Viral Bocah SD ke Sekolah Pakai Baju Kotor, Sang Guru Sedih Bukan Main saat Tahu Menu Makan Muridnya

Selasa, 30 Juli 2019 | 13:43
Kompas | Instagram @rohayatun7

Viral kisah anak SD pakai baju kotor dan tanpa alas kaki ke sekolah.

Suar.ID -Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kisah seorang bocah yang pergi ke sekolah menggunakan baju kotor dan tanpa alas kaki.

Rumah bocah itu sangat sulit dijangkau karena beradadi atas perbukitan yang terpencil.

Informasi tersebut pertama kali diunggah oleh akun media sosial Instagram milik @rohayatun7 pada Senin (22/7/2019).

Rohayatun, yang tak lain adalah gurunya sendiri, mengunggah tiga foto dan dua video berdurasi 60 dan 48 detik.

Baca Juga: Sengaja Didorong dari Peron Statsiun Tepat Saat Kereta Melintas, Bocah 8 Tahun Tewas Tertabrak Kereta Ekspres

Rohayatun juga menuliskan cerita tentang kondisi Jodi yang sangat memprihatinkan.

Jodi berasal dari keluarga tidak mampu.

Beginilah cerita sang guru yang ia tulis di akun Instagramnya:

"Ingin cerita sedikit tentang muridku jodi.

Baca Juga: Malang Benar Nasib Bocah 9 Tahun Ini, Tersedak Pentol Bakso, Mulut dan Hidungnya Berdarah, Lalu Meninggal Dunia

Jodi anak kelas 1 yang baru masuk hari ini, padahal sekolah sudah berjalan satu minggu.

Dia itu (maaf ya) termasuk anak yang terlahir dari keluarga kurang mampu, awalnya dia nggak sekolah, tapi dia sering main ke sekolah dengan memakai baju kotor dan tanpa memakai sandal.

Awalnya disuruh sekolah dia nggak mau, tapi singkat cerita dia dibujuk untuk sekolah dan akhirnya mau.

Hari Senin kemarin kepsek menyuruhku dan bu@dinywd untuk membelikan seragam sekolah.

Hari Selasa saya dan Bu Diny sudah nggak sabar pengen ketemu jodi, eh ditungguin dia nggak datang ke sekolah.

Akan tetapi setelah di tungguin sekitar jam 8-an dia datang ke sekolah dan jajan, saya langsung nyamperin dia soalnya greget pengen mandiin dia.

Awalnya dia nggak mau diajak ke atas dan dimandiin, tapi setelah di bujuk pakai makanan dia langsung mau dimandiin dan mau sekolah.

Saya langsung mandiin dia dan memakaikan seragam barunya itu, keliatan seneng banget dia pake baju baru padahal itu baju sekolah.

Trus saya ngasih dia sarapan pakai nasi kuning sama daging ayam, pas saya suapin kaya menikmati banget makanannya.

Baca Juga: Miris! Bocah 10 Tahun Ditemukan dengan Leher Terikat Rantai dan Kelaparan, Berhasil Kabur dari Kekejaman Ayahnya

Saya iseng nanya ke jodi, jodi enak nggak?

Trus dia jawab enak.

Saya tanya lagi suka makan daging ayam enggak?

Dan dia jawab 'tara da emam nage jeung lauk asin bae'

Di situ saya langsung sedih banget pokonyanggak tau mau bilang apa lagi.

Abis sarapan disuruh masuk ke kelas dan dia senyum terus kaya yang bahagia banget.

Bel pulang bunyi, aku kepo dong ingin tau rumahnya, pas pulang sengaja aku anterin dia pulang, dan ya Allah rumahnya di kebon, jalannya susah usrak-asruk banyak rumputnya pokonya.

Saya bahkan nggak percaya sampai nanya Jodi serius ke sini rumahnya?

Dan pas nyampai rumahnya tambah sedih lagi karna kotor banget, pas aku mau gantiin dia baju karna bajunya buat besok sekolah lagi aku bingung dong mau ngegantiin pake baju apa soalnyanggak ada dan nggak tau bajunya di mana.

Kebetulan dia tinggal bareng neneknya yang udah tua dan pas saya kerumahnya neneknya lagi ke kebun dan dia katanya mau nyusulin ke kebun.

Sumpah demi apapun di situ pengen nangis sampai melongo aja, aku cuma bilang 'sing aya milik rejekina soleh, sing rajin sekolah'

'Besok beli sepatu sama tasyah & dia senyum'."

Baca Juga: Viral Kisah 7 Bocah Asal Bogor Berhasil Beli Sapi Kurban Rp19,5 Juta Hasil Menabung dari Uang Jajan

Kompas.com

Sati (60), Jodi (7), dan Rakun (70) berdiri di sekitar rumahnya, di dusun pahing RT 1 RW 3, Desa Margabakti Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Senin (29/7/2019).

Anak yatim Melansir dari Kompas, Sobirin,ayah kandung Jodi, telah meninggal dunia beberapa tahun lalu karena terserang penyakit.

Sementara ibu kandungnya, Ita, sudah kembali berkeluarga.

Dia hidup bersama neneknya Sati (60) dan kakeknya Rakun (70). Dua kakaknya, Dayat (18) dan Mulya (15), juga tinggal bersama kecuali Ani (9) yang tinggal bersama orangtua angkatnya.

Lima orang itu, Jodi, Sati, Rakun, Dayat, dan Mulya, tinggal di satu rumah.

Ada tiga ruang di dalamnya.

Masing-masing ruang hanya disekat menggunakan tripleks.

Tidak ada besi, tetapi kayu untuk penyangga tiap sudut rumah dan plafon.

Bagian atap yang berbahan genteng bercampur asbes pun banyak yang tampak rusak.

Angin dan air pada saat musim hujan mudah masuk hingga menggenangi permukaan lantai tiap ruang.

Terlebih kamar tidur Jodi yang dekat dapur.

Baca Juga: Video Detik-detik Bocah 13 Tahun 'Mengoperasikan' Pesawat Tanpa Izin, Orangtuanya Didenda Jutaan Rupiah karena Ulah Anaknya

Namun, bukan dapur seperti umumnya, melainkan ruang kecil beralaskan tanah untuk menyimpan tumpukan bata menyerupai tungku dan beberapa potong kayu bakar untuk memasak.

Selama 12 tahun, Rakun dan Sati menjaga anak cucunya di rumah sederhana itu.

Setiap hari, mereka harus saling berbagi kesempatan istirahat di dalam bangunan seluas sekitar 3 X 6 meter persegi.

Rakun seorang diri yang menjadi tulang punggung keluarga.

Dia pun berkerja serabutan dengan penghasilan yang jauh dari kebutuhan.

Selama ini mereka hanya mengandalkan bantuan pemerintah setiap bulan untuk dapat makan nasi.

"12 tahun di sini. Pokoknya kerja apa aja yang ada untuk makan."

"Jadi nggak ada punya kerjaan yang matok. Makan pun seadanya, kalau asin ya asin (ikan asin), kalau garam ya hanya garam, kalau cabe, ya cabe, ya gitulah," kata Rakun kepada Kompas.com di rumahnya.

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Instagram, kompas

Baca Lainnya