Seorang Pramugari Meninggal Setelah Alami Pendarahan Internal dan Kegagalan Organ, Penyebabnya: Satu Gigitan Nyamuk!

Kamis, 08 Agustus 2019 | 12:00
The Sun & Medical News Today

Seorang pramugari di Thailand meninggal dunia karena disfungsi organ 3 hari setelah digigit nyamuk

Suar.ID - Nyamuk adalah salah satu jenis serangga yang dianggap sangat mengganggu karena gigitannya sering membuat gatal dan sakit.

Mereka juga menjadi sumber beberapa penyakit menular dan seringkali dapat menyebabkan kematian.

Seperti yang terjadi di Thailand berikut ini.

Dilansir dari Oriental Daily, seorang pramugari berusia 25 tahun dikabarkan meninggal dunia pada hari Senin (5/8/2019), 3 hari setelah mendapatkan gigitan nyamuk.

Baca Juga: Tafsir Mimpi Mendapatkan Uang Malah Dianggap Pertanda Sial, Benarkah?

Apitchaya Jareondee dan keluarganya menderita demam tinggi dan sakit kepala setelah mereka mendapatkan gigitan nyamuk.

Kemudian mereka dilarikan ke Rumah Sakit Lanna di Chiang Mai, utara Thailand. Dokter mendiagnosaiamenderita demam berdarah.

Namun sayangnya, demam berdarah tersebut berkembang hingga menyebabkan infeksi serius, pendarahan dalam, dan kegagalan organ.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Idul Adha Tarwiyah dan Arafah, Beserta Manfaat dan Keistemewaannya

Apitchaya, yang bekerja di Thai Lion Air, akhirnya meninggalkan dunia setelah 3 hari dirawat di rumah sakit.

Sepupu almarhum kemudian mengatakan bahwa mereka sekarang lebih berhati-hati dan melakukan pencegahan ekstra dengan menutup semua jendela dan tinggal di dalam rumah untuk mencegah gigitan nyamuk.

"Ini musim hujan dan banyak nyamuk dimana-mana,"

Baca Juga: Viral Video Bule Blasteran Prancis Diterima Akmil, Netizen Temukan Akun Lawas Facebooknya, Terindikasi Pro HTI?

Dilansir dari Hallosehat.com, WHO mencatat bahwa kasus demam berdarah di seluruh dunia meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir.

Diperkirakan ada sekitar 50-100 juta kasus demam berdarah setiap tahun, dan sekitar setengah dari populasi manusia di dunia beresiko terkena penyakit ini.

Penyakit ini sering terjadi di daerah tropis dan subtropis, termasuk beberapa negara di Asia Tenggara.

Negara kita adalah salah satu tempat berkembang biak teratas bagi nyamuk Aedes aegypti.

Oleh karena itu kita harus tetap waspada dan melakukan berbagai pencegahan untuk menghindari penyebaran penyakit demam berdarah.

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : Oriental Daily

Baca Lainnya