Suar.ID - Alana Cutland (19), mahasiswi cantik asal Milton Keynes, Inggris, sengaja menjatuhkan diri dari pesawat setelah melakukan penelitian.
Melansir dari Mirror (6/8/2019), mahasiswi jurusan Biologi itu tiba-tiba membuka pintu pesawat ringan yang ditumpanginya dan melompat sekitar 15 menit setelah lepas landas pada 25 Juli.
Alana dinyatakan tewas setelah jatuh dari ketinggian 1.500 meter.
Sebelum dia benar-benar jatuh, Ruth Johnson, temannya, dan pilot berusaha mati-matian memegangi kaki Alana.
Baca Juga: Menurut Pilot F-15 Ini, Ternyata Pesawat Tempur Siluman F-35 yang Super Canggih Itu Bisa Dikalahkan
Alana terun bebas di atas hutan pulau Samudra Hindia bulan lalu.
Dia dikatakan telah jatuh ke sabana terpencil yang penuh dengan rawa-rawa sebelum tubuhnya dilaporkan ditemukan oleh suku setempat.
Pilot dan Ruth Johnsonkelelahan dan kehilangan kendali dalam upaya mereka untuk menghentikan aksi bunuh dirinya.
Kematian mahasiswi cantik itu masihmenjadi misteri.
Baca Juga: Pilot F-15 Ini Tegaskan Pesawat Tempur Siluman F-35 yang Super Canggih Itu Bisa Dikalahkan kok
Belum terungkap penyebab pasti kematian Alana di tengah spekulasi bahwa dia menderita stres dan "paranoia" terkait dengan studinya.
Polisi juga menyelidiki apakah dia memiliki reaksi yang parah terhadap obat anti-malaria yang kadang-kadang menyebabkan kecemasan, serangan panik dan halusinasi pada beberapa orang.
Pamannya, Lester Riley (68), dari Nottingham, mengatakan kepada The Sun, "Tidak ada yang salah dengannya sebelum dia pergi (ke Madagaskar)."
"Dia bukan tipe orang (yang menderita kesehatan mental)."
"Dia sangat stabil.Kejadian itu benar-benar keluar dari karakternya."
"Dia adalah gadis yang sangat cantik denganmasa depan yang cerah."
"Dia pasti jatuh sakit di luar sana."
Dia juga mengatakan kepada MailOnline bahwa dia telah bergumam selama panggilan telepon dengan ibunya hanya enam hari ke perjalanannya.
Orangtuanya Alison dan Neil setuju dengan Alana bahwa dia harus pulang saat berada di Madagaskar.
"Dia jatuh sakit setelah berada di sana selama beberapa hari dan ketika dia berbicara dengan ibunya di telepon dua hari sebelum kecelakaan, dia bergumam."
Alana bahkan sempat menghubungi kedutaanuntuk minta bantuan.
"Mereka menyarankan dia harus menemui dokter di negara itu dan kemudian kembali ke Inggris. Dan Alana setuju untuk itu."
Namun nahas Alana yang setuju untuk kembali ke Inggris justru berakhir tragis setelah melompat dari pesawat.(Adrie P. Saputra/Suar.ID)