kakinya menjadi lumpuh.
Meski begitu sang suami Amirul tetap menerima Siti Aisyah apa adanya.
Siti Aisyah juga menceritakan pertemuan pertamanya dengan suaminya ini.
Awalnya mereka bertemu dalam sebuah game PUBG setahun sebelumnya.
Setelah itu hubungan mereka makin akrab dan tumbuh rasa cinta diantara keduanya.
"Kami awalnya tidak sengaja bertemu dalam sebuah permainan video game PUBG tahun lalu."
"Bermula dari situ hubungan kami menjadi semakin akrab dan tumbuh juga rasa cinta diantara kami," ujar Siti Aisyah.
Sementara itu Amirul sang suami juga menceritakan bagaiman akhirnya mereka menikah.
Awalnya Amirul diberitahu leh salah seorang keluarganya mengenai adanya nikah massal yang akan diadakan oleh Kelab Kebajikan Pejabat Kadi, ia pun akhirnya memantapkan hatinya untuk menikahi Siti Aisyah.
Amirul juga puas dengan acara pernikahan massal tersebut, karena hanya dengan membayar RM 3.500 (Rp 11 juta) acara pernikahan massal tersebut berlangsung meriah.
Tak hanya itu Amirul dan istrinya Siti Aisyah juga akan menjadikan kenangan pernikahan tersebut menjadi kenangan terindah dalam hidupnya.
Sementara itu pejabat daerah Batu Pahat, Dzukafli Mohamded mengatakan, program nikah massal ini sudah berjalan sejak 2016.
Ini merupakan inisiatif Kelab Kebajikan Pejabat Kadi Daerah Batu Pahat agar orang yang memang sudah siap menikah bisa langsung menikah tanpa harus mengalami kesulitan dengan masalah biaya .
Kisah Gubernur Papua Izaac Hindom Bikin Gubernur Jateng Diam Seribu Bahasa: 'Saya Sibuk Mengurus Anak-anak Bapak yang Datang sebagai Transmigran'
Penangkapan terhadap beberapa mahasiswa Papua di Surabay, Jawa Timur, memicu aksi protes di Manukwari, Papua Barat.
Aksi protes ini bahkan sempat menyulut kerusuhan.
Gedung DPRD Papua Barat menjadi salah satu sasaran kerusahan tersebut.
Tak hanya itu, akibat aksi ini, ruas jalan di Kota Manokwari lumpuh total. Bahkan sejumlah toko-toko dan Bank pemerintah tutup.
Atas insiden tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sampai turun tangan, dengan menelepon langsung Gubernur Papua.
Khofifah menyampaikan permintaan maafnya pada warga Papua melalui saluran telepon dengan Gubernur Papua.
Sebelumnya, pada masa Orde Baru, percakapan telepon antara Gubernur Papua dan Gubernur Jawa Tengah juga menjadi perhatian.
Pasalnya, setelah puluhan tahun berlalu, percakapan telepon keduanya kini kembali viral di sosial media.
Kisah viral ini salah satunya dibagikan oleh akun Facebook Ruth Ogetay yang membagikan sebuah unggahan pada 18 Agustus 2019.
Begini dia menulis:
"Esay dari Andreas Harsono
Waktu Izaac Hindom jadi Gubernur Irian Jaya, suatu ketika beliau dapat telepon dari Gubernur Jawa Tengah.
Ismail mengeluh karena ada beberapa mahasiswa asal Irian Jaya yang berkelahi.
Bapa Hindom, sesudah mendengar dengan seksama keluhan koleganya, menjawab, 'Mohon maaf Bapa Gubernur, belakangan ini saya sibuk sekali, sehingga tidak sempat mengurus anak-anak saya itu.'
Gubernur Ismail dengan takzim bertanya, 'Sibuk apakah Pak Gub?'
Hindom menjawab, 'Saya sibuk mengurus anak-anak Bapak, belasan ribu jumlahnya. Mereka datang sebagai transmigran. Harus disiapkan tanah, penginapan sementara, makanan, air bersih, sekolah, tenaga perawat ....'
Gubernur Jawa Tengah terdiam.
Bapa Hindom menyambung, 'Jadi, tolonglah Bapa Gubernur mengurus anak-anak saya seperti saya dengan penuh kasih mengurus anak-anak Bapa yang pindah ke banyak tempat di Irian ini'."
Untuk diketahui, Izaac Hindom sendiri adalah Gubernur Papua (saat itu bernama Irian Jaya) periode 1982-1988.
Izaac Hindom sendiri lahir di Fakfak, Papua Barat.
Dia menjadi Gubernur Papua menggantikan Busiri Suryowinoto setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Gubernur Papua periode 1980-1982.
Izaac Hindom juga pernah menjadi anggota DPR