Viral Foto Gajah hanya Tinggal 'Kulit dan Tulang' karena Kurang Makan dan 'Disiksa' Demi Festival

Kamis, 15 Agustus 2019 | 14:20
Save Elephant Foundation

Gajah kurus di Sri Lanka

Suar.ID -Seekor gajah berusia 70 tahun di Sri Lanka terlihat sangat kurus dan kurang makan sehingga hanya tersisa "kulit dan tulang" saja.

Setiap tulang rusuk dapatterlihat dari tubuh Tikiiri yang kurus, di mana ia dipaksa bekerja untuk Festival Perahera meskipun tubuhnya lemah.

Dia akan "disiksa"dalam berparade bersama 60 gajah lainnya.

Festival sepuluh hari ini menampilkangajah yang memakai kostum bersama dengan penari, pemain sulap, pemadam kebakaran dan musisi.

Baca Juga: Kisah Happy, Gajah Paling Kesepian di Dunia, 13 Tahun Hidup Sendirian di Kandangnya

Foto-foto mengerikan Tikiiri dibagikan oleh Save Elephant Foundation untuk menandai Hari Gajah Sedunia pada hari Senin.

Yayasan itu mengatakan, "Tikiri bergabung dalam pawai hingga larut malam selama sepuluhhari berturut-turut, di tengah-tengah kebisingan, kembang api, dan asap."

"Dia berjalan beberapa kilometer setiap malam sehingga orang-orang akan merasa diberkati selama upacara."

Tubuhnya Tikiiri terlihat lemah, bahkan untuk berjalan sekalipun.

Baca Juga: Kisah Dumbo : Bayi Gajah di Thailand yang Dipaksa Menari hingga Kakinya Patah dan Mati

Facebook Save Elephant Foundation

Tikiiri

Yayasan Save Elephant Foundationmelanjutkan, "Tidak ada penonton yang tahu gajah itu kurus karena kostumnya," tulis yayasan itu.

"Tidak ada yang melihat air matanya, terluka oleh cahaya terang yang menghiasi topengnya, tidak ada yang melihat kesulitannya untuk melangkah."

"Bagaimana kita bisa menyebut ini (festival) suatu berkah, atau sesuatu yang suci, jika kita membuat hidupmakhluk lain menderita?"

Organisasi itu mendesak pemirsa untuk "menulis surat kepada Perdana Menteri Sri Lanka untuk mengakhiri kekejaman ini".

"Kami tidak dapat membawa dunia yang damai kepada gajah jika kami masih melihat foto gajah yang memprihatinkan," tambah mereka.

"Mencintai, tidak menyakiti, mengikuti jalan kebaikan dan kasih sayang, ini adalah Jalan Buddha."

Organisasi nirlaba, Save Elephant Foundation, berfokus pada penyediaan perawatan untuk populasi gajah tawanan Thailand.

Yayasanini didirikan oleh Sangdeaun Lek Chailert, yang mulai mengadvokasi kesejahteraan gajah di Asia karena kecintaannya pada simbol nasional negara tersebut dan kekhawatiran tentang spesies yang terancam punah.

Baca Juga: Kasihan Banget, Bayi Gajah Ini Akhirnya Pingsan karena Kelelahan Setelah Dipaksa Melayani Turis

Mirror

Kostum gajah menutupi tubuh kurus Tikiiri

"Ini adalah misi kami untuk menyelamatkan gajah Asia dari kepunahan dan memberikan kehidupan yang layak bagi gajah dengan melestarikan habitat dan meningkatkan kesadaran masyarakat," kata Save Elephant Foundation.

Yayasan ini mengelola Taman Alam Gajah - tempat perlindungan di Chiang Mai, Thailand Utara.

World Animal Protection memperkirakan 3.000 gajah digunakan untuk hiburan di seluruh Asia, dengan 77 persen diperlakukan secara tidak manusiawi.(Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Mirror

Baca Lainnya