Menurut Sains, Otak Manusia Tak Langsung Mati setelah Jantung Berhenti Berdetak bahkan Pasien Meninggal Masih Bisa Lihat Dokter di Sekitarnya

Jumat, 12 Juli 2019 | 21:00
Pixabay.com/Jarmoluk

(ilustrasi) Kematian

SUAR.ID -Kematian masih terus menjadi misteri bagi manusia.

Bagaimana orang-orang melalui proses kematian dan apa yang terjadi pada mereka saat jantung berhenti berdetak.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ternyata seseorang yang telah dinyatakan meninggal karena jantungnya berhenti berdetak, tak langsung kehilangan kesadaran.

Hal itu dikarenakan otak mereka masih berfungsi beberapa saat setelah jantung berhenti berdetak.

Baca Juga: Terlalu Cepat Divonis Mati, Sehari Kemudian Muncul Suara Misterius dari dalam Makamnya

Manusia yang mati tak langsung kehilangan kesadaran.

Mereka akan sadar setidaknya beberapa jam sebelum akhirnya benar-benar mati. Itu diperoleh dari hasil penelitian neurologi.

Para ahli saraf mengungkapkan, otak manusia tak langsung "shut down" begitu jantung berhenti berdetak.

Dr Sam Pania, direktur penelitian perawatan dan resusitasi kritis, di NYU Langone School of Medicine, New York, bersama dengan rekannya menyelidiki bagaimana otak mati.

Baca Juga: Kalina Ocktaranny Pacari Berondong yang 14 Tahun Lebih Muda darinya, Ini yang Bikin Si Berondong Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama

Parnia mengungkapkan, saat pernapasan dan detak jantung berhenti, setidaknya selama dua sampai 20 detik manusia masih sadar.

Hal ini berkaitan dengan waktu korteks serebal dalam otak (Bagian otak yang menangani pikiran yang lebih tinggi, red) diperkirakan mampu bertahan tanpa oksigen.

Parnia mengetahui hal tersebut setelah meneliti sekitar 100 orang yang pernah mengalami henti jantung, dibantu dengan CPR, dan akhirnya sintas.

Ia mendeskripsikan, pasien yang mengalami henti jantung tetap melihat sang dokter bekerja dan berusaha menyelamatkan.

Baca Juga: Sistem Rudal S-400 Rusia yang Dipesan Sudah Tiba di Ankara, Ini Ancaman Amerika kepada Turki

Parnia melanjutkan, selama henti jantung, manusia akan kehilangan semua refleks dari otak untuk sementara.

"Gelombang otak dari korteks serebral segera tidak terdeteksi," katanya seperti dikutip Livescience, Sabtu (21/10/2017).

"Meski begitu dibutuhkan waktu berjam-jam agar organ berpikir manusia benar-benar mati," jelas Parnia.

Biasanya, saat jantung berhenti berdetak, tenaga medis akan melakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation).

Baca Juga: Tafsir Mimpi Makan Pisang, Sering Kali Berhubungan dengan Kebahagiaan

Langkah tersebut akan menyediakan 15 persen oksigen yang dibutuhkan agar fungsi otak normal.

"Jika Anda berhasil mengembalikan jantung berkat bantuan CPR, secara bertahap Anda akan mulai menghidupkan fungsi otak lagi.

Tapi, semakin lama melakukan CPR, jalur kematian sel otak masih berlangsung pada tingkat yang lebih lambat," jelas Parnia.

Parnia mengungkapkan, peneliti perlu melihat apa yang terjadi pada manusia ketika mati.

Baca Juga: Bukan 'Bau Seperti Ikan Asin', Menurut Hotman Paris Ini Perkataan Galih Ginanjar yang Sebenarnya Menyinggung Fairuz A Rafiq

"Saya mencoba memahami ciri khas yang dialami orang saat mereka mengalami kematian. Karena ini akan mencerminkan pengalaman yang juga akan kita alami saat kematian menjemput," katanya.

Salah satu tujuan penelitiannya adalah mengamati bagaimana otak bertindak dan bereaksi selama mengalami henti jantung, melalui proses kematian, dan akhirnya hidup lagi.

Dia mencari tahu berapa banyak oksigen yang diperlukan untuk memproses ulang otak, dan apa efeknya setelah terbangun.

Baca Juga: Pasha, Anak dari Keluarga Miskin Ini Berkaca-kaca Saat Ceritakan Dirinya Tak Bisa Lanjut Sekolah, Gagal PPDB

"Pada saat yang sama, kita mempelajari pikiran dan kesadaran manusia dalam konteks kematian.

Penelitian ini untuk memahami apakah kesadaran akan mati atau akan berlanjut setelah meninggal dan bagaimana hal itu berhubungan dengan apa yang terjadi pada otak secara nyata," katanya.

Ke depan, hal ini akan bermanfaat dalam bioetika. Jika transplantasi kepala suatu saat menjadi kenyataan, dokter akan tahu kapan manusia yang akan ditransfer kepalanya benar-benar mati, tidak hanya jantungnya tetapi juga kesadarannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Manusia Masih Punya Kesadaran Saat Awal Kematian, Sains Mengungkapnya

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya