Suar.ID - Dia baru berusia enam tahun dan sudah menjadi pemilik sebuah bangunan di distrik termahal di Seoul, Korea Selatan.
Boram, bintang YouTube papan atas Korea Selatan telah memiliki lebih dari 31 juta subscriber.
Sejak 2016, pemirsa telah menonton untuk melihat ulasan gadis menggemaskan dan mengintip kehidupan keluarganya.
Dua saluran YouTube-nya - Boram Tube ToysReview dan Boram Tube Vlog - menghasilkan pendapatan bulanan rata-rata 4,2 juta dolar atau sekitar Rp 58 miliar.
Pada bulan April, keluarga Boram membeli sebuah gedung berlantai lima di Gangnam seharga 9,5 miliar won (sekitar Rp 112miliar).
Walaupun itu mungkin tampak seperti pekerjaan impian bagi siapa pun -seperti kegiatan menyenangkan membuat adonan - itu masalah serius ketika seorang anak yang bekerja.
Pada 2017, Save The Children Korea mengajukan tuntutan terhadap orangtua Boram karena memfilmkan gadis itu dalam situasi yang dapat menyebabkan kesedihan.
Video itu memperlihatkan gadis itu dalam skenario seperti mencuri uang dari dompet ayahnya.
Masalah Penyalahgunaan Anak
Boram bukan satu-satunya anak yang mendapat sorotan.
Pada bulan April, sebuah video seorang wanitaChina menendang putrinya yang berusia tiga tahun memicu kemarahan di media sosial.
Niuniu, seorang model anak yang terkenal, ditendang selama pemotretan karena dia "terlalu lelah untuk tampil".
Pada kesempatan lain, ibunya juga difilmkan memukulnya dengan gantungan pakaian.
Ibu Niuniu meminta maaf atas tindakannya, mengatakan bahwa dia mencintai anaknya dan tidak berniat menyakitinya.
Suaminya memiliki pekerjaan dan keluarganya tidak bergantung pada Niuniu untuk mencari nafkah, tambahnya.
Tapi netizen telah meragukan kata-katanya, dan mulai mengajukan pertanyaan tentang hukum pekerja anak di negara itu.
China memiliki industri pakaian anak yang sedang booming di mana model anak papan atas dapat memperoleh hingga satu juta yuan (Rp 2 miliar) setiap tahun, South China Morning Post melaporkan.
Meskipun beberapa orangtua mengatakan bahwa mereka mendaftar anak-anak mereka untuk menjadi model untuk belajar bagaimana menjadi lebih percaya diri dan ramah, masyarakat telah menyuarakan keprihatinan atas perawatan anak-anak. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)