Buku Harian Diklat Paskibra Dirobek Senior Hingga Aurellia Harus Lembur Menulis Ulang, Ketua PPI Tangerang Beri Penjelasan

Minggu, 04 Agustus 2019 | 08:18
Warta Kota

Anggota Paskibraka Meninggal Dunia Secara Mendadak

Suar.ID -Keluarga Aurellia Quratuaini mengungkapkan berbagai kejanggalan yang dirasakan mereka atas kematian sang putri tercinta.

Hal itu lantaran Aurel meninggal secara mendadak saat tengah menjalani kesibukannya mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Paskibraka di Tangerang Selatan.

Keluarga menduga meninggalnya Aurel masih berkaitan dengan latihan keras yang didapatkannya dari Diklat Paskibraka yang dia ikuti.

Romi, paman Aurel, mengatakan bahwa keponakannya itu sempat bercerita pada adiknya bahwa ia dipukuli oleh senior hingga tubuhnya lebam-lebam.

Baca Juga: Tiba-tiba Roboh, Anggota Paskibra 17 Agustus Dinyatakan Meninggal, Keluarga Sebut Aurellia Jalani Latihan Terlalu Keras

Sebelum meninggal, Aurel juga terlihat pucat dan tak ceria seperti biasanya, namun tak mengeluh pada keluarga.

Selain itu, diketahui beberapa hari sebelum meninggal, Aurel harus bangun sangat pagi untuk menulis ulang buku hariannya.

Pasalnya, buku harian yang telah ditulisnya selama 22 hari dirobek oleh seniornya.

Buku harian itu sendiri merupakan salah satu tugas yang harus diselesaikan oleh Aurel sebagai anggota Paskibraka.

Atas hal itu, Ketua Paskibraka Indonesia (PPI) Tangerang Selatan memberikan penjelasan.

Baca Juga: Bukan Barang Mewah nan Mahal, Kali Ini Anak Sandra Dewi dan Harvey Moeis Dimanjakan dengan Cara Ini

Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangerang Selatang Warta Wijaya membenarkan bahwa buku harian atau diary milik Aurellia Qurratuaini, paskibraka Tangerang Selatan yang meninggal, dirobek seniornya.

Menurutnya tak hanya buku harian Aurel yang dirobek, namun juga milik semua anggota paskibraka.

"Jadi yang dirobek bukan buku Aurel aja tapi semuanya, teman-teman semuanya disobek," ucap Warta saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/8/2019).

Namun para senior memiliki alasan tersendiri ketika merobek buku itu.

Baca Juga: Namanya Dicatut dalam Konten Pornografi, Hotman Paris Santai dan Malah Akan Beri Rp 10 Miliar Bagi yang Bisa Buktikan

Buku harian merah putih itu memang wajib dimiliki semua anggota paskibraka.

Buku tersebut diperuntukan sebagai wadah anggota paskibraka menuangkan cerita atau curhatan baik dalam pelatihan atau pun di rumah.

Para anggota paskibraka ini memang belum tinggal di asrama dan masih pulang pergi dari rumah ke tempat pelatihan. Mereka baru akan tinggal di asrama pada 11 Agustus 2019.

"Iya memang perintah salah satu aktivitas mereka untuk mengisi (buku harian). Ini sebenarnya curhatan biar kita tahu bagaimana keadaan mereka di rumah, luar rumah biar kita tahu seperti apa. Kami tau bagaimana perasaan mereka. Jadi kita lebih mengenal mereka lagi," jelasnya.

Baca Juga: Biasa Terlihat Ceria, Beginilah Sisi Lain Rafathar yang Dibongkar Sang Pengasuh Sambil Berderai Air Mata: 'Saya Tuh Kasian Sama Rafathar'

Terkait perobekan buku harian tersebut, karena beberapa anggota paskibraka tak mengisi buku itu sesuai yang diwajibkan.

Para senior pun beberapa kali memperingatkan agar buku teraebut diisi, namun masih ada yang membangkang.

Namun Aurel sendiri termasuk anggota paskibraka yang mengisi buku harian.

Hanya saja untuk menguji kekompakan maka semua buku dirobek.

Baca Juga: Bukan Barang Mewah nan Mahal, Kali Ini Anak Sandra Dewi dan Harvey Moeis Dimanjakan dengan Cara Ini

"Iya dia mengerjakan. Tapi ada teman-teman ada yang malas. Semuanya dirobek kita enggak ada perlakuan khusus karena alasan tadi. Intinya harapan kami ini satu pola pembinaan biar anak ini mengisi dengan tulisan biar kita bisa tau. Dan itu pun kami ngasih waktu beberapa hari dikerjakan," ujar Warta.

Sebelumnya, seorang anggota Paskibraka asal Tangerang Selatan dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (1/8/2019) pagi.

Aurel yang terdaftar sebagai siswa Kelas XI MIPA 3 SMA Islam Al Azhar BSD menghembuskan napas terakhirnya di kediamannya yang berlokasi di Taman Royal 2, Cipondoh, Tangerang.

Sebagaimana anggota Paskibraka yang lain, Aurel mempunyai buku diary yang berwarna merah putih.

Baca Juga: Dulu Dibuang di Kolong Jembatan, Beginilah Potret Kelucuan Bayi yang Diadopsi oleh Bupati Karawang

Di buku itu, dia menceritakan kisah hidupnya. Namun, buku harian ini dirusak oleh seniornya di Paskibraka.

"Dia menulis di buku diary sampai jam 01.00 dini hari. Dia menulis dari awal sampai akhir di buku diary yang barunya itu. Karena buku diary yang lama punya dia dirobek oleh seniornya di Paskibra," ucap paman Aurel, Indra.

"Keluarga kami memang hampir semuanya ikut Paskibra. Saya, ayah dan ibu Aurel juga ikut Paskibra," kata Indra.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Alasan Buku Harian Paskibraka Almarhum Aurel Dirobek Senior

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya