Suar.ID -Seorang pria terobsesi dengan pembunuh berantai dan berfantasi tentang 'kegelapan' dan 'insting binatang'.
Obsesinya tersebut membuat pria beranak tiga itu tega menghabisi nyawa seluruh keluarganya.
Diberitakan Mirror (19/7/2019), Anthony Robert Harvey membantai keluarganya di rumah mereka.
Dua anak perempuan kembarnya yang berusia 2 tahun, Beatrix dan Alice ditikam ketika tengah tertirdur di ranjang.
Baca Juga: Kisah Bayi Lahir dengan 'Tiga Kepala', Ada yang Sampai DIkubur Hidup-hidup Oleh Ayahnya
Kemudia ia juga menikam putrinya yang berusia 3 tahun, Charlotte dan istrinya, Mara Harvey (41).
Keesokan paginya ketika ibu mertuanya, Baverley Quinn berkunjung, Harvey juga membunuhnya.
Kejadian tragis ini menjadi salah satu pembunuhan massal terburuk di Australia Barat.
Baca Juga: Viral Ajakan Tantang Nyi Roro Kidul, Hampir 4.000 Orang Berencana Pakai Baju Hijau di Parangtritis
Pengadilan mengungkapkan Harvey memiliki sebuah jurnal berisi ketertarikannya terhadap pembunuh berantai.
Ia diduga telah menyiapkan rencana pembunuhan jauh-jauh hari.
Dalam jurnal tersebut ia menuliskan: "Malam ini aku akan membunuh istriku ... lalu membekap anak-anakku."
Setelah melakukan pembantaian tersebut, Harvey menghabiskan beberapa hari di rumah bersama mayat-mayat keluarganya.
Ia sempat mengatur posisi tubuh anak-anak dan istrinya di tempat tidur dan menyelimuti mereka sehingga terlihat seolah sedang berpelukan.
Dia juga sempat membeli bunga, meletakkannya di atas selimut disertai tulisan "Maaf".
Menurut laporan Harvey juga sempat mengambil foto bersama mayat-mayat keluarganya dengan kamera polaroid.
Setidaknya seminggu ia habiskan di rumah tersebut.
Harvey juga dilaporkan menjual sejumlah barang dan mengambil uang di rekening istrinya lalu melarikan diri ke Perth.
Di sana Harvey menyunjungi orang tuanya dan ketika melihat ayahnya ia tiba-tiba mengatakan telah melakukan sesuatu yang salah.
Ayahnya memanggil polisi, dan Harvey kemudian mengakui kejahatan dalam wawancara polisi.
Laporan seorang psikiater menyatakan Harvey tidak memiliki penyakit mental atau kondisi psikologis menjelang pembunuhan, meskipun ia telah berbicara tentang kecemasan dan depresi.
Dikatakan Harvey sering mencoba untuk 'melarikan diri ke dunia fantasi pembunuh berantai' dan dia terobsesi.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa Harvey telah melakukan kejahatan untuk mengubah fantasinya menjadi kenyataan, menambahkan fakta bahwa sulit untuk menentukan apakah ia mungkin memiliki autisme atau gangguan kepribadian.
Laporan itu menambahkan bahwa Harvey tampak menunjukkan empati dan penyesalan terhadap para korbannya dalam sesi konseling setelah pembunuhan.
Namun seorang hakim Pengadilan Tinggi Australia Barat bahkan masih sulit mempercayai perbuatan Harvey.
"Kamu lebih memilih fantasimu dan melakukan hal yang tak masuk akal dengan membunuh istri, anak, dan mertuamu lalu melarikan diri," kata hakim di pengadilan.
Hakim menambahkan fakta bahwa Harvey membunuh anak-anaknya dengan sangat kejam.
Ia memberikan banyak luka tikam di tubuh anak-anaknya, lebih dari seharusnya jika dia hanya berniat membunuh.
Anthony Robert Harvey telah dijatuhi hukuman seumur hidup.