Heboh Buah Pisang Disuntuk Darah Penderita HIV, Ternyata Inilah Fakta di Baliknya!

Senin, 29 Juli 2019 | 07:53
Facebook.com/ Cahaya Surga

Berita 'pisang berdarah' yang menghebohkan jagat dunia maya

Suar.ID - Internet sempat dihebohkan dengan informasi mengenai bahaya buah pisang yangdiklaim telah disuntik darah penderita HIV.

Pesan dalam media sosial seperti WhatsApp bahkan menyebutkan darah penderita HIV sengaja disuntikkan dalam makanan oleh pengikut aliran sesat yang bertujuan membunuh jutaan orang di seluruh dunia.

Informasi ini pernah diunggah oleh akun Fanpage Facebook Cahaya Surga pada tanggal 26 April 2018 silam.

Hingga hari ini, Rabu (24/10) informasi ini telah dibagikan sebanyak 11ribu kali oleh pengguna dan mendapat ratusan komentar.

Baca Juga: Didiagnosis Mengidap HIV, Seorang Istri yang Merasa Dirinya Setia Tuntut dan Tuduh Suaminya Selingkuh

Informasi tentang pisang yang mengandung darah penderita HIV ini rupanya dimulai ketika seorang bocah berusia 10 tahun, yang membeli pisang di sebuah supermarket terkenal Walmart di Tulsa, Oklahoma.

Setelah mengonsumsi pisang, bocah itu langsung dilarikan ke rumah sakit karena mengalami demam tinggi dan sakit kepala yang amat sangat selama tujuh hari.

Setelah dilakukan tes darah, bocah malang ini positif terkena virus HIV.

Tak selesai sampai di situ, delapan anak lain rupanya juga mengalami hal yang sama pada bulan Maret lalu.

Baca Juga: Sering Berhubungan Intim dan Ganti-ganti Pacar, Wanita Asal Bali Ini Terkena HIV setelah Menikah

Peristiwa ini membuat Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat buka suara setelah berita tersebut menyebar dan menjadi viral.

Pihak CDC mengatakan bahwa cerita tersebut adalah hoaks, karena tidak bisa dipertanggung jawabkan.

"Anda tidak akan terinfeksi HIV karena mengonsumsi makanan yang sama dengan penderitanya, jika makanan tersebut terkontaminasi oleh virus HIV, maka akan hancur oleh suhu dan pemanasan."

Lebih lanjut, pihak CDC juga menjelaskan bahwa virus HIV tidak bisa terdeteksi hanya dalam waktu singkat.

Apalagi, bocah tersebut langsung diidentifikasi tujuh hari setelah memakan pisang padahal setidaknya virus baru akan terdeteksi setelah empat minggu menginfeksi tubuh seseorang.

Selain itu, penting untuk diketahui bahwa virus HIV tidak dapat menulari seseorang melalui makanan.

Virus ini hanya akan menular melalui media lain seperti jarum suntik yang digunakan oleh penderitanya, pertukaran cairan tubuh (cairan darah, cairan dinding anus, cairan sperma, dan cairan vagina), ibu hamil, air susu ibu, dan transfusi darah.

Dengan demikian, seseorang tidak dapat terinfeksi HIV hanya melalui kontak sehari-hari misalnya berpelukan, berciuman, berjabat tangan atau berbagi makanan dan air minum.

Oleh sebab itu, informasi tentang pisang yang mengandung darah penderita HIV adalah informasi yang tidak benar dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

Dengan begitu, penting untuk menyaring lebih dulu segala informasi yang didapat melalui media sosial dan mencari data yang kredibel serta akurat.

Tag :

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber : Facebook, GridPop

Baca Lainnya