Suar. ID - Cerita tentang upaya seorang narapidana kabur dari penjara dengan cara yang tak biasa datang dari Rio de Jeneiro.
Dilansir dari Daily Mail (5/8/2019), Seorang narapidana yang disebut sebagai 'Raja Obat Bius' membuat rencana rumit untuk keluar dari penjara, namun kemudian berhasil digagalkan oleh petugas.
Cara yang dilakukan narapidana itu terbilang tak biasa.
Dia merubah penampilannya menjadi seperti wanita dengan mengenakan topeng silikon yang membuat wajahnya menyerupai seorang gadis.
Baca Juga: Fakta Mencengangkan Narapidana di Jabar Jadi Homoseksual dan Lesbian, Kondisi Penjara Penyebabnya
Melengkapi penampilannya, dia mengenakan wig panjang dan pakaian wanita.
Rencana 'Raja Obat Bius' itu berhasil digagalkan oleh petugas penjara bermata tajam sebelum pria itu mencapai pintu keluar.
Aksinya berhasil digagalkan karena si petugas melihat kegelisahan dan kecanggungan raja bius itu ketika berjalan.
Pria bernama Clauvino da Silva (42) itu mencoba melarikan diri dari unit Gabriel Ferreira Castilho di penjara keamanan tinggi Gericinó di zona barat Rio de Janeiro pada Sabtu sore, bersama beberapa wanita yang membawanya.
Juru bicara Sekretaris Negara untuk Administrasi Penjara (Seap) Rio, mengatakan:
"Clauvino mengenakan kaus merah muda dengan bra hitam di bawahnya, memiliki rambut hitam panjang, celana jeans ketat, sandal putih, mantel dan kacamata tetapi meskipun ia memiliki wajah seorang gadis, dia tidak bergerak seperti wanita,".
Saat berusaha kabur, Clauvino dikelilingi para wanita untuk menyamarkan dirinya. Itulah yang membuat petugas tambah curiga.
"Petugas curiga dengan penampilannya, terutama karena dia berada di tengah-tengah tujuh pengunjung wanita yang meninggalkan penjara dan yang tampaknya sengaja mengelilinginya untuk melindunginya agar tidak terlihat jelas oleh kita," katanya.
Menurut Seap, Clauvino memanfaatkan waktu berkunjung dengan bertukar pakaian dengan putrinya, Ana Gabriele, yang dia biarkan sembunyi di dalam penjara.
Tujuh pengunjung wanita lainnya, yang salah satunya hamil, juga dicurigai membantu upaya pelarian itu.
Mereka pun dibawa ke kantor untuk diinterogasi bersama dengan putri Clauvino.
Selain itu, agen juga mencurigai wanita hamil yang ikut berusaha menyelundupkan Clauvino keluar penjara melakukan penyamaran karena melanggar aturan baginya untuk digeledah ketika memasuki penjara.
Juru bicara Seap juga berpendapat bahwa hal itu adalah 'tindakan keputusasaan' oleh para penyelundup narkoba.
Petugas mengungkapkan bahwa kompleks keamanan tinggi, yang menampung banyak kepala Komando Merah Rio de Janeiro, telah terkunci selama berminggu-minggu dengan penyitaan lebih dari 7.300 ponsel tahun ini, penarikan tunjangan dan perhiasan seperti berlian dan cincin emas . '
Juru bicara itu mengatakan: "Satu-satunya hal yang harus dilakukan oleh Komando Merah adalah mencoba bentuk pelarian yang tidak biasa."
Clauvino, yang menjalani hukuman seumur hidup 73 tahun dan 10 bulan, adalah satu dari 31 tahanan yang melarikan diri dari penjara pada Februari 2013 melalui jaringan pembuangan kotoran. Dia ditangkap tak lama setelah itu.
Setelah rencana pelariannya gagal, pedagang (obat) itu dipindahkan ke penjara keamanan tinggi lainnya dan menghadapi sanksi disipliner.
Kepala sistem penjara telah meluncurkan penyelidikan tentang bagaimana upaya pelarian itu dilakukan dan mengapa rencana itu hampir berhasil.
Baca Juga: Tak Terima Atas Penjelasan Direktur PLN, Jokowi Marah dan Tinggalkan Ruang Rapat