3 Ibu Hamil Dilecehkan oleh 'Dokter Obstetri dan Ginekologi', Ternyata Mereka Tertipu oleh Dokter Gadungan

Rabu, 17 Juli 2019 | 09:48
Tangkap Layar World of Buzz

Ilustrasi

Suar.ID - Seorang dokter Obstetri dan Ginekologi adalah seorang dokter yang berspesialisasi dalam sistem reproduksi wanita dan kehamilan.

Biasanya, spesialis ini memang sudah tidak asing dengan bagian pribadi wanita.

Namun, "dokter" dari Terengganu, Malaysia, berhasilmenipu wanita hamil untuk bermasturbasi.

Mengutip dari Sinar Harian via Word of Buzz (3/8/2017), dilaporkan bahwa pria itu berpura-pura menjadi dokter Obstetri dan Ginekologibernama Dr Haji Abu Bakar.

Baca Juga: Bocah 12 Tahun Ditemukan Tewas dengan 30 Tusukan Serta Alat Kelamin Terpotong, Dokter Forensik Tak Habis Pikir

Salah satu triknya adalah memanggil (via telepon) wanita-wanita hamil ini dan meminta mereka untuk memijat payudara mereka dan menggosok daerah vagina mereka sambil mengerang.

Direktur Departemen Kesehatan Terengganu, Dr Mohammad Omar (dokter yang sebenarnya), mengatakan ketiga korban tidak menyadari bahwa pria itu adalah dokter palsu.

"Pria itu menyamar sebagai dokter spesialis dari Rumah Sakit Besut dan memanggil klinik Kesehatan Ibu dan Anak untuk meminta informasi dari 12 wanita yang sedang mengandung anak pertama mereka."

"Itu tampaknya untuk penelitian."

Baca Juga: Menurut Sains, Otak Manusia Tak Langsung Mati setelah Jantung Berhenti Berdetak bahkan Pasien Meninggal Masih Bisa Lihat Dokter di Sekitarnya

"Perawat yang bertanggung jawab memberikan perincian lengkap dari 12 wanita ini seperti yang diminta tanpa memverifikasi (dokter) terlebih dahulu."

Setelah beberapa saat, perawat akhirnya merasa ada sesuatu yang salah.

Jadi dia menelepon Rumah Sakit Besutdan mengetahui bahwa tidak ada orang bernama Dr Haji Abu Bakar.

Pihak berwenang segera menghubungi semua 12 wanita untuk memperingatkan mereka bila menerima panggilan aneh.

Sayangnya, tiga dari wanita itu sudah menjadi mangsa tipu muslihat priamesum itu.

Pada 18 Juli, klinik membuat laporan terhadap pria tersebut mengenai masalah ini.

Tentu saja, nomor yang digunakan dokter palsu sebelumnya tidak lagi dapat dihubungi.

Departemen Kesehatan negara bagian mengeluarkan larangan membagikan informasi pribadi pasien melalui telepon kepada siapa pun, termasuk klinik dan rumah sakit di Terengganu.

"Saya juga meminta setiap pasien yang telah menerima panggilan untuk menyuarakan dan mengajukan laporan polisi."

Menurut direktur, ini adalah ketiga kalinya kasus tersebut terjadi dengan modus operandi yang sama persis pada tahun 2010 dan 2013.(Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Tag

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber sinarharian.com.my